Difference between revisions of "Air Antwerpen Residency Program 2017"
Line 51: | Line 51: | ||
Penelitian di Bronbeek Museum, MAS, dan berbagai tempat di wilayah provinsi Antwerpen lebih terfokus pada penelitian dan pencarian Artefak, dokumentasi, hingga arsip sebagai dokumentasi kejadian yang terjadi di Sumatera Utara untuk melengkapi narasi tentang Hans Christoffel, Si Singamangaraja XII, dan konflik keduanya di Perang Tapanuli yang belum lengkap didapatkan dari penelitian di Sumatera Utara. Penelitian melalui cara kunjungan langsung ke venue penelitian dan studi literatur berdasar data digital dari Bronbeek Museum dan MAS memberikan berbagai artefak, dokumentasi, hingga arsip yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan narasi dan melatar belakanginya. Kelompok artefak dan arsip tersebut adalah kelompok artefak yang bercerita tentang figur Hans Christoffel, bercerita tentang figur Si Singamangaraja XII, dan bercerita tentang keduanya ketika berhadapan di perang Tapanuli. | Penelitian di Bronbeek Museum, MAS, dan berbagai tempat di wilayah provinsi Antwerpen lebih terfokus pada penelitian dan pencarian Artefak, dokumentasi, hingga arsip sebagai dokumentasi kejadian yang terjadi di Sumatera Utara untuk melengkapi narasi tentang Hans Christoffel, Si Singamangaraja XII, dan konflik keduanya di Perang Tapanuli yang belum lengkap didapatkan dari penelitian di Sumatera Utara. Penelitian melalui cara kunjungan langsung ke venue penelitian dan studi literatur berdasar data digital dari Bronbeek Museum dan MAS memberikan berbagai artefak, dokumentasi, hingga arsip yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan narasi dan melatar belakanginya. Kelompok artefak dan arsip tersebut adalah kelompok artefak yang bercerita tentang figur Hans Christoffel, bercerita tentang figur Si Singamangaraja XII, dan bercerita tentang keduanya ketika berhadapan di perang Tapanuli. | ||
− | ===Hans Christoffel=== | + | ===<u>Hans Christoffel</u>=== |
====Foto-foto dokumentasi figur Hans Christoffel==== | ====Foto-foto dokumentasi figur Hans Christoffel==== | ||
Foto-foto diri Hans Christoffel merupakan artefak yang sangat akurat untuk memperlihatkan figur Hans Christoffel secara visual dan merekam berbagai aktivitas yang dilakukannya selama hidup. Akan tetapi, banyak dari foto-foto yang didapatkan lebih memberikan narasi ketika Hans Christoffel masih bertugas di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), sedangkan foto-foto setelah Christoffel mengundurkan diri sangat jarang ditemukan. Hal ini terjadi karena setelah mengundurkan diri dari KNIL, Christoffel berubah drastis dan berusaha untuk menghilangkan masa lalunya dengan cara menghancurkan semua catatan, jurnal, foto, hingga benda-benda yang telah dikumpulkannya selama bertugas di Hindia Belanda (Indonesia). | Foto-foto diri Hans Christoffel merupakan artefak yang sangat akurat untuk memperlihatkan figur Hans Christoffel secara visual dan merekam berbagai aktivitas yang dilakukannya selama hidup. Akan tetapi, banyak dari foto-foto yang didapatkan lebih memberikan narasi ketika Hans Christoffel masih bertugas di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), sedangkan foto-foto setelah Christoffel mengundurkan diri sangat jarang ditemukan. Hal ini terjadi karena setelah mengundurkan diri dari KNIL, Christoffel berubah drastis dan berusaha untuk menghilangkan masa lalunya dengan cara menghancurkan semua catatan, jurnal, foto, hingga benda-benda yang telah dikumpulkannya selama bertugas di Hindia Belanda (Indonesia). |
Revision as of 15:00, 31 October 2017
Sebuah program residensi selama 2 bulan yang diselenggarakan di Air Antwerpen sebagai hasil kerja sama antara Air Antwerpen dan Museum van Hedendaagse Kunst Antwerpen (M HKA). Dalam residensi ini, Lifepatch melakukan penelitian untuk mendukung proses pembuatan karya yang nantinya akan dipamerkan sebagai Solo Exhibition berjudul IN SITU: Lifepatch – The Tale of Tiger and Lion di M HKA pada tanggal 16 September 2017 hingga 7 Januari 2018. Sedangkan pameran itu sendiri merupakan sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam Europalia Indonesia 2017 - 2018 di Belgia. Sebuah program bi-annual dari europalia yang pada periode 2017 - 2018 menghadirkan Indonesia tamu utama dalam program tersebut.
