Collaboration Project ‘‘Media Conscious in Asia” : Lifepatch ‘Rumah dan Halaman’
“Open Space 2016: Media Conscious” adalah pameran memperkenalkan karya seni media dan bentuk-bentuk lain dari ekspresi seni yang banyak berkembang akhir-akhir ini kepada khalayak luas. Secara lugas sebagai panduan dasar akan media art, pameran ini mengetengahkan karya-karya terkemuka dari ranah seni media, karya-karya yang menggabungkan teknologi terkini, bekerja dengan sudut pandang kritis, sekaligus berbagai proyek yang sedang berlangsung di berbagai lembaga penelitian. Semua ditampilkan dengan penjelasan yang dirancang untuk membantu pengunjung mendapatkan pemahaman yang lebih baik melalui media art yang disajikan secara menyenangkan dan mudah diakses.
Lifepatch tergabung dalam pameran berjudul "Rumah dan Halaman" yang diselenggarakan Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center (ICC) sebagai co-host dalam Collaboration Project ‘‘‘Media Conscious’ in Asia”. Sebuah pameran bertema peran dan penggunaan teknologi media dalam seni rupa kontemporer di Jepang dan negara-negara di Asia
Partisipasi Lifepatch di “Open Space 2016: Media Conscious”
“Open Space 2016: Media Conscious” diselenggarakan di NTT InterCommunication Center (ICC) yang berada di dalam Tokyo Opera City Tower di Nishi Shinjuku, Tokyo. Dalam pameran yang diselenggarakan pada tanggal 1 November 2016 – 12 Maret 2017 tersebut, Lifepatch berpartisipasi sebagai bagian dari Collaboration Project ‘‘‘Media Conscious’ in Asia”. Pada kesempatan ini, Lifepatch menampilkan sebuah karya berbentuk proyek berjudul "Rumah dan Halaman".
"Rumah dan Halaman"
Secara harfiah, Rumah adalah kata Indonesia untuk rumah. Namun, Rumah untuk sebagian besar orang di Indonesia memiliki arti lebih daripada hanya jenis struktur fisik permanen dengan fungsi tertentu sebagai tempat tinggal. Tetapi memiliki lebih atribut untuk mendefinisikannya sebagai tempat yang bisa disebut sebagai " rumah ", seperti kesadaran, rasa, dan koneksi tertentu antara warga dan tempat itu. Pada dasarnya, Rumah adalah wakil penghuninya urusan internal, yang tumbuh sebagai ruang organik tergantung pada kebutuhan dasar, minat dan berbagai kegiatan itu penghuni, dan menjadi representasi sederhana dari orang-orang di kehidupan sosial mereka. Rumah menunjukkan bagaimana setiap orang kompromi dan berkolaborasi ketika mengatur ruang untuk memenuhi semua kebutuhan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Lebih dari itu, itu juga menjadi tempat pertama bagi orang untuk berlatih ide-ide mereka hidup yang lebih baik, seperti ide-ide hacking sederhana dan usaha yang masih hidup. Dalam praktik kreatif dan budaya, Rumah menjadi struktur dasar berdirinya kegiatan untuk kolektif di Indonesia. Hal ini showned dengan sebagian kolektif Indonesia mengubah fungsi rumah pribadi untuk tujuan kegiatan publik mereka. Berdasarkan nilai dan fungsinya, Rumah dibagi dalam dua bagian utama, yaitu bagian "Rumah" yang mengacu pada luas bangunan utama dan "Halaman" atau lahan pekarangan. Meskipun bagian bangunan juga disebut sebagai "Rumah" tetapi memiliki arti yang berbeda. "Rumah" adalah wilayah utama dengan nilai pribadi dan dilindungi oleh struktur tertentu dari bangunan. "Halaman" atau halaman adalah ruang transisi yang disediakan oleh warga Rumah untuk membuat kedua konektor dan penghalang antara konsep swasta dan publik. Sebagai penghubung, "Halaman" adalah tempat bagi warga untuk memenuhi setiap aspek eksternal dari "Rumah". Sebaliknya, "Halaman" juga menjadi hambatan yang menyediakan oleh warga untuk melindungi area pribadi mereka dan semua aspek internal. Bagian kedua dari instalasi yang disebut "Halaman", melengkapi karya Lifepatch berjudul "Rumah Dan Halaman". "Halaman "mewakili kegiatan Lifepatch dalam menciptakan karya, memulai proyek dan partisipasi dalam peristiwa adegan lokal dan internasional.
