Difference between revisions of "Pekan Seni Media 2017"
Antirender (talk | contribs) |
Antirender (talk | contribs) |
||
(9 intermediate revisions by 3 users not shown) | |||
Line 7: | Line 7: | ||
== Partisipasi Lifepatch di Pekan Seni Media 2017 == | == Partisipasi Lifepatch di Pekan Seni Media 2017 == | ||
− | == | + | ==== LABORATORIUM TERBUKA: "SENI BERBASIS EKSPERIMENTASI TEKNOLOGI"==== |
− | "SENI BERBASIS EKSPERIMENTASI TEKNOLOGI" | + | Sebagai bagian dari Pekan Seni Media 2017 – “Arus Balik Dimensi Teknologi Dalam Seni”, acara Lokakarya Seni Media diselenggarakan secara khusus untuk membuka keterlibatan publik yang lebih luas. Lokakarya bertajuk “Seni Berbasis Eksperimentasi Teknologi” ini diselenggarakan dalam bentuk Laboratorium Terbuka (Open Lab), dipandu oleh Lifepatch (sebuah kolektif seni asal Yogyakarya, yang aktif menyelenggarakan berbagai proyek seni partisipatoris), dan melibatkan sejumlah partisipan yang berasal dari masyarakat umum. Lifepatch dan para partisipan lokakarya secara bersama-sama mempelajari dan memproduksi baik gagasan, strategi praktik dan produksi, maupun karya-karya kolaboratif yang berhubungan dengan eksperimen teknologi dan keterkaitannya dengan persoalan sosiokultural kontemporer. |
− | Sebagai bagian dari Pekan Seni Media 2017 – “Arus Balik Dimensi Teknologi Dalam Seni”, acara Lokakarya Seni Media diselenggarakan secara khusus untuk membuka keterlibatan publik yang lebih luas. Lokakarya bertajuk “Seni Berbasis Eksperimentasi Teknologi” ini diselenggarakan dalam bentuk Laboratorium Terbuka (Open | ||
− | Lab), dipandu oleh Lifepatch (sebuah kolektif seni asal Yogyakarya, yang aktif menyelenggarakan berbagai proyek seni partisipatoris), dan melibatkan sejumlah partisipan yang berasal dari masyarakat umum. Lifepatch dan para partisipan lokakarya secara bersama-sama mempelajari dan memproduksi baik gagasan, strategi praktik dan produksi, maupun karya-karya kolaboratif yang berhubungan dengan eksperimen teknologi dan keterkaitannya dengan persoalan sosiokultural kontemporer | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | '''LOKAKARYA PARU PARU PEKANBARU''' | + | Dalam lokakarya tersebut, Lifepatch mengambil fokus pada persoalan utama yang ada di dalam konteks lokalitas Provinsi Riau, yakni menanggapi isu bencana asap. Tiap tahun, setidaknya sejak 2007, Riau selalu mengalami bencana kabut asap. Kabut asap terjadi akibat pembakaran lahan gambut. Dalam konteks Riau, lahan gambut yang sudah dikeringkan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Situs web Green Peace (www.greenpeace.org) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Sementara itu, Provinsi Riau adalah wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Riau pada tahun 2012, jumlah lahan perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 2.372.402 hektar atau seperempat dari luas wilayah Riau. Mahalnya biaya buka lahan dan pembersihan lahan gambut membuat pembakaran jadi alternatif ekonomis yang diambil perusahaan pemilik lahan gambut di Riau. |
+ | |||
+ | Pembakaran lahan gambut ini bukan saja mengakibatkan kabut asap yang membahayakan kesehatan warga Riau dan sekitarnya. Saat terjadi kabut asap di tahun 2014, Green Peace melansir bahwa puluhan ribu warga Riau terserang ISPA. Pembakaran yang dilakukan terus-menerus (disertai dengan konversi lahan) juga mengganggu keseimbangan ekologis. Ia mengubah sifat lahan gambut yang sebenarnya tidak mudah terbakar (sebab bersifat menyerupai spons yang mampu menyerap dan menahan air) menjadi mudah terbakar. Hal di atas belum termasuk dampak negatif dari pembakaran lahan gambut dan kabut asap bagi satwa-satwa yang ada di Riau. | ||
+ | |||
+ | Seri lokakarya yang Lifepatch lakukan merupakan usaha pembelajaran bersama tentang bahaya kabut asap (khususnya bagi kesehatan manusia) dan upaya menanggulangi dampak negatifnya. Secara umum, rangkaian lokakarya ini adalah upaya mereproduksi dan menularkan pengetahuan yang sudah ada di masyarakat Riau. “Lokakarya Paru Paru Pekanbaru” dan “Lokakarya Ramuan Anti Asap Andalan” pada dasarnya adalah usaha untuk menggali lalu membagikan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang penyebab kabut asap, dampak negatifnya, dan cara-cara sederhana untuk menanggulanginya. Upaya menanggulangi dampak dari kabut asap juga akan dibagikan lewat “Lokakarya Masker Asap”. Dalam lokakarya ini, peserta akan diajak untuk bekerja sama menciptakan masker sederhana yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan. Sedangkan “Lokakarya Sonifikasi Citra Satelit” akan mengajak peserta untuk membagikan perasaan mereka terhadap polusi yang ditimbulkan oleh kabut asap. | ||
