Difference between revisions of "Ekstraksi Eugenol Dari Cengkeh - DripLab"
Line 7: | Line 7: | ||
Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah rempah berupa bunga kering keluarga pohon Myrtaceae, tumbuhan indigenious Kepulauan Maluku (Moluccas) Indonesia. Rempah Cengkeh telah dipergunakan semenjak ratusan tahun lalu dan menjadi komoditas utama di jaringan Jalur Perdagangan Rempah Maritim melalui Lautan Hindia. Cengkeh disebut sebagai the 'Divine Flower' yang dikaitkan dengan dewi Hindu Lakshmi sebagai perlambang keindahan, kekayaan dan keberuntungan dalam teks-teks kuno tahun 800 AD di India. Bahkan, penemuan sampel fosil Cengkih berasal dari tahun 900-1100 AD di situs penggalian pelabuhan kuno “Mantai” di Sri Lanka memperlihatkan bahwa Cengkeh dipercaya sebagai salah satu komoditas cukup mahal dan langka di masanya karena harus menempuh perjalanan sangat jauh dari Kepulauan Maluku di Asia Tenggara dan jumlahnya sangat terbatas oleh teknologi transportasi komoditi di masa itu. | Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah rempah berupa bunga kering keluarga pohon Myrtaceae, tumbuhan indigenious Kepulauan Maluku (Moluccas) Indonesia. Rempah Cengkeh telah dipergunakan semenjak ratusan tahun lalu dan menjadi komoditas utama di jaringan Jalur Perdagangan Rempah Maritim melalui Lautan Hindia. Cengkeh disebut sebagai the 'Divine Flower' yang dikaitkan dengan dewi Hindu Lakshmi sebagai perlambang keindahan, kekayaan dan keberuntungan dalam teks-teks kuno tahun 800 AD di India. Bahkan, penemuan sampel fosil Cengkih berasal dari tahun 900-1100 AD di situs penggalian pelabuhan kuno “Mantai” di Sri Lanka memperlihatkan bahwa Cengkeh dipercaya sebagai salah satu komoditas cukup mahal dan langka di masanya karena harus menempuh perjalanan sangat jauh dari Kepulauan Maluku di Asia Tenggara dan jumlahnya sangat terbatas oleh teknologi transportasi komoditi di masa itu. | ||
− | + | Meskipun dalam buku [https://www.puthutea.com/books/ekspedisi-cengkeh/ Ekspedisi Cengkeh (2013)] | |
+ | |||
+ | Keunikan aroma dan rasa pedas sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, senyawa kimia dengan fungsi anestesi, analgesik, antimikroba, anti-inflamasi, antibakteri, antimutagenik, bahkan menurunkan tekanan darah yang terkandung di dalamnya sebagai penunjang industri farmasi dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan metode pengobatan Ayurveda, | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | hingga berkembang sebagai bahan baku industri rokok kretek dan industri kosmetik menjadikan Cengkeh sebagai rempah yang masih populer hingga saat ini dan menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar dengan nilai ekspor mencapai 40% dari keseluruhan ekspor dari berbagai negara berdasar Data online [https://oec.world/en/profile/hs/cloves The Observatory of Economic Complexity (OEC)]. | ||
+ | |||
+ | Meskipun mengalami pasang surut | ||
+ | Masa suram cengkeh dan pala terus berlangsung sampai pertengahan | ||
+ | abad-20. Rempah eksotika yang pernah membuat tergila-gila | ||
+ | para saudagar Arab, pedagang Cina, serta kaum ningrat Eropa itu, | ||
+ | tergantikan perannya oleh penemuan teknologi mesin pendingin | ||
+ | berkat Revolusi Industri yang dimulai di Inggris pada pertengahan | ||
+ | abad-18. Pasaran cengkeh di Eropa pun merosot tajam. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Akan tetapi, penggunaan Cengkeh di Indonesia belum sebanding dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya. Artikel [https://www.litbang.pertanian.go.id/special/komoditas/files/0104-CENGKEH.pdf Badan Litbang Pertanian Indonesia tentang Cengkeh] | ||
+ | |||
+ | menuliskan memperlihatkan bahwa penggunaan terbesar produksi Cengkeh di Indonesia adalah Cengkeh kering sebagai bahan utama industri rokok kretek yang mencapai 80-90% dari produksi Cengkeh, sedangkan sisanya hanya sebesar 10-20% yang dikonsumsi oleh industri lain, yaitu industri makanan, kosmetik, hingga farmasi. Hal inilah yang kemudian memicu ketertarikan kami untuk mempelajari Cengkeh lebih dalam. | ||
=== Abstraksi Eksplorasi Dan Pembelajaran === | === Abstraksi Eksplorasi Dan Pembelajaran === |
Revision as of 00:02, 15 June 2022
Deskripsi
Ekstraksi Eugenol dari bunga Cengkeh kering adalah kegiatan awal dari rangkaian aktivitas eksplorasi atau pembelajaran dalam framework "DripLab", aktivitas kolaborasi yang di-inisiasi oleh Wawies Wisnu, YANG Ching-wen (Club Bing Beng - Taipei), dan Lifepatch.