The Tale of Tiger and Lion adalah sebuah pameran yang terfokus pada dua tokoh kunci dalam sejarah kolonial Belanda di Indonesia, yaitu Hans Christoffel dan Si Singamangaraja XII. Hans Christoffel adalah seorang Kapten pasukan di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) yang bertugas melaksanakan pasifikasi di Hindia Belanda, sedangkan Si Singamangaraja adalah seorang pemimpin adat dan sekaligus seorang pemimpin spiritual masyarakat Toba yang memimpin perlawanan masyarakat Toba terhadap otoritas pemerintah kolonial di Sumatera Utara. Dimana setelah konflik berakhir, keduanya menjadi legenda dan pahlawan bagi masyarakat di negaranya masing-masing. Sedangkan pameran itu sendiri merupakan bentuk respon dari Lifepatch terhadap koleksi senjata dan berbagai artefak koleksi Hans Christoffel yang dikumpulkannya ketika bertugas dalam Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) dan memerangi berbagai perlawanan dari berbagai suku di Hindia Belanda. Dimana setelah menikah dengan Adolphina van Rijswijck (putri walikota Antwerp, Jan van Rijswijck) dan menetap di Antwerp, Hans Christoffel mengundurkan diri dari KNIL. Atas desakan sang istri, Christoffel menyumbangkan koleksinya yang berjumlah sangat banyak ke Museum Etnografi di Antwerp. Dalam pameran The Tale of Tiger and Lion, Lifepatch berkerja sama dengan M HKA dan Museum Aan de Stroom sebagai pemilik koleksi untuk memproduksi narasi dari kedua tokoh yang melatar belakangi keberadaan koleksi tersebut melalui karya-karya seni baru untuk menceritakan bagaimana persaingan dan kepentingan menjadi unsur yang saling berkaitan di era kolonialisme.
Dalam kegiatan residensi di Air Antwerpen yang dilakukan dari tanggal 27 Agustus 2017 hingga tanggal 13 Oktober 2017 tersebut, Lifepatch diwakili oleh "Wawies" Wisnu Wisdantio dan Agung "Geger" Firmanto. Dalam residensi ini, terdapat dua kegiatan utama, yaitu melakukan riset lanjutan tentang Hans Christoffel dan Si Singamangaraja XII sebagai bagian dari riset yang sudah dilakukan di Sumatera Utara pada bulan Juni hingga bulan Agustus 2017, serta mempersiapkan instalasi pameran IN SITU: Lifepatch – The Tale of Tiger and Lion dalam Museum van Hedendaagse Kunst Antwerpen (M HKA).
Penyelenggara Air Antwerpen Residency Program 2017
Air Antwerpen
AIR Antwerpen adalah sebuah organisasi yang berpusat pada praktik artistik kontemporer dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan artistik dari para seniman visual yang sedang mengembangkan dirinya. Sebuah organisasi yang membantu para seniman dalam berbagai proyek seni berbasis proses, dengan menggunakan waktu dan ruang sebagai premis dari berbagai praktik seni yang kontekstual dan berbasis karakteristik setempat.
Sebagai lembaga independen di dalam jaringan berskala nasional, AIR Antwerp menawarkan tempat tinggal sementara dalam lingkungan yang spesifik dengan didukung mitra pilihan bagi para seniman domestik maupun internasional. Selain itu, Air Antwerpen juga berupaya untuk selalu memelihara dialog antar budaya yang dapat muncul dari akar dan identitasnya terhadap budaya, kondisi sosial hingga ranah politik yang berkembang di Belgia di masa sekarang. Sebagai sebuah ruang di sebuah kota dengan tetap diwarnai kemegahan masa lalu dan selalu semarak oleh berbagai kegiatan seni kontemporer, Air Antwerpen berusaha untuk selalu memicu terjadinya dialog antara masa lalu dan sekarang, lokal dan global.
