Difference between revisions of "Public Spirits"
Antirender (talk | contribs) (Created page with "''Teks diambil dari Situs Resmi Center for Contemporary Art Ujadowski Castle, Warszawa, Polandia'' == Tentang Public Spirits == Pameran Public Spirits adalah wawasan respon a...") |
Antirender (talk | contribs) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
''Teks diambil dari Situs Resmi Center for Contemporary Art Ujadowski Castle, Warszawa, Polandia'' | ''Teks diambil dari Situs Resmi Center for Contemporary Art Ujadowski Castle, Warszawa, Polandia'' | ||
+ | |||
+ | [[File:Poster Pameran Public Spirits.jpg|400px|right|thumb]] | ||
== Tentang Public Spirits == | == Tentang Public Spirits == | ||
Line 22: | Line 24: | ||
== Asisten Kurator == | == Asisten Kurator == | ||
− | Karolina Marcinkowska | + | *Karolina Marcinkowska |
+ | *Po Shun Chuang | ||
== Koordinator == | == Koordinator == | ||
− | + | *Aleksandra Knychalska | |
+ | *Joanna Manecka | ||
== Seniman == | == Seniman == |
Revision as of 23:04, 11 September 2016
Teks diambil dari Situs Resmi Center for Contemporary Art Ujadowski Castle, Warszawa, Polandia
Tentang Public Spirits
Pameran Public Spirits adalah wawasan respon artistik untuk pengalaman globalisasi di wilayah yang sekarang adegan dari beragam bentrokan, kadang-kadang karena tradisi yang bertentangan, bertentangan kepentingan geopolitik, serta demokratisasi pasti dari rezim otoriter. Ini adalah cerita tentang kegiatan berbagai komunitas, yang dapat melengkapi atau bertindak sebagai tandingan untuk sejarah masyarakat dan bangsa.
Seniman dari Asia Tenggara, Cina daratan, dan Taiwan memanfaatkan kekuatan visi puitis atau keterlibatan politik, bekerja dengan memori serta melalui kegiatan kelompok untuk memohon roh publik hilang (mis karena proses modernisasi) atau mereka yang belum tiba. Mereka memberikan suara kepada kelompok yang diabaikan dalam narasi politik atau sejarah. Mereka sering masyarakat berdasarkan obligasi yang benar, berbagi pengalaman atau sejarah. Bahkan jika mereka fana - seperti kelompok skuter membentuk koreografi bersama di jalan yang sibuk atau komunitas yang berasal dari inspirasi metafora dari embun - mereka adalah alternatif untuk kekuatan ekonomi dan geopolitik yang dominan.
Politik, konteks ekonomi serta sosial di thisthese kelompok lokal wilayah Asia bertindak sebagai titik tolak untuk musyawarah tentang fungsi seni kontemporer di dunia global. Ini adalah satu lagi - setelah pameran Kurz / DUST / غبار dan El Hadji Sy. Pada awalnya saya pikir saya menari - presentasi perspektif non-Barat pada seni global dalam program dari Centre for Contemporary Art Ujazdowski Puri.
Pameran Public Spirits adalah hasil dari proyek penelitian oleh Taiwan kurator Meiya Cheng mengenai kegiatan seni bagi masyarakat dan masyarakat dari negara-negara Asia Tenggara, Cina daratan, serta Taiwan.
Deskripsi Acara
Seniman diundang untuk berpartisipasi dalam pameran mengusulkan revisi penting dari sejarah dan tradisi budaya negara mereka. Mereka mengungkap mekanisme kewenangan, melihat narasi sering terpinggirkan dari minoritas, dan mereka yang beralih ke masyarakat tidak resmi sebagai gantinya. Mereka mengungkapkan latar belakang politik dan sosial kondisi yang sangat beragam dari realitas kontemporer negara-negara Asia Tenggara - Thailand saat monarki memerintah de facto oleh militer junta, sementara Vietnam dan Kamboja terus berjuang dengan masa lalu komunis dan wacana sejarah otoriter. Singapura adalah sebuah negara kota, yang kini merayakan lima puluh tahun kemerdekaan; dari sebuah desa nelayan miskin itu telah menjadi, meskipun kurangnya sumber daya alam, salah satu negara terkaya di dunia dengan pemerintah yang demokratis dan politik yang melihat ke masa depan.