Abstraksi Instalasi
Adalah sebuah instalasi dengan tema penataan ruang didalam rumah sebagai bentuk aktivitas penggunaan ruang yang di dasari kompromi dan kolaborasi antar pengunanya. Instalasi ini merupakan simulasi penggunaan ruang untuk mewadahi aktivitas kolektif di rumah Lifepatch yang terbagi menjadi dua aktivitas, yaitu aktivitas internal yang lebih bersifat privat dan aktivitas eksternal yang menghubungkan Lifepatch dengan lingkungan disekitarnya.
Struktur Rumah didesain oleh: Wawies Wisnu Wisdantio
Beserta:
Instalasi ini diwujudkan dengan dukungan besar dari:
- Fumi Hirota (The Japan Foundation Asia Center)
- Minoru Hatanaka dan seluruh Team NTT InterCommunication Center (ICC)
Abstraksi Kegiatan
Secara keseluruhan, pameran Lifepatch dalam Collaboration Project ‘‘Media Conscious in Asia”: Lifepatch ‘Rumah dan Halaman’ berjalan dari tanggal 1 November 2016 – 12 Maret 2017. Sedangkan kegiatan terbagi menjadi 2 periode, yaitu:
- Periode I dari tanggal 1 November – 28 Desember 2016
- Periode II dari tanggal 1 - 14 Februari 2017
Deskripsi Kegiatan Periode I (1 November – 28 Desember 2016)
Tema aktivitas ditekankan pada tema Rumah, yaitu praktek kolektif yang dilakukan dalam ruang-ruang privat. Anggota Lifepatch yang hadir dalam aktivitas di dalam Periode I adalah Agus Tri Budiarto, Wawies Wisnu Wisdantio, Agung Firmanto dan Nur Akbar Arofatullah Dalam periode ini, terdapat seniman tamu yang ikut menghadiri dan mengikuti keseluruhan kegiatan, yaitu Mihara Soichiro. Selain itu, kegiatan dilakukan di beberapa venue yang tersebar di beberapa daerah di Tokyo, yaitu: NTT InterCommunication Center (ICC) di Tokyo Opera City Tower, Loftwork COOOP di Shibuya-ku Tokyo, dan Nantoka bar di Suginami-ku Tokyo.
Workshop - GoConspicuous: How To Make DIY Microscope Webcam
Dalam workshop ini dilakukan pembelajaran untuk merakit mikroskop webcam dan mengaplikasikannya pada komputer maupun laptop
Deskripsi Kegiatan
Penggunaan kamera web sebagai Mikroskop Digital pertama kali dikembangkan oleh Hackteria (hackteria.org) yang berbasis di Swiss. DIY- Webcam Microscope sebelumnya sebuah proyek seni yang berfokus pada Sumber Biologi Terbuka. Ini pertama kali dikembangkan oleh Urs Gaudenz dengan prinsip membalikkan lensa webcam yang menghasilkan hingga ± 300-400 kali pembesaran. Selanjutnya dikembangkan oleh Marc Dusseiller dan juga oleh Nur Akbar Arofatullah. alat ini biasanya disebut sebagai MiCam. MiCam adalah alat yang telah di-hack untuk mengembangkan mikroskop digital yang mudah dan murah yang diterapkan di komputer / laptop. Perkembangan mikroskop webcam berlanjut dengan penggunaan akrilik untuk merakit. Dalam mengurangi biaya produksi. Penggunaan akrilik dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan mikroskop webcam. Desain dan produksi juga lebih murah. Mikroskop webcam gratis hanya untuk penggunaan pribadi. Publikasi dan modifikasi desain wajib mencantumkan Lifepatch dan Hackteria dalam materi. MiCam dibawah lisensi Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike (BY-NC-SA) dengan lisensi yang identik untuk tujuan non-komersial. Membangun DIY (do it yourself) microscope webcam. Workshop untuk pelajar maupun berbagai komunitas yang tertarik. Pemberi materi adalah Nur Akbar Arofatullah dengan dibantu Agus Tri Budiarto
Detail Acara
Acara ini diselenggarakan pada:
- Waktu: Sabtu, 12 November, 14:00 – 16:00 Waktu Setempat
- Tempat: NTT InterCommunication Center [ICC] - ICC Gallery B5
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Workshop ini bersifat gratis bagi siapapun yang mau hadir dengan kapasitas maksimal sebesar 15 orang. Workshop diberikan dengan bahasa Inggris dan Jepang melalui penerjemah.