+ | |||
+ | Berikut dibawah ini merupakan Lokakarya - lokakarya inisiatif Lifepatch dalam program Laboratorium terbuka. | ||
+ | |||
+ | ====='''LOKAKARYA PARU PARU PEKANBARU'''===== | ||
+ | Lokakarya ini mengajak para peserta untuk melihat dampak negatif asap terhadap kesehatan serta mengajak diskusi para peserta akan penyebabnya. | ||
* Hari/Tanggal : Selasa-Rabu/ 4-5 Juli 2017 | * Hari/Tanggal : Selasa-Rabu/ 4-5 Juli 2017 | ||
* Waktu : 14.00-17.00 | * Waktu : 14.00-17.00 | ||
* Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | * Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | ||
+ | Gratis dan terbuka untuk umum dibatasi 10 orang, peserta membawa sampah rumah tangga. | ||
− | + | <gallery mode="packed-hover" widths=300px heights=200px caption="Dokumentasi Lokakarya Paru Paru Pekanbaru"> | |
+ | File:lifepatch seni media 2017 - Lokakarya Paru Paru Pekanbaru 01.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - Lokakarya Paru Paru Pekanbaru 02.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - Lokakarya Paru Paru Pekanbaru 03.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - Lokakarya Paru Paru Pekanbaru 04.png | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - Lokakarya Paru Paru Pekanbaru 05.jpg | ||
+ | </gallery> | ||
− | + | ===== LOKAKARYA 2: JJS - "Jalan jalan Sore Seni Suara" ===== | |
− | "Jalan jalan Sore Seni Suara" | + | Dalam lokakarya ini, para peserta akan belajar membuat pemrograman interaktif dengan menggunakan teknologi basis lokasi yang terdapat di smartphone masing-masing. |
* Hari/Tanggal : Kamis/ 6 Juli 2017 | * Hari/Tanggal : Kamis/ 6 Juli 2017 | ||
* Waktu : 14.00-17.00 | * Waktu : 14.00-17.00 | ||
* Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | * Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | ||
+ | Gratis dan terbuka untuk umum, peserta membawa perangkat telepon selular android dan headset. | ||
− | + | <gallery mode="packed-hover" widths=300px heights=200px caption="Dokumentasi Lokakarya Jalan jalan Sore Seni Suara"> | |
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 01.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 02.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 03.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 04.png | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 05.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 06.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 07.jpg | ||
+ | File:Jalan jalan Sore Seni Suara 08.jpg | ||
+ | </gallery> | ||
− | '''LOKAKARYA 3: MASTER | + | ====='''LOKAKARYA 3: MASTER - "Masker Asap Terpercaya"'''===== |
− | "Masker Asap Terpercaya" | + | Lokakarya ini mengajak para peserta untuk membuat masker gas dari material daur ulang. |
* Hari/Tanggal : Jumat/ 7 Juli 2017 | * Hari/Tanggal : Jumat/ 7 Juli 2017 | ||
* Waktu : 14.00-17.00 | * Waktu : 14.00-17.00 | ||
* Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | * Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | ||
+ | Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang. | ||
− | + | <gallery mode="packed-hover" widths=300px heights=200px caption="Dokumentasi Lokakarya Master"> | |
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 01.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 02.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 03.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 04.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 05.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 06.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 07.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 08.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 09.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya Master DIY gasmask 11.jpg | ||
+ | </gallery> | ||
− | '''LOKAKARYA 4: RASA''' | + | ====='''LOKAKARYA 4: RASA''' - "Ramuan Anti Asap Andalan"===== |
− | "Ramuan Anti Asap Andalan" | + | Lokakarya ini mengajak para peserta untuk membuat minuman pelega nafas. |
* Hari/Tanggal : Sabtu/ 8 Juli 2017 | * Hari/Tanggal : Sabtu/ 8 Juli 2017 | ||
* Waktu : 14.00-17.00 | * Waktu : 14.00-17.00 | ||
* Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | * Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2. | ||
+ | Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang. | ||
− | + | <gallery mode="packed-hover" widths=300px heights=200px caption="Dokumentasi Lokakarya RASA"> | |
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya RASA, minuman pelega pernapasan 01.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya RASA, minuman pelega pernapasan 02.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya RASA, minuman pelega pernapasan 03.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya RASA, minuman pelega pernapasan 04.jpg | ||
+ | </gallery> | ||
− | '''LOKAKARYA | + | ===='''LOKAKARYA KHUSUS: 8-BIT MIXTAPE - "(Lokakarya Khusus di SMK Labor)"'''==== |
− | "(Lokakarya Khusus di SMK Labor)" | ||
8-bit Mixtape adalah sebuah synthesizer kecil kompatibel yang diciptakan oleh Marc Dusseiller, Budi Prakosa, dan Andreas Siagian. 8-bit Mixtape menggunakan bahasa pemrograman. Processing yang dikembangkan berdasarkan Babygnusbuino dari Anyma dan “Simfoni algoritma berdasarkan 1 baris pemrograman” oleh Viznut. 8-bit Mixtape kemudian dikembangkan dengan sumber terbuka. Dalam lokakarya | 8-bit Mixtape adalah sebuah synthesizer kecil kompatibel yang diciptakan oleh Marc Dusseiller, Budi Prakosa, dan Andreas Siagian. 8-bit Mixtape menggunakan bahasa pemrograman. Processing yang dikembangkan berdasarkan Babygnusbuino dari Anyma dan “Simfoni algoritma berdasarkan 1 baris pemrograman” oleh Viznut. 8-bit Mixtape kemudian dikembangkan dengan sumber terbuka. Dalam lokakarya | ||
ini, para peserta akan diajak untuk merangkai Synthesizer sendiri. | ini, para peserta akan diajak untuk merangkai Synthesizer sendiri. | ||
Line 60: | Line 94: | ||
Peserta adalah siswa dari SMK Labor Pekanbaru. | Peserta adalah siswa dari SMK Labor Pekanbaru. | ||
+ | |||
+ | <gallery mode="packed-hover" widths=300px heights=200px caption="Dokumentasi Lokakarya 8-Bit Mixtape di SMK Labor"> | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 01.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 02.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 03.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 04.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 05.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 06.jpg | ||
+ | File:lifepatch seni media 2017 - lokakarya 8-Bit Mixtape SMK Labor 07.jpg | ||
+ | </gallery> | ||
== SIMPOSIUM NASIONAL SENI MEDIA INDONESIA "ARUS BALIK DIMENSI TEKNOLOGI DALAM SENI" == | == SIMPOSIUM NASIONAL SENI MEDIA INDONESIA "ARUS BALIK DIMENSI TEKNOLOGI DALAM SENI" == | ||
Line 128: | Line 172: | ||
Moderator: Irma Chantily (Kurator, Jakarta) | Moderator: Irma Chantily (Kurator, Jakarta) | ||
Tanggal: Selasa, 11 Juli 2017 Waktu: 13.00 - 15.00 WIB Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau Gratis / Tempat Terbatas | Tanggal: Selasa, 11 Juli 2017 Waktu: 13.00 - 15.00 WIB Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau Gratis / Tempat Terbatas | ||
+ | |||
+ | |||
+ | <gallery mode="packed-hover" widths=200px heights=200px caption="Dokumentasi Foto Laboratorium Terbuka Lifepatch pada Pekan Seni Media 2017"> | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 001.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 003.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch002.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 004.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 005.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 006.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 007.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 008.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 009.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 010.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 011.jpg | ||
+ | File:Pekan Seni Media 2017-Ruangan Laboratorium Terbuka Lifepatch 012.jpg | ||
+ | </gallery> |
Latest revision as of 17:54, 19 August 2017
Tentang Pekan Seni Media 2017
Pekan Seni Media adalah kegiatan kesenian yang diinisiasi oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Forum Lenteng. Kegiatan kesenian ini meliputi pameran Pekan Seni Media (yang menampilkan seniman-seniman yang bekerja dengan menggunakan medium teknologi media dalam praktik keseniannya); Simposium Nasional Seni Media; Lokakarya Seni Media; Tur Edukasi Seni Media, sosialisasi seni media; serta pembangunan dan pengembangan platform Database Seni Media Indonesia.