Selama berada di Air Antwerpen, Lifepatch berkesempatan mengikuti beberapa event sebagai bentuk hasil residensi dari beberapa seniman lain.
- Kegiatan dan aktivitas lain di Air Antwerpen dalam masa residensi - Event The Living Room XL - 2 September 2017
Museum van Hedendaagse Kunst Antwerpen (M HKA)]
M HKA adalah sebuah museum seni kontemporer, film dan budaya visual dalam arti seluas-luasnya yang terletak di kota Antwerp, Belgia. M HKA menyimpan koleksi permanen dari berbagai karya seni kontemporer dari seniman Belgia maupun internasional, rumah sinema dan perpustakaan yang luas berisi berbagai buku tentang seni kontemporer. M HKA memiliki misi utama sebagai tempat terbuka yang dapat mempertemukan antara karya seni, seniman dan masyarakat. Serta memiliki cita-cita dapat menjadi pemeran utama di Flanders dan memperluas profilnya secara internasional dengan membangun sebuah tradisi avant-garde di kota Antwerp. Selain itu, M HKA juga menjadi jembatan penghubung antara pertanyaan-pertanyaan artistik dan permasalahan sosial yang lebih luas, antara ranah regional dan internasional, antara seniman dan masyarakat, antara tradisi dan inovasi, hingga antara refleksi dan presentasi. Terpusat di koleksi museum yang selalu berkembang, serta berbagai hal yang berkaitan dengan koleksi tersebut baik manajemen pengelolaan maupun berbagai penelitian. Dimana dalam hal ini, M HKA adalah sebuah institusi warisan budaya dari komunitas Flemish.
Kegiatan Dalam Air Antwerpen Residency Program
Kunjungan ke Venue Riset dan Penelitian
Bronbeek Museum
Bronbeek adalah sebuah bangunan bekas istana kerajaan yang terletak di kota Arnhem, Belanda. Semenjak dibeli oleh Raja Belanda William III, bangunan ini disumbangkan ke Negara Belanda dan difungsikan sebagai rumah tinggal bagi para veteran tentara Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) sekaligus untuk menyimpan berbagai "souvenir" para tentara itu ketika bertugas. Karena banyaknya artefak yang tersimpan, rumah tinggal para veteran ini dikembangkan menjadi museum yang menyimpan sejarah Kerajaan Belanda di masa kolonial di Dutch East Indies (Hindia Belanda). Fokus koleksi yang dipamerkan secara permanen di Bronbeek museum adalah berbagai artefak dan arsip berisi sejarah Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) atau the Royal Dutch-Indian Army dan lawan-lawannya sebagai bagian dari sejarah kehadiran kolonial Belanda di Asia Tenggara, khususnya di Hindia Belanda. Pengembangan museum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap sejarah dan cerita masa lalu Belanda di era kolonial dan untuk meningkatkan minat terhadap hal ini. Bronbeek museum selain menyimpan berbagai artefak sejarah dari Indonesia di masa kolonial juga menyimpan berbagai dokumentasi dan arsip tentang para tentara Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) ketika bertugas di Hindia Belanda (Indonesia). Salah satunya adalah koleksi yang berupa arsip, dokumen, foto, maupun artefak yang memiliki kaitan erat dengan Hans Christoffel ketika bertugas sebagai tentara KNIL.
Museum aan de Stroom (MAS)
Museum aan de Stroom (MAS) adalah museum terbesar yang terletak di kota Antwerp, yaitu kota pelabuhan yang selama beberapa abad menjadi titik pertemuan dan pertukaran antara orang-orang dari seluruh dunia. Museum aan de Stroom (MAS) mengoleksi berbagai artefak, karya seni, hingga berbagai benda yang terkumpul karena arus pertemuan orang-orang yang datang ke Antwerp dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Hingga saat ini, MAS memiliki koleksi dengan jumlah sangat banyak hingga mencapai sekitar 500.000 item dan masih terus bertambah. Beberapa koleksi yang disimpan di MAS (Museum Aan de Stroom) adalah benda-benda yang semula di koleksi oleh Hans Christoffel dan didapatkannya dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Beberapa koleksi Hans Christoffel dari Indonesia dipamerkan dalam pameran permanen MAS disertai dengan narasi tentang Hans Christoffel, Sisingamangaraja XII dan hubungan keduanya dimasa kolonial.