Dokumentasi Acara
Demonstrasi - GoFerment: How to make homemade soybean tempeh
Dalam workshop ini dilakukan pembelajaran untuk membuat tempe sebagai hasil dari proses fermentasi kedelai yang menjadi makanan populer di Indonesia.
Deskripsi Kegiatan
"Tempe" adalah makanan populer dari Indonesia yang berasal dari fermentasi kedelai. Tempe terkenal karena memiliki rasa yang unik dan kaya protein yang sebanding dengan sumber hewani. "Tempe" cukup dekat dengan "NATO" yang terdapat di Jepang, yaitu menggunakan kedelai sebagai bahan utama. Perbedaannya terletak pada mikroorganisme yang terlibat dalam proses produksi; "NATO" menggunakan bakteri bacillus sementara Tempeh menggunakan Rhizopus Fungi. Demonstrasi ini bertujuan untuk belajar bersama bagaimana membuat Tempe dengan menggunakan teknik fermentasi solid (Solid State Fermentation), sebuah teknik fermentasi yang sangat umum di negara-negara Asia. Workshop dilakukan untuk pelajar maupun berbagai komunitas yang tertarik. Pemberi materi adalah Nur Akbar Arofatullah.
Detail Acara
Acara ini diselenggarakan pada:
- Waktu: Minggu, 13 November, 14:00 – 16:00 Waktu Setempat
- Tempat: NTT InterCommunication Center [ICC] - ICC Gallery B5
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Workshop ini bersifat gratis bagi siapapun yang mau hadir dengan kapasitas maksimal sebesar 15 orang. Workshop diberikan dengan bahasa Inggris dan Jepang melalui penerjemah.
Dokumentasi Acara
Workshop - GoCircle: How To Make DIY 360-Degree Picture
Dalam workshop ini dilakukan pembelajaran untuk merakit kit Panohead dan mengaplikasikannya untuk membuat foto 360 derajat. Sekaligus mempelajari cara-cara mengolah foto tersebut menjadi foto 360 derajat menggunakan perangkat lunak dalam komputer maupun laptop
Deskripsi Kegiatan
Saat ini, membuat 360 derajat foto sebagai gambar spherical dari lingkungan sekitar fotografer sangat populer dan mudah dilakukan dengan bantuan aplikasi tertentu pada Smartphone atau PDA. Namun sebaliknya, 360 derajat hardware untuk kamera cenderung mahal dan tidak semua orang mampu membelinya. Dalam workshop ini, peserta akan belajar pengetahuan dasar tentang pembuatan gambar panorama 360 derajat, bagaimana membuat DIY 360 derajat Tripod Panohead alat yang terjangkau, dan akhirnya belajar untuk menghasilkan gambar seri sebagai bahan dasar untuk membuat gambar 360 derajat. Pada workshop ini, peserta membutuhkan DIY kit Panohead, tripod, dan berbagai jenis kamera, seperti kamera Pocket, kamera prosumer, DSLR. Workshop untuk pelajar maupun berbagai komunitas yang tertarik. Pemberi materi adalah Wawies Wisnu Wisdantio dan Agus Tri Budiarto.