Partisipasi Lifepatch di Pekan Seni Media 2017
LABORATORIUM TERBUKA: "SENI BERBASIS EKSPERIMENTASI TEKNOLOGI"
Sebagai bagian dari Pekan Seni Media 2017 – “Arus Balik Dimensi Teknologi Dalam Seni”, acara Lokakarya Seni Media diselenggarakan secara khusus untuk membuka keterlibatan publik yang lebih luas. Lokakarya bertajuk “Seni Berbasis Eksperimentasi Teknologi” ini diselenggarakan dalam bentuk Laboratorium Terbuka (Open Lab), dipandu oleh Lifepatch (sebuah kolektif seni asal Yogyakarya, yang aktif menyelenggarakan berbagai proyek seni partisipatoris), dan melibatkan sejumlah partisipan yang berasal dari masyarakat umum. Lifepatch dan para partisipan lokakarya secara bersama-sama mempelajari dan memproduksi baik gagasan, strategi praktik dan produksi, maupun karya-karya kolaboratif yang berhubungan dengan eksperimen teknologi dan keterkaitannya dengan persoalan sosiokultural kontemporer.
Dalam lokakarya tersebut, Lifepatch mengambil fokus pada persoalan utama yang ada di dalam konteks lokalitas Provinsi Riau, yakni menanggapi isu bencana asap. Tiap tahun, setidaknya sejak 2007, Riau selalu mengalami bencana kabut asap. Kabut asap terjadi akibat pembakaran lahan gambut. Dalam konteks Riau, lahan gambut yang sudah dikeringkan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Situs web Green Peace (www.greenpeace.org) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Sementara itu, Provinsi Riau adalah wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Riau pada tahun 2012, jumlah lahan perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 2.372.402 hektar atau seperempat dari luas wilayah Riau. Mahalnya biaya buka lahan dan pembersihan lahan gambut membuat pembakaran jadi alternatif ekonomis yang diambil perusahaan pemilik lahan gambut di Riau.
Pembakaran lahan gambut ini bukan saja mengakibatkan kabut asap yang membahayakan kesehatan warga Riau dan sekitarnya. Saat terjadi kabut asap di tahun 2014, Green Peace melansir bahwa puluhan ribu warga Riau terserang ISPA. Pembakaran yang dilakukan terus-menerus (disertai dengan konversi lahan) juga mengganggu keseimbangan ekologis. Ia mengubah sifat lahan gambut yang sebenarnya tidak mudah terbakar (sebab bersifat menyerupai spons yang mampu menyerap dan menahan air) menjadi mudah terbakar. Hal di atas belum termasuk dampak negatif dari pembakaran lahan gambut dan kabut asap bagi satwa-satwa yang ada di Riau.
