Difference between revisions of "Sita Magfira"

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Line 4: Line 4:
 
=== Biografi ===
 
=== Biografi ===
 
Sita Magfira Lahir di Palu, 17 April 1991. Perkenalannya dengan seni rupa bermula di tahun 2011 saat turut serta dalam workshop penulisan kritk seni rupa dan budaya visual yang diselengarakan oleh ruangrupa, Jakarta. Sejak 2013 beberapa kali bekerja sebagai project officer di Indonesian Visual Art Archive (IVAA). Pada 2014, dia jadi salah seorang dari 12 peserta workshop kurator muda yang diselengarakan oleh the Japan Foundation dengan Ade Darmawan dan Yukie Kamiya sebagai mentor. Dari workshop tersebut, dia, bersama 3 peserta lainnya, terpilih untuk mengikuti Next Generation Curators of Southeast Asia Program di Jepang.
 
Sita Magfira Lahir di Palu, 17 April 1991. Perkenalannya dengan seni rupa bermula di tahun 2011 saat turut serta dalam workshop penulisan kritk seni rupa dan budaya visual yang diselengarakan oleh ruangrupa, Jakarta. Sejak 2013 beberapa kali bekerja sebagai project officer di Indonesian Visual Art Archive (IVAA). Pada 2014, dia jadi salah seorang dari 12 peserta workshop kurator muda yang diselengarakan oleh the Japan Foundation dengan Ade Darmawan dan Yukie Kamiya sebagai mentor. Dari workshop tersebut, dia, bersama 3 peserta lainnya, terpilih untuk mengikuti Next Generation Curators of Southeast Asia Program di Jepang.
 
=== Referensi dan Pranala Luar ===
 
* [http://kadangdalamhidup.blogspot.com/ Blog Sita Magfira]
 
 
[[Category: Profil]]
 

Revision as of 00:20, 4 December 2014

Sita Magfira

Sita Magfira adalah seorang kurator muda Indonesia yang berbasis di Yogyakarta. Pada bulan November 2014 dia menyelenggarakan sebuah proyek bertajuk Jinayah Siyasah yang menggunakan rumah Lifepatch sebagai ruang kerja tim produksi proyek tersebut.

Biografi

Sita Magfira Lahir di Palu, 17 April 1991. Perkenalannya dengan seni rupa bermula di tahun 2011 saat turut serta dalam workshop penulisan kritk seni rupa dan budaya visual yang diselengarakan oleh ruangrupa, Jakarta. Sejak 2013 beberapa kali bekerja sebagai project officer di Indonesian Visual Art Archive (IVAA). Pada 2014, dia jadi salah seorang dari 12 peserta workshop kurator muda yang diselengarakan oleh the Japan Foundation dengan Ade Darmawan dan Yukie Kamiya sebagai mentor. Dari workshop tersebut, dia, bersama 3 peserta lainnya, terpilih untuk mengikuti Next Generation Curators of Southeast Asia Program di Jepang.