kontrol sosial yang kuat dari penduduk dan tekanan politik dalam kehidupan publik menjaga isu kebebasan berbicara dan agama serta pengucilan sosial dari datang ke kedepan. Besar kekayaan ketimpangan dan kesenjangan antara gaya hidup tradisional dan kehidupan kota yang sangat besar. debat publik terbuka, mengembangkan visi bersama tentang masa depan, dan revisi kisah sejarah yang dominan cenderung sangat sulit, jika tidak mustahil. Proses modernisasi di banyak negara Asia didasarkan pada pemerintah sanksi etnis, ras, bahasa, dan perbedaan agama. Mereka telah berulang kali menjadi dasar bagi pengecualian atau pengusiran kelompok tertentu atau bahkan penggunaan yang sistematis dan melembaga kekerasan (misalnya aturan berdarah Khmer Merah di Kamboja). Naik turunnya rezim militer yang otoriter dan monarki di Taiwan, Malaysia, Indonesia, dan Thailand merupakan salah satu topik yang dibahas dalam pameran.
Instalasi dan karya video dari Vandy Rattana dan Vuth Lyno dari Kamboja serta artis Thai Sutthirat Supaparinya menggambarkan dampak dari pemerintah berdasarkan kekerasan dan kegiatan aparat dari otoritas nasional dari sudut pandang individu dan kelompok informal. Proyek-proyek interdisipliner dilakukan oleh kolektif seni Art Buruh dari Kota Ho Chi Minh (Vietnam) dan lifepatch dari Yogyakarta (Indonesia) yang didirikan pada survei sosial jangka panjang yang dilakukan di antara masyarakat lokal. Kerjasama dengan kelompok-kelompok lokal dan keterlibatan proyek bersama didasarkan sebagian besar pada hubungan pribadi dan bertujuan untuk menciptakan jaringan kontak dan struktur kekuatan alternatif. Berkat kolektif seperti, struktur nasional, di mana warga tidak selalu diizinkan partisipasi dalam politik, yield untuk masyarakat politik bertindak dalam kerangka masyarakat akar rumput.
Kurator
Meiya Cheng (b. 1975) adalah kurator independen yang tinggal dan bekerja di Taipei. Dia mengkuratori pameran : Augmenting the World (6th Taipei Digital Art Festival, International Section, 2011), Trading Futures (with PaulineYao, TCAC, 2012), 6th Queens International (with Hitomi Iwasaki, Queens Museum, New York, 2013), The Great Ephemeral (with the team of New Museum, New York, 2015). Sejak 2009, ia telah berpartisipasi dalam penciptaan Taipei Contemporary Art Center dan selama 2012-2014 dia bertindak sebagai Ketua dari Contemporary Arts Center Association Taipei. Cheng tertarik dalam pembentukan jaringan akar rumput dan komunitas independen di dunia seni. Baginya, kerja sama tim adalah rumus membimbing, terus dianalisis, dan alternatif cara kelembagaan memproduksi seni.