Seri lokakarya yang Lifepatch lakukan merupakan usaha pembelajaran bersama tentang bahaya kabut asap (khususnya bagi kesehatan manusia) dan upaya menanggulangi dampak negatifnya. Secara umum, rangkaian lokakarya ini adalah upaya mereproduksi dan menularkan pengetahuan yang sudah ada di masyarakat Riau. “Lokakarya Paru Paru Pekanbaru” dan “Lokakarya Ramuan Anti Asap Andalan” pada dasarnya adalah usaha untuk menggali lalu membagikan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang penyebab kabut asap, dampak negatifnya, dan cara-cara sederhana untuk menanggulanginya. Upaya menanggulangi dampak dari kabut asap juga akan dibagikan lewat “Lokakarya Masker Asap”. Dalam lokakarya ini, peserta akan diajak untuk bekerja sama menciptakan masker sederhana yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan. Sedangkan “Lokakarya Sonifikasi Citra Satelit” akan mengajak peserta untuk membagikan perasaan mereka terhadap polusi yang ditimbulkan oleh kabut asap.
Berikut dibawah ini merupakan Lokakarya - lokakarya inisiatif Lifepatch dalam program Laboratorium terbuka.
LOKAKARYA PARU PARU PEKANBARU
Lokakarya ini mengajak para peserta untuk melihat dampak negatif asap terhadap kesehatan serta mengajak diskusi para peserta akan penyebabnya.
- Hari/Tanggal : Selasa-Rabu/ 4-5 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum dibatasi 10 orang, peserta membawa sampah rumah tangga.
- Dokumentasi Lokakarya Paru Paru Pekanbaru
LOKAKARYA 2: JJS - "Jalan jalan Sore Seni Suara"
Dalam lokakarya ini, para peserta akan belajar membuat pemrograman interaktif dengan menggunakan teknologi basis lokasi yang terdapat di smartphone masing-masing.
- Hari/Tanggal : Kamis/ 6 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta membawa perangkat telepon selular android dan headset.
- Dokumentasi Lokakarya Jalan jalan Sore Seni Suara
LOKAKARYA 3: MASTER - "Masker Asap Terpercaya"
Lokakarya ini mengajak para peserta untuk membuat masker gas dari material daur ulang.
- Hari/Tanggal : Jumat/ 7 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang.
- Dokumentasi Lokakarya Master
LOKAKARYA 4: RASA - "Ramuan Anti Asap Andalan"
Lokakarya ini mengajak para peserta untuk membuat minuman pelega nafas.
- Hari/Tanggal : Sabtu/ 8 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang.
- Dokumentasi Lokakarya RASA
LOKAKARYA KHUSUS: 8-BIT MIXTAPE - "(Lokakarya Khusus di SMK Labor)"
8-bit Mixtape adalah sebuah synthesizer kecil kompatibel yang diciptakan oleh Marc Dusseiller, Budi Prakosa, dan Andreas Siagian. 8-bit Mixtape menggunakan bahasa pemrograman. Processing yang dikembangkan berdasarkan Babygnusbuino dari Anyma dan “Simfoni algoritma berdasarkan 1 baris pemrograman” oleh Viznut. 8-bit Mixtape kemudian dikembangkan dengan sumber terbuka. Dalam lokakarya ini, para peserta akan diajak untuk merangkai Synthesizer sendiri.
- Hari/Tanggal : Kamis-Sabtu/12-14 Juli 2017
- Waktu : 10.00-15.00
- Tempat : SMK Labor Pekanbaru.
Peserta adalah siswa dari SMK Labor Pekanbaru.
- Dokumentasi Lokakarya 8-Bit Mixtape di SMK Labor
SIMPOSIUM NASIONAL SENI MEDIA INDONESIA "ARUS BALIK DIMENSI TEKNOLOGI DALAM SENI"
Tema Simposium: “SENI MEDIA SEBAGAI MEDIA PERUBAHAN SOSIAL”
PEMBICARA KUNCI Pembicara kunci akan memaparkan pernyataan dan pertanyaan dari simposium ini, yaitu mendorong seni media sebagai media perubahan sosial. Bagaimana kemudian seni ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi dapat pula menjadi sarana yang meningkatkan jumlah inisiatif warga mengkritisi informasi dengan teknologi media. Seni media memiliki peluang sebagai platform yang tidak hanya digunakan oleh seniman tetapi juga masyarakat umum. Hal ini berkaitan dengan kesamaan kosakata dan karakteristik.