Antwerpen Province, Belgia
Antwerpen adalah provinsi paling utara di Belgia yang berbatasan langsung dengan negara Belanda dan merupakan bagian dari Flemish region yang juga disebut Flanders. Ibukota dari Provinsi Antwerpen adalah Antwerp yang merupakan salah satu kota pelabuhan utama di Belgia yang terletak di muara sungai Scheldt. Dalam program residensi ini, Lifepatch melakukan penelitian di beberapa kota yang terdapat di provinsi Antwerpen, yaitu kota Antwerp dan wilayah Kalmthout yang berada di sisi utara kota Antwerp dan merupakan wilayah perbatasan antara negara Belgia dan Belanda. Selain melakukan penelitian di Museum aan de Stroom (MAS) yang terdapat di kota Antwerp dan menyimpan koleksi berupa berbagai artefak dan benda-benda koleksi Hans Christoffel, kota Antwerp dan wilayah Kalmthout merupakan daerah di provinsi Antwerpen yang menjadi tempat Hans Christoffel menghabiskan waktunya dan tinggal bersama istrinya setelah mengundurkan diri dari Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL). Dimana selain koleksi artefak dan arsip bersejarah, peninggalan Hans Christoffel adalah persebaran rumah-rumah yang dulu merupakan tempat tinggal Hans Christoffel sebagai pembentuk narasi sejarah setelah sang Kapten mengundurkan diri dari K.N.I.L.
Artefak Dan Arsip Temuan
Penelitian di Bronbeek Museum, MAS, dan berbagai tempat di wilayah provinsi Antwerpen lebih terfokus pada penelitian dan pencarian Artefak, dokumentasi, hingga arsip sebagai dokumentasi kejadian yang terjadi di Sumatera Utara untuk melengkapi narasi tentang Hans Christoffel, Si Singamangaraja XII, dan konflik keduanya di Perang Tapanuli yang belum lengkap didapatkan dari penelitian di Sumatera Utara. Penelitian melalui cara kunjungan langsung ke venue penelitian dan studi literatur berdasar data digital dari Bronbeek Museum dan MAS memberikan berbagai artefak, dokumentasi, hingga arsip yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan narasi dan melatar belakanginya. Kelompok artefak dan arsip tersebut adalah kelompok artefak yang bercerita tentang figur Hans Christoffel, bercerita tentang figur Si Singamangaraja XII, dan bercerita tentang keduanya ketika berhadapan di perang Tapanuli.
Hans Christoffel
Foto-foto dokumentasi figur Hans Christoffel
Foto-foto diri Hans Christoffel merupakan artefak yang sangat akurat untuk memperlihatkan figur Hans Christoffel secara visual dan merekam berbagai aktivitas yang dilakukannya selama hidup. Akan tetapi, banyak dari foto-foto yang didapatkan lebih memberikan narasi ketika Hans Christoffel masih bertugas di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), sedangkan foto-foto setelah Christoffel mengundurkan diri sangat jarang ditemukan. Hal ini terjadi karena setelah mengundurkan diri dari KNIL, Christoffel berubah drastis dan berusaha untuk menghilangkan masa lalunya dengan cara menghancurkan semua catatan, jurnal, foto, hingga benda-benda yang telah dikumpulkannya selama bertugas di Hindia Belanda (Indonesia).
- Foto-foto Diri Hans Christoffel
- Foto-foto Hans Christoffel ketika bertugas di Koninklijk Nederlands Indisch Leger atau K.N.I.L. dan menjadi anggota Maréchaussée
- Foto-foto Hans Christoffel setelah mengundurkan diri dari Koninklijk Nederlands Indisch Leger atau K.N.I.L.