Asisten Kurator
- Karolina Marcinkowska
- Po Shun Chuang
Koordinator
- Aleksandra Knychalska
- Joanna Manecka
Seniman
- Chen Szu Han (Taiwan),
- Teng Chao-Ming (Taiwan),
- Liu Ho Jang (Taiwan),
- Hsu Che Ju (Taiwan),
- Chia-Wei Hsu (Taiwan),
- Kwan Sheung Chi (Hong Kong),
- Chen-Yu Mao (China), Zhou Tao (China),
- Art Labor (Vietnam),
- Dinh Q. Lê (Vietnam),
- UuDam Tran Nguyen (Vietnam),
- Charles Lim (Singapore),
- Ho Rui An (Singapore),
- Agung Kurniawan (Indonesia),
- lifepatch (Indonesia),
- Vuth Lyno (Cambodia),
- Vandy Rattana (Cambodia),
- Sutthirat Supaparinya (Thailand),
- Orawan Arunrak (Thailand),
- Maung Day (Myanmar/Burma),
- Jen Liu (USA)
Susunan Acara =
Screen Green - Performans lecture oleh Ho Rui An (Singapore)
- Hari/Tanggal : 18 September 2016
- Tempat : Gedung Laboratorium
- Waktu : 7:00 PM
Acara ini bersifat bebas biaya
Pembukaan pameran Public Spirit
- Hari/Tanggal : 22 September 2016
- Tempat : CCA
- Waktu : 7:00 PM
Tamu : Curator Meiya Cheng (Taiwan), Chen Szu Han (Taiwan), Hojang Liu (Taiwan), Art Labor: Truong Cong Tung and Tran Quynh Anh (Vietnam), Ho Rui An (Singapore), lifepatch: Adhari Donora (Indonesia), Sutthirat Supaparinya (Thailand) Acara ini bersifat bebas biaya
23 Sept, at 4:00-7:00 PM Open meetings and discussion with the artists participating in the Public Spirits exhibition 4:00-5:30 p.m. - Art Labor, Chen Szu Han, Liu Hojang / gallery space: Jarai Dew Hammock Café 5:45-7:00 p.m. - Sutthirat Supaparinya, lifepatch, Orawan Arunrak / gallery space: Novel Without a Name, No, David! - Banned Children Books Free admission
24 Sept, at 3:00 PM Curator’s tour: Meiya Cheng (in English) Free admission, assembly in the CCA entrance hall
24 Sept, at 4:00 PM Assistant curator’s tour: Karolina Marcinkowska Free admission, assembly in the CCA entrance hall
25 Sept, at 3:00 PM, Warsaw Gallery Weekend Curator’s tour: Meiya Cheng (in English) Free admission, assembly in the CCA entrance hall
25 Sept, at 4:00 PM, Warsaw Gallery Weekend Assistant curator’s tour: Karolina Marcinkowska Free admission, assembly in the CCA entrance hall
25 Sept, at. 6:30 PM, Special Film Programme 1: Perfumed Nightmare, 1977 Kidlat Tahimik (Philippines, b. 1942) 16mm transferred to video, 93 min. In Tagalog and English with Polish subtitles Courtesy of the artist.
This is Honda, 1962 Honda Motor and Nichiei Science Film Studio (Japan) 35mm transferred to video, 32 min. In Japanese with English subtitles Courtesy of Science Film Museum, Japan
29 Sept, at 6:00 PM Art from the perspective of... A tour by: Karolina Marcinkowska, assistant curator Free admission, assembly in the CCA entrance hall
8 Oct, at 3:00 PM Guided tour in English Free admission, assembly in the CCA entrance hall
8 Oct, at 6:00 PM Guided tour in Polish Free admission, assembly in the CCA entrance hall
20 Oct, at 6:00 PM Art from the perspective of... A tour by: Jakub Królikowski, the Five Flavours Film Festival organizer Free admission, assembly in the CCA entrance hall
30 Oct, at 6:30 PM Special Film Programme 2: Ajantrik, 1958 Ritwik Ghatak (India, 1925-1976) 35mm transferred to video, 104 min. In Bengali with Polish subtitles.
at 8:30 PM Gomashta, 1992 Engineer Latif (Afghanistan, b. 1950) 35mm transferred to video, 90 min. In Dari with Polish subtitles Courtesy of the artist and Afghan Film Archive
Dec 18, at 6:30 PM Special Film Programme 3: Can Dialectics Break Bricks?, 1973 René Viénet (France, b. 1944) 35mm transferred to video, 83 min. In French with Polish subtitles Courtesy of the artist
at 8:00 PM Red Detachment of Women, 1970 Pan Wenzhan (China, b. 1924), Fu Jie (China, b. 1930) 35mm transferred to 16mm, 105 min. In Chinese with English subtitles Courtesy of Arsenal
Jan 8, at 6:30 PM Amphibian Man, 1962 Vladimir Chebotaryov (Soviet Union, 1921-2010), Gennadi Kazinsky (Soviet Union, 1910-1983) 35mm transferred to video, 97 min. In Russian with Polish subtitles
at 8:15 PM A.K.A. Serial Killer, 1969 Masao Adachi (Japan, b. 1939) 35mm transferred to video, 86 min. In Japanese with Polish subtitles Courtesy of Adachi Screening Committee