Detail Acara
Acara ini diselenggarakan pada:
- Waktu: Minggu, 13 November, 16:00 – 18:00 Waktu Setempat
- Tempat: NTT InterCommunication Center [ICC] - ICC Gallery B5
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Workshop ini bersifat gratis bagi siapapun yang mau hadir dengan kapasitas maksimal sebesar 15 orang. Workshop diberikan dengan bahasa Inggris dan Jepang melalui penerjemah.
Dokumentasi Acara
Demonstrasi - GoFerment: How to make homemade soybean tempeh
Dalam workshop ini dilakukan pembelajaran untuk membuat tempe sebagai hasil dari proses fermentasi kedelai yang menjadi makanan populer di Indonesia.
Deskripsi Kegiatan
Workshop untuk memperkenalkan praktik-praktik sederhana dalam rekayasa biologi yang dilakukan melalui pembuatan Tempe. "Tempe" adalah makanan populer dari Indonesia yang berasal dari fermentasi kedelai. Tempe terkenal karena memiliki rasa yang unik dan kaya protein yang sebanding dengan sumber hewani. "Tempe" cukup dekat dengan "NATO" yang terdapat di Jepang, yaitu menggunakan kedelai sebagai bahan utama. Perbedaannya terletak pada mikroorganisme yang terlibat dalam proses produksi; "NATO" menggunakan bakteri bacillus sementara Tempeh menggunakan Rhizopus Fungi. Workshop ini bertujuan untuk belajar bersama bagaimana membuat Tempe dengan menggunakan teknik fermentasi solid (Solid State Fermentation), sebuah teknik fermentasi yang sangat umum di negara-negara Asia. Workshop dilakukan sebagai bagian dari acara pertemuan mingguan BioClub. Biaya workshop sebesar 500 Yen termasuk biaya makanan dan minuman. Workshop dilakuakan dengan batasan peserta sebanyak 30 orang untuk pelajar maupun berbagai komunitas yang tertarik. Pemberi materi adalah Nur Akbar Arofatullah, Agus Tri Budiarto, dan Agung Firmanto.
Detail Acara
Acara ini diselenggarakan pada:
- Waktu: Selasa, 15 November, 18:00 – 22:00 Waktu Setempat
- Tempat: Loftwork COOOP, Dogenzaka Pier 10th Floor, 1-22-7 Dogenzaka, Shibuya-ku, Tokyo
- Organized: BioClub dan Lifepatch
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Dokumentasi Acara
Workshop - Coffee Brewing
Deskripsi Kegiatan
Workshop pengolahan kopi dari menggoreng biji kopi, menggiling biji kopi dan merasakan hasil olahan kopi. Proses pengolahan menggunakan alat-alat sederhana yang tersedia. Peserta workshop akan diajak untuk merasakan kebahagian meracik kopi dan menikmati hasil olahan sendiri. Workshop dilakukan untuk siapapun dari berbagai komunitas yang tertarik. Pemberi materi workshop adalah Agus Tri Budiarto. Selain kegiatan workshop, orang-orang yang datang ke tempat pelaksanaan juga ditawarkan untuk merasakan Nasi Goreng sebagai masakah malam ala Indonesia yang dijual untuk menemani menikmati kopi. Menu makan malam dimasak dan disediakan oleh Agung Firmanto, dan Wawies Wisnu Wisdantio.
Detail Acara
Acara ini diselenggarakan pada:
- Waktu: Senin, 21 November, 19:00 – 23:00 Waktu Setempat
- Tempat: Nantoka bar, Suginami-ku, Tokyo
- Organized: Jong Pairez dan Lifepatch
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Dokumentasi Acara
Collaboration Project ‘‘‘Media Conscious’ in Asia” Lifepatch ‘Rumah dan Halaman (Rumah and Halaman)’ Artists’ Talk
Deskripsi Kegiatan
Sebuah simposium di bidang seni dan teknologi diselenggarakan oleh The Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center (ICC). Simposium ini membahas mengenai praktik citizens science yang dilakukan oleh Lifepatch, relasinya terhadap seni dan teknologi.
