Difference between revisions of "DripLab"

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Line 6: Line 6:
  
 
=== Awal Mula ===
 
=== Awal Mula ===
DripLab berawal dari perbincangan kecil antara [[Wawies_Wisnu_Wisdantio| Wawies Wisnu]] dengan Adwaito Alwi, seorang pemilik perkebunan Cengkeh di Karang Pandan, Karanganyar - Jawa Tengah. Sebuah perbincangan sembari meminum kopi yang membahas seputar Cengkeh, pengelolaan perkebunan Cengkeh, hingga pasang surut harga cengkeh karena terkadang sangat dipengaruhi oleh pelaku pasar yang sampai saat ini masih didominasi oleh industri rokok. Perbincangan tersebut memunculkan ide awal berupa alternatif produk-produk olahan yang mungkin bisa dikembangkan secara mudah oleh petani maupun orang kebanyakan sehingga memunculkan segmentasi konsumen baru bagi pertanian Cengkeh.
+
Sebuah ide terbentuk dari perbincangan ringan antara [[Wawies_Wisnu_Wisdantio| Wawies Wisnu]] dengan Adwaito Alwi, seorang pemilik perkebunan Cengkeh di Karang Pandan, Karanganyar - Jawa Tengah. Sebuah perbincangan sembari meminum kopi yang membicarakan tentang pengelolaan perkebunan Cengkeh, hingga pasang surut harga cengkeh kering karena terkadang sangat dipengaruhi oleh pelaku pasar yang didominasi oleh sektor industri, khususnya industri rokok. Ide yang terbersit pertama kali adalah mencoba menginisiasi sebuah aktivitas penelitian skala kecil untuk mengekplorasi cara-cara mengolah Cengkeh menjadi bentuk lain yang mudah dibuat dan bisa digunakan di kehidupan sehari-hari dalam skala rumah tangga.  
 +
Ide itu berkembang menjadi sebuah konsep proyek kolaborasi setelah [[Wawies_Wisnu_Wisdantio| Wawies Wisnu]] mengajak [[YANG_Ching-Wen| YANG Ching-wen]] yang memiliki latar belakang
  
Berbasis perbincangan ringan tersebut, terpantik ide untuk menginisiasi sebuah aktivitas penelitian skala kecil yang bertujuan untuk mempelajari cara-cara mengolah Cengkeh menjadi produk yang bisa dibuat secara sangat mudah dan kemudian digunakan dalam skala rumah tangga. Dan bahkan, ide tersebut juga sangat potensial untuk semakin dikembangkan untuk mempelajari rempah-rempah lain di Indonesia yang sangat beragam. Ide inilah yang kemudian menghadirkan kolaborasi antara [[YANG_Ching-Wen| YANG Ching-wen]], [[Wawies_Wisnu_Wisdantio| Wawies Wisnu]], dan [[Lifepatch| Lifepatch]] untuk menginisiasi proyek penelitian bernama "DripLab".  
+
 
 +
Berbasis perbincangan ringan tersebut, terpantik ide untuk Dan bahkan, ide tersebut juga sangat potensial untuk semakin dikembangkan untuk mempelajari rempah-rempah lain di Indonesia yang sangat beragam. Ide inilah yang kemudian menghadirkan kolaborasi antara [[YANG_Ching-Wen| YANG Ching-wen]], [[Wawies_Wisnu_Wisdantio| Wawies Wisnu]], dan [[Lifepatch| Lifepatch]] untuk menginisiasi proyek penelitian bernama "DripLab".  
  
 
== Profil Peneliti ==
 
== Profil Peneliti ==

Revision as of 21:39, 1 June 2022

DripLab adalah proyek penelitian skala kecil sebagai bentuk kolaborasi antara YANG Ching-wen, Wawies Wisnu, dan Lifepatch.

