Difference between revisions of "Sisingamangaraja XII"

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
(Redirected page to Si Singamangaraja XII)
 
Line 1: Line 1:
Berikut adalah catatan dalam penelitian [[Lifepatch]] mengenai Sisingamangaraja XII.
+
#REDIRECT [[Si Singamangaraja XII]]
 
 
==== Perang Tapanuli / Perang Batak (1878 - 1907) ====
 
[[File:1907 - 18x13cm A 1st lieutenant of the KNIL (back row bareheaded) with a unit trooper with relatives Sisingamangaraja XII in Pasanggrahan to Siborongborong 02.jpg|400px|thumb|right]]
 
[[File:1907 - 18x13cm A 1st lieutenant of the KNIL (back row bareheaded) with a unit trooper with relatives Sisingamangaraja XII in Pasanggrahan to Siborongborong.jpg|400px|thumb|right|Hans Christoffel (barisan belakang tanpa mengenakan topi) bersama keluarga Sisingamangaraja XII. Duduk dari Kiri ke Kanan 1. Boru Nadeak (Istri kedua Sisingamangaraja XII), 2. Boru Situmorang (Ibunda Sisingamangaraja XII), 3. Boru Sagala (Istri Sisingamangaraja XII), serta berdiri mengenakan baju putih adalah Ama ni Pulo Batu, sepupu dari ibunda Sisingamangaraja XII. Sumber: Leiden University Library ]]
 
 
 
Perang meletus setelah Belanda menempatkan pasukannya di Tarutung, dengan tujuan untuk melindungi penyebar agama Kristen yang tergabung dalam Rhijnsnhezending, dengan tokoh penyebarnya Nommensen (orang Jerman). Raja Sisingamangaraja XIII memutuskan untuk menyerang kedudukan Belanda di Tarutung. Perang berlangsung selama tujuh tahun di daerah Tapanuli Utara, seperti di Bahal Batu, Siborong-borong, Balige Laguboti dan Lumban Julu.
 
 
 
Pada tahun 1894, Belanda melancarkan serangan untuk menguasai Bakkara, pusat kedudukan dan pemerintahan Kerajaan Batak. Akibat penyerangan ini, Sisingamangaraja XII terpaksa pindah ke Dairi Pakpak. Pada tahun 1904, pasukan Belanda, dibawah pimpinan Van Daalen dari Aceh Tengah, melanjutkan gerakannya ke Tapanuli Utara, sedangkan di Medan didatangkan pasukan lain. Pada tahun 1907, Pasukan Marsose di bawah pimpinan Kapten Hans Christoffel berhasil menangkap Boru Sagala, istri Sisingamangaraja XII serta dua orang anaknya, sementara itu Sisingamangaraja XII dan para pengikutnya berhasil melarikan diri ke hutan Simsim. Ia menolak tawaran untuk menyerah, dan dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII gugur bersama dengan putrinya Lopian dan dua orang putranya Sutan Nagari dan Patuan Anggi. Gugurnya Sisingamangaraja XII menandai berakhirnya Perang Tapanuli.
 
 
 
==== Referensi dan Pranala Luar ====
 
* [https://ulikozok.wordpress.com/peran-zending-dalam-perang-toba/ Peran Zending dalam Perang Toba, catatan oleh Uli Kozok]
 
* [http://ulikozok.com/downloads/utusan_damai.pdf E-book "Utusan Damai di Kemelut Perang - Peran Zending dalam Perang Toba" ditulis oleh Uli Kozok]
 

Latest revision as of 16:44, 29 November 2016