Detail Acara
Simposium ini berlangsung pada:
- Waktu: Rabu, 23 November, 14:00 – 15:00 Waktu Setempat
- Tempat: NTT InterCommunication Center [ICC] - ICC 4F temporary stage
- Co-organizer: Japan Foundation Asia Center dan NTT InterCommunication Center [ICC]
Simposium ini bersifat gratis bagi siapapun yang mau hadir dengan kapasitas maksimal sebesar 150 orang. Simposium akan diberikan dengan bahasa Inggris dan Jepang melalui penerjemah.
Panelist
Berikut daftar pembicara dalam simposium ini:
HATANAKA Minoru (Chief Curator, NTT InterCommunication Center [ICC] )
- Timbil BUDIARTO (Artist/Lifepatch)
- Agung GEGER (Activist/Lifepatch)
- Wisnu WAWIES (Researcher, Architect/Lifepatch)
- Nur Akbar AROFATULLAH (Researcher/Lifepatch)
- IWASAKI Hideo (metaPhorest, Professor, Waseda University)
- Georg TREMMEL (BCL)
Deskripsi Kegiatan Periode II (1 Februari – 14 Februari 2017)
Tema aktivitas ditekankan pada tema Halaman, yaitu praktek kolektif dan strategis yang antara Lifepatch bersama komunitas maupun kelompok masyarakat di sekitarnya. Dalam periode ini, Lifepatch mengutamakan praktik - praktik yang menampilkan kegiatan distribusi pengetahuan, kolaborasi, riset dan eksperimen yang dilakukan para anggotanya. Anggota yang mewakili Lifepatch pada periode 2 adalah Adhari Donora, Dholy Husada dan Andreas Siagian. Marc Dusseiller dari Swiss Mechatronic Art Society dan Hackteria ikut serta dalam aktivitas periode 2 di Jepang. Berikut kegiatan Lifepatch dalam periode II yang berlangsung pada 1 - 14 Februari 2017.
Kunjungan ke Yamaguchi Center for Arts and Media (YCAM), Yamaguchi
Deskripsi Kegiatan
Lifepatch mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Yamaguchi Center for Arts and Media (YCAM) di Yamaguchi. Dalam kesempatan ini Lifepatch berkenalan dengan para staf dan anggota YCAM, mendapatkan tur dan saling berkenalan dengan kegiatan - kegiatan yang berlangsung diselenggarakan oleh YCAM. Para staf juga memberikan tur lengkap ke seluruh fasilitas yang dimiliki oleh YCAM. YCAM, Lifepatch dan Marc juga memberikan presentasi singkat untuk memperkenalkan kegiatan masing - masing. Selain itu, Chiaki Ishizuka dari BioClub juga memberikan presentasi perkenalan mengenai kegiatannya.
Detail Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: 2 Februari 2017
- Waktu: 11:00 - Selesai
- Tempat: YCAM
Dokumentasi
Berikut dokumentasi terpilih dari kegiatan tersebut diatas:
Lokakarya 8-bit Mixtape di ICC, Rumah dan Halaman 2017
Sebuah lokakarya yang mengajarkan peserta untuk merangkai 8-bit Mixtape. Lokakarya ini menjadi salah satu bagian kegiatan dalam Rumah dan Halaman.
Deskripsi Kegiatan
Sebuah lokakarya yang mengajarkan peserta untuk merangkai 8-bit Mixtape. Lokakarya ini menjadi salah satu bagian kegiatan dalam Rumah dan Halaman. Dalam kegiatan ini Lifepatch memberikan sebuah lokakarya untuk merangkai 8-bit Mixtape, sebuah proyek yang diinisiasikan oleh Marc Dusseiller, Budi Prakosa dan Andreas Siagian. Proyek 8-bit Mixtape bersifat sumber terbuka, mengundang siapapun yang berminat untuk terlibat dalam pengembangan sumbernya. Modul 8-bit Mixtape menjadi salah satu modul lokakarya yang digunakan Swiss Mechatronic Art Society dan Lifepatch.
Detail Kegiatan
Lokakarya ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 4 Februari 2017
- Waktu: 14:00 - 17:00 waktu setempat
- Tempat: ICC, Tokyo
- Tamu: Horio Kanta
Lokakarya berlangsung gratis dan terbuka untuk umum.