Foto-foto diri Adolphine Van Rijswijck
Adolphine Van Rijswijck adalah istri Hans Christoffel yang memberi pengaruh cukup besar dalam kehidupan Hans Christoffel dan perubahan pandangan hidupnya. Selain itu, putri dari walikota Antwerp Van Rijswijck ini juga memiliki kontribusi sangat besar pada penyelamatan koleksi artefak milik Hans Christoffel untuk diserahkan ke kota Antwerp yang kemudian saat ini menjadi koleksi Museum aan de Stroom. Sebagai figur di belakang layar, tidak banyak dokumentasi dan arsip yang bisa memberi narasi yang lebih detail tentang figur Adolphine Van Rijswijck. Melalui bantuan Willy Durinx (Co- Curator 'Collectie Christoffel' di Museum aan de Stroom (MAS) Antwerp, Belgium), terdapat beberapa foto koleksi Museum aan de Stroom bisa digunakan oleh Lifepatch selama melakukan penelitian dan merumuskan narasi tentang figur Hans Christoffel.
- Foto-foto Adolphine Van Rijswijck koleksi Museum aan de Stroom
Stamboek van Officieren Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL)
Stamboek Officieren Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) adalah dokumentasi berupa kumpulan registrasi dan catatan dari setiap perwira KNIL ketika bertugas di Hindia Belanda dan saat ini tersimpan secara digital di Bronbeek Museum. Stamboeken Officieren berisi tentang data-data seorang perwira selama bertugas, meliputi: masuk pertama kali menjadi seorang tentara kerajaan Belanda, relokasi dan penugasan, operasi militer yang diikuti, promosi jabatan, cedera, hingga saat berhenti dari pelayanan militer baik penghentian, pensiun maupun kematian yang terhormat. Selain rekam dokumentasi pelayanan dalam dunia militer, Stamboek Officieren juga berisi sejumlah data pribadi, seperti tempat kelahiran dan nama orang tuanya, nama pasangan, hingga nama anak.
Dalam penelitian lifepatch ke Bronbeek museum di kota Arnhem, Belanda, Stamboek Officieren Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) milik Hans Christoffel yang menjadi koleksi Bronbeek Museum menjadi salah satu artefak utama untuk merangkai narasi sejarah Hans Christoffel selama bertugas di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), termasuk memberi rekam jejak berbagai penugasan yang dilakukan selama di Hindia Belanda, berbagai prestasi yang dicapainya, hingga persinggungannya dengan Si Singamangaraja XII.
- Stamboek Officieren Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) koleksi Bronbeek museum
Eresabel
The Eresabel adalah penghargaan tertinggi untuk keberanian dan prestasi seseorang dalam dunia militer kerajaan Belanda. Hanya para tentara dengan gelar Knights dalam jajaran Military Willems Order yang berhak menerimanya. Raja atau Ratu akan menghadiahkan pedang yang dihiasi ukiran pada bilah maupun sarungnya untuk selalu dikenakan bersamaan dengan seragam militer yang dimilikinya.
Hingga saat penelitian dilakukan oleh Lifepatch pada bulan September 2017, tercatat bahwa telah terdapat 106 buah Eresabel yang telah dianugerahkan pada para tentara pilihan dari Kerajaan Belanda dan salah satunya adalah Hans Christoffel.
Pada Eresabel milik Hans Christoffel terukir beberapa kalimat sebagai berikut:
- pada sisi kanan: "KONINGIN WILHELMINA voor betoonde dapperheid"
- pada sisi kiri: "FLORES 1907 EN 1908 KAPITEIN DER INFANTERIE H. CHRISTOFFEL"
Dalam penelitian lifepatch ke Bronbeek museum di kota Arnhem, Belanda, Eresabel milik Hans Christoffel adalah satu-satunya artefak peninggalan berupa benda pribadi milik Hans Christoffel yang masih tersimpan dengan baik dalam gudang penyimpanan Bronbeek museum hingga saat ini.