Latar Belakang
Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah rempah berupa bunga kering keluarga pohon Myrtaceae, tumbuhan indigenious Kepulauan Maluku (Moluccas) Indonesia. Rempah Cengkeh telah dipergunakan semenjak ratusan tahun lalu dan menjadi komoditas utama di jaringan Jalur Perdagangan Rempah Maritim melalui Lautan Hindia. Cengkeh disebut sebagai the 'Divine Flower' yang dikaitkan dengan dewi Hindu Lakshmi sebagai perlambang keindahan, kekayaan dan keberuntungan dalam teks-teks kuno tahun 800 AD di India. Bahkan, penemuan sampel fosil Cengkih berasal dari tahun 900-1100 AD di situs penggalian pelabuhan kuno “Mantai” di Sri Lanka memperlihatkan bahwa Cengkeh dipercaya sebagai salah satu komoditas cukup mahal dan langka di masanya karena harus menempuh perjalanan sangat jauh dari Kepulauan Maluku di Asia Tenggara dan jumlahnya sangat terbatas oleh teknologi transportasi komoditi di masa itu.
Meskipun dalam buku Ekspedisi Cengkeh (2013)
Keunikan aroma dan rasa pedas sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, senyawa kimia dengan fungsi anestesi, analgesik, antimikroba, anti-inflamasi, antibakteri, antimutagenik, bahkan menurunkan tekanan darah yang terkandung di dalamnya sebagai penunjang industri farmasi dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan metode pengobatan Ayurveda,
hingga berkembang sebagai bahan baku industri rokok kretek dan industri kosmetik menjadikan Cengkeh sebagai rempah yang masih populer hingga saat ini dan menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar dengan nilai ekspor mencapai 40% dari keseluruhan ekspor dari berbagai negara berdasar Data online The Observatory of Economic Complexity (OEC).
Meskipun mengalami pasang surut Masa suram cengkeh dan pala terus berlangsung sampai pertengahan abad-20. Rempah eksotika yang pernah membuat tergila-gila para saudagar Arab, pedagang Cina, serta kaum ningrat Eropa itu, tergantikan perannya oleh penemuan teknologi mesin pendingin berkat Revolusi Industri yang dimulai di Inggris pada pertengahan abad-18. Pasaran cengkeh di Eropa pun merosot tajam.
Akan tetapi, penggunaan Cengkeh di Indonesia belum sebanding dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya. Artikel Badan Litbang Pertanian Indonesia tentang Cengkeh
menuliskan memperlihatkan bahwa penggunaan terbesar produksi Cengkeh di Indonesia adalah Cengkeh kering sebagai bahan utama industri rokok kretek yang mencapai 80-90% dari produksi Cengkeh, sedangkan sisanya hanya sebesar 10-20% yang dikonsumsi oleh industri lain, yaitu industri makanan, kosmetik, hingga farmasi. Hal inilah yang kemudian memicu ketertarikan kami untuk mempelajari Cengkeh lebih dalam.
Abstraksi Eksplorasi Dan Pembelajaran
Cengkeh telah dimanfaatkan di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk penggunaan semenjak zaman dahulu, yaitu sebagai