Tentang DripLab

Deskripsi

DripLab merupakan proyek citizens science berbasis DIY (Do-It-Yourself) and DIWO (Do-It-With-Others) berbentuk penelitian skala kecil yang dikelola secara mandiri. Fokus DripLab adalah berupaya mempelajari metode dasar dan menemukan cara termudah untuk mengekstraksi zat-zat dalam rempah maupun bagian dari tumbuhan sehingga mudah dilakukan oleh siapapun di dapur sebagai laboratorium sederhana dalam skala rumah tangga.

Awal Mula

Sebuah ide terbentuk dari perbincangan ringan antara Wawies Wisnu dengan Adwaito Alwi, seorang pemilik perkebunan Cengkeh di Karang Pandan, Karanganyar - Jawa Tengah. Sebuah perbincangan sembari meminum kopi yang membicarakan tentang pengelolaan perkebunan Cengkeh, hingga pasang surut harga cengkeh kering karena terkadang sangat dipengaruhi oleh pelaku pasar yang didominasi oleh sektor industri, khususnya industri rokok. Ide yang terbersit pertama kali adalah mencoba menginisiasi sebuah aktivitas penelitian skala kecil untuk mengekplorasi cara-cara mengolah Cengkeh menjadi bentuk lain yang mudah dibuat dan bisa digunakan di kehidupan sehari-hari dalam skala rumah tangga. Ide itu berkembang menjadi sebuah konsep proyek kolaborasi setelah Wawies Wisnu mengajak YANG Ching-wen yang memiliki latar belakang


Berbasis perbincangan ringan tersebut, terpantik ide untuk Dan bahkan, ide tersebut juga sangat potensial untuk semakin dikembangkan untuk mempelajari rempah-rempah lain di Indonesia yang sangat beragam. Ide inilah yang kemudian menghadirkan kolaborasi antara YANG Ching-wen, Wawies Wisnu, dan Lifepatch untuk menginisiasi proyek penelitian bernama "DripLab".

Profil Peneliti

YANG Ching-wen

Foto Profil YANG Ching-wen

Biografi

YANG Ching-Wen memiliki latar belakang di bidang teknik, biomedis, dan mantan asisten peneliti di Academia Sinica, Nangang - Taipei. Selain itu, Dia juga berprofesi sebagai guru di Forest Primary School. Saat ini, Dia bekerja sebagai pendidik independen dan aktif menjadi anggota Club Bing Beng. Dalam berbagai aktivitas dan karya-karyanya, Ia berkomitmen untuk mengembangkan berbagai metode pembelajaran berbasis pada aktivitas pembelajaran interaktif, inspiratif dan menarik.

Club Bing Beng (Taipei)

Club Bing Beng adalah sebuah kelompok yang terdiri dari seniman visual, ilmuwan, dan pendidik yang berfokus padaa pengembangan berbagai program pendidikan berbasis pada seni dan sains, serta pengembangan berbagai proyek perencanaan pameran.

Referensi dan Pranala Luar

Wawies Wisnu

Foto Profil Wawies Wisnu Wisdantio

biografi

Wawies Wisnu adalah salah satu anggota Lifepatch. Berlatar belakang sebagai seorang Arsitek, dia memiliki ketertarikan besar pada dunia penelitian, ilmu pengetahuan, sejarah, budaya, ekologi, kearifan lokal, maupun isu-isu lingkungan. Semenjak bergabung dalam Lifepatch dan mengulik teknik dokumentasi foto 360 derajat dalam proyek kolaborasi "Jogja River Project" pada tahun 2012, Lifepatch menjadi platform tempatnya berkarya dalam mengesplorasi praktik desain dan mengembangkan teknik dokumentasi visual dengan tetap memelihara minatnya pada aktivitas penelitian disamping rutinitas kesehariannya bekerja sebagai Arsitek dan Urban planner. Saat ini, Wisnu atau "Wawies" telah mengembangkan berbagai karya, mulai dari eksplorasi pada ragam desain instalasi, eksplorasi berbagai bentuk penggunaan foto dan video sebagai media transfer ilmu dan informasi, hingga berbagai karya interaktif berbasis interpretasi sains dan riset dalam beragam site-spesific projects.

Referensi dan Pranala Luar