Dokumentasi Kegiatan
Referensi dan Pranala Luar
Lokakarya Rana Cahaya di ICC, Rumah dan Halaman 2017
Deskripsi Kegiatan
Sebuah lokakarya yang mengajak para peserta untuk merangkai Rana Cahaya. Rana Cahaya sendiri merupakan sebuah modul lokakarya dari Lifepatch yang berguna untuk menghasilkan proyeksi hologram dari telepon genggam pintar. Rana Cahaya dikembangkan oleh Wawies Wisnu Wisdantio dan Adhari Donora. Lokakarya ini menjadi bagian dari Rumah dan Halaman yang berlangsung di ICC, Tokyo, Jepang.
Detail Kegiatan
Lokakarya ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Minggu, 5 Februari 2017
- Waktu: 14:00 - 17:00 Waktu setempat
- Tempat: ICC, Tokyo, Jepang
- Tamu: Dorita Takido
Lokakarya bersifat gratis dan terbuka untuk umum.
Dokumentasi Kegiatan
Berikut dokumentasi terpilih dari lokakarya ini.
Referensi dan Pranala Luar
How To Eat Almost Anything, Rumah dan Halaman 2017
Deskripsi Acara
How To Eat Almost Anything adalah sebuah acara tur untuk mencoba makanan - makanan yang menggunakan bahan alternatif di kota Tokyo. Acara ini mengajak para peserta untuk mengunjungi warung makan, restoran, bar, dsb, untuk mencoba menu yang menggunakan bahan alternatif seperti, euglena, daging kuda, ulat dsb. Acara ini digagas oleh Marc Dusseiller dan Masato Takemura, diselenggarakan bersama Bioclub dan Lifepatch, Tokyo. Acara ini menjadi bagian dari kegiatan Tim #2 dalam Rumah dan Halaman di Tokyo pada 1-15 Februari 2017.
Detail Acara
Acara ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Rabu, 8 Februari 2017
- Waktu: 12:00 hingga selesai
Acara ini khususnya bagi anggota Lifepatch, Bioclub dan Fablab Hamamatsu, namun terbuka bagi siapapun yang hendak bergabung.
Peserta
Peserta yang ikut dalam acara ini antara lain adalah:
- Masato Takemura
- Marc Dusseiller Dusjagr
- Dholy Husada
- Adhari Donora
- Andreas Siagian
- Nur Akbar Arofatullah
- Chiaki Ishizuka
- Georg Tremmel
- Hiroo Komine
Dokumentasi
Berikut dokumentasi terpilih dari acara ini:
Referensi dan Pranala Luar
Jamu Party, Lokakarya Keju & CRISPR di Bioclub, Rumah dan Halaman 2017
Dua buah lokakarya yang menjadi bagian dari Rumah dan Halaman. Workshop ini mengajarkan peserta untuk meracik beberapa resep jamu, membuat keju dan mencobanya sendiri.
Deskripsi Lokakarya
Sebuah lokakarya yang menjadi bagian dari Rumah dan Halaman. Lokakarya ini mengajarkan peserta untuk meracik beberapa resep jamu dan mencobanya sendiri. Lokakarya ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan BioClub, Tokyo Jepang. Workshop ini juga berlangsung bersamaan dengan Lokakarya Membuat Keju dan CRISPR dari Marc Dusseiller dari Hackteria.
Detail Lokakarya
Lokakarya ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Jumat, 10 Februari 2017
- Waktu: 18:00 - 21:00 waktu setempat
- Tempat: Bioclub, Fab Cafe Shibuya, Tokyo
- Alamat: 道玄坂1-22-7, Shibuya, Tokyo 150-0043
Lokakarya berlangsung gratis dan terbuka untuk umum.
Dokumentasi Lokakarya
Berikut dokumentasi terpilih dari lokakarya ini:
Referensi dan Pranala Luar
Lokakarya Fermentasi Beras dan Kain Tye Dye di Bioclub, Rumah dan Halaman 2017
Sebuah acara yang terdiri dari 2 sesi lokakarya dalam membuat Koji dan Kain Warna Celup. Acara ini merupakan bagian dari Rumah dan Halaman.