- Pembicara: Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Tanggal: Senin, 10 Juli 2017
- Waktu: 08.50 - 10.00 WIB
- Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau
- Gratis / Tempat Terbatas
PANEL 1
Antarmuka (interface) Teknologi Media dan Seni Media di Indonesia
Panel pertama ini mencoba menjabarkan perjalanan seni media di Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi media di masyarakat dari masa analog hingga digital. Bagaimana tegangan dan irisannya yang kemudian mendorong perubahan definisi, teori, dan karakteristik seni media di Indonesia.
- Pembicara: Dr. Edwin Jurriëns (Peneliti/Penulis/Akademisi, Melbourne - Australia), Hendro Wiyanto (Kurator/Penulis, Jakarta), Krisna Murti (Seniman/Kurator/Penulis, Jakarta)
- Moderator: Irma Chantily (Kurator, Jakarta) --
- Tanggal: Senin, 10 Juli 2017
- Waktu: 10.00 - 12.00 WIB
- Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau
Gratis / Tempat Terbatas
PANEL 2 Teknologi Media Sebagai Media Perubahan Sosial Teknologi media memiliki peluang sebagai media perubahan sosial karena kedekatan teknologi tersebut dengan masyarakat. Kesamaan alat produksi dan distribusi, serta kosakata media yang digunakan oleh seniman dengan yang digunakan oleh masyarakat memiliki peluang untuk dikembangkan dan didorong sebagai medium perubahan sosial.
- Pembicara:
Hikmat Budiman (Peneliti/Pengamat Media, Jakarta) Andreas Siagian (Seniman/Fasilitator, Yogyakarta) Otty Widasari (Seniman/Fasilitator, Jakarta)
- Moderator:Manshur Zikri (Peneliti/Penulis, Jakarta)
- Tanggal: Senin, 10 Juli 2017
- Waktu: 13.00 - 15.00 WIB
- Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau
Gratis / Tempat Terbatas
PANEL 3 Penyandian (Encoding) Kultur Software dan Hardware Teknologi Media di Masyarakat. Kehadiran teknologi media di masyarakat telah membentuk budaya baru yang dihasilkan dari intervensi sistem operasi peranti lunak dan peranti keras, baik dari tingkat produksi hingga distribusi. Budaya baru yang dilahirkan intervensi sistem operasi teknologi tersebut, saat ini, sedang beranjak menuju sebuah budaya yang belum dapat diprediksi. Lalu bagaimana peran seni media untuk membayangkan masa depan dari situasi tersebut. Pembicara: Benny Wicaksono (Seniman/Kurator, Surabaya) Adityo Pratomo (Seniman Digital, Jakarta/Bandung) Mahardika Yudha (Seniman/Kurator/Peneliti, Jakarta) Moderator: Manshur Zikri (Peneliti/Penulis, Jakarta) -- Tanggal: Selasa, 11 Juli 2017 Waktu: 10.00 - 12.00 WIB Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau Gratis / Tempat Terbatas
PANEL 4 Pengawasandian (Decoding) Seni Media Indonesia Kehadiran teknologi media sudah tidak lagi berada di wilayah pusat, tetapi sudah menjangkau ke wilayah-wilayah pinggiran. Karena itulah, seni media merupakan seni yang berpeluang dikembangkan di seluruh wilayah dan memiliki peluang yang cukup besar untuk diadaptasi atau digunakan sesuai dengan kultur dan kepentingan masyarakat setempat. Kekayaan keanekaragaman kultur Nusantara telah menjadi sumber daya penting yang diyakini memiliki kemampuan untuk melahirkan bahasa estetika seni media yang khas, unik, serta memiliki fungsi sosial yang dapat diterapkan di masyarakat setempat atau dibagikan kepada masyarakat yang lain. Pembicara: Ade Darmawan (Seniman/Kurator, Jakarta) Dave Lumenta (Antropolog/Akademisi, Jakarta) Manshur Zikri (Peneliti/Penulis, Jakarta) Moderator: Irma Chantily (Kurator, Jakarta) Tanggal: Selasa, 11 Juli 2017 Waktu: 13.00 - 15.00 WIB Lokasi: Taman Budaya Provinsi Riau Gratis / Tempat Terbatas
- Dokumentasi Foto Laboratorium Terbuka Lifepatch pada Pekan Seni Media 2017