Deskripsi Acara
Acara ini terdiri dari 2 lokakarya yang berlangsung berkesinambungan dalam satu hari. Lokakarya pertama diberikan oleh Hiraku Ogura adalah sebuah lokakarya yang megajak para peserta untuk membuat Koji, yaitu beras yang dimasak dan yang telah diinokulasi dengan kultur fermentasi, Aspergillus oryzae. Koji sendiri menjadi bahan utama dalam banyak masakan dan minuman di Jepang, seperti Sake, Miso, Cuka Beras, Kecap dll. Para peserta akan belajar cara membuat Koji dengan beberapa peralatan sederhana.
Sesi kedua dilanjutkan dengan workshop dari Lifepatch yang dipimpin oleh Dholy Husada. Lokakarya ini mengajak para peserta untuk membuat motif warna pada kain dengan metode celup yang menggunakan bahan - bahan alami. Bahan yang digunakan seperti kunir, gula merah dll. Metode celup cukup mudah dilakukan dengan peralatan dapur yang layaknya ditemukan di rumah - rumah pada umumnya.
Detail Acara
Acara ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Minggu, 12 February 2017
- Waktu: 10:00 – 15:30 Waktu Setempat
- Tempat: Loftwork COOOP Lantai 7
- Alamat: Dogenzaka Pier 10th Floor, 1-22-7 Dogenzaka, Shibuya-ku, Tokyo 150-0043
Acara terbuka untuk umum mrelalui pendaftaran. Untuk mendaftar dapat mengikuti instruksi di tautan luar berikut.
Dokumentasi Acara
Berikut dokumentasi terpilih dari acara ini:
Referensi dan Pranala Luar
Collaboration Project ‘‘‘Media Conscious’ in Asia” Lifepatch ‘Rumah dan Halaman (Rumah and Halaman)’ Artists’ Talk “Personalized Media and Handmade Electronics”
Sebuah acara presentasi bagian kedua dari proyek Rumah dan Halaman
Deskripsi Acara
Pada kesempatan ini, ICC dan Japan Foundation menyelenggarakan sebuah sesi presentasi dari para anggota Lifepatch yang berpartisipasi dalam proyek Rumah dan Halaman bagian kedua. Presentasi ini menghadirkan seorang penanggap tamu dan juga presentasi dari salah satu kolaborator utama dari Lifepatch yaitu Hackteria.
Detail Acara
Acara ini berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 11 Februari 2017
- Waktu: 15:00 waktu setempat
- Tempat: Ruang Konferensi ICC
Acara bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Sesi Presentasi ini menghadirkan:
- Anggota Lifepatch: Andreas SIAGIAN, Adhari DONORA, Dholy HUSADA, Nur Akbar AROFATULLAH
- Penanggap Tamu: KUBOTA Akihiro (Professor, Tama Art University),
- Perwakilan dari Hackteria: Marc DUSSEILLER (Nomad Researcher, Workshopologist)
- Moderator: HATANAKA Minoru (ICC)
Dokumentasi Acara
Berikut dokumentasi terpilih dari acara ini:
Referensi dan Pranala Luar
Referensi dan Pranala Luar
- Konsep Desain Instalasi Untuk Collaboration Project ‘‘Media Conscious in Asia”: Lifepatch ‘Rumah dan Halaman’ di Web-Blog Wisnu Wisdantio
- Collaboration Project ‘‘Media Conscious in Asia”: Lifepatch ‘Rumah dan Halaman’ di Situs Resmi NTT Inter Communication Center [ICC]
- Collaboration Project ‘‘Media Conscious in Asia”: Lifepatch ‘Rumah dan Halaman’ di Situs Resmi Japan Foundation
- Workshop - GoFerment: How to make homemade soybean tempeh di Situs Resmi BioClub
- Informasi Jamu Party, Lokakarya Keju & CRISPR di situs Bioclub