Artikel Tentang Hans Christoffel dalam Surat Kabar
Rekam digital berupa scan surat kabar yang menjadi koleksi Museum aan de Stroom menjadi salah satu rekam jejak sejarah Hans Christoffel. Beberapa scan digital yang diperoleh Lifepatch dari koleksi Museum aan de Stroom menjadi salah satu sumber informasi penting dalam membaca perjalanan Hans Christoffel semenjak masih bertugas di KNIL hingga ketika dia berada di masa tuanya yang berubah drastis dan membakar berbagai buku harian dan catatan, foto dan laporannya untuk menghilangkan catatan masa lalunya.
De Sumatra Post - 21 Oktober 1910
Scan digital artikel tentang pengunduran diri Hans Christoffel di tanggal 21 Oktober 1910 yang ditulis Zigsman dari De Sumatra Post dan menjadi koleksi Museum Aan de Stroom. Dalam artikel itu, Zigsman menyayangkan pilihan Christoffel untuk mengundurkan diri dan menganggap semua prestasi yang diraih Christoffel akan semakin berkilau sebagai puncak kejayaannya apabila dia menghilang atau lenyap di salah satu misinya. Tidak seperti veteran lainnya yang memilih pensiun dan perlahan menghilang tanpa jejak termakan jaman.
Sedangkan artikel Zigsman berdasar terjemahan dari tulisan Willy Durinx (Co- Curator 'Collectie Christoffel' di Museum aan de Stroom (MAS) Antwerp, Belgium) sebagai berikut:
- "Christoffel got his Honourable Dismissal... "
- "Ever since he is hand over heels in love, he seems to have tired of life in the jungle. The fearless scout, bushranger and tracker, the warrior who was able to inspire his Ambonese soldiers to superhuman deeds, the hero who never sidestepped an obstacle, has succumbed to the whims of the daughter of an Antwerp Mayor. The East India Army forfeited him. The pleasures of life in Europe were more attractive to a man who had never before enjoyed them. He had his permission for leave extended time and again, and he returned reluctantly to the remote Tropics. He got his retirement for what seems a trifle in his extensive career. Oh, If only he would have disappeared on the pinnacle of his Glory! After he had done his unbelievable marauding through darkest Borneo, or his glorious feats against the insurgent leaders on Celebes, or, near here, his marvellous quest to apprehend Si Singamangaraja, the mystical priest-king who had eluded everyone but Christoffel. If he would have disappeared then, his career in the Indies would have been a truly great achievement, with a glittering lining. Now, like the others, he will disappear into oblivion like the others who went into retirement!” (De Sumatra Post, October 21st 1910)
De Telegraaf - 21 April 1940
Artikel wawancara Hans CHristoffel dalam De Telegraaf berjudul "Een ridder M.W.O. verhaalt van den Atjeh-oorlog" (Seorang Knight M.W.O. (Militaire Willems-Orde) mengingat perang di Atjeh) yang diterbitkan pada tanggal 21 April 1940 berisi tentang kehidupan sang legenda di masa tua dan bagaimana pandangannya terhadap kisah dan cerita di masa lalunya. Scan digital artikel yang masih disimpan oleh Museum Aan de Stroom tersebut menjadi salah satu artefak penting sebagai dokumentasi bagaimana Hans Christoffel mengubah pandangan hidupnya secara drastis dari seorang tentara dengan karier cemerlang dan ditakuti oleh musuh-musuhnya menjadi seorang pribadi yang ingin menghilangkan masa lalunya dan memulai hidup yang benar-benar baru.
Beberapa pandangan Hans Christoffel yang terungkap dalam wawancara itu berdasar terjemahan dari tulisan Willy Durinx (Co- Curator 'Collectie Christoffel' di Museum aan de Stroom (MAS) Antwerp, Belgium) dapat dapat kembali dikutip sebagai berikut:
- Ik heb in Indië mijn plicht gedaan, maar ook niets meer. En het is allemaal al zoo schrikkelijk lang geleden…
- "I have done my duty in Indië, but nothing else. And it's all so terribly long ago..."
- Dertig jaar geleden heb ik een gordijn laten vallen over alles wat er gebeurd was. Ik heb de rimboe van mij afgescuh, ben een nieuw leven begonnen, heb over het vroegere zoo weinig mogelijk gedacht, heb rust gezocht en gevonden….
- "Thirty years ago, I dropped a curtain about everything that had happened. I shook off all my time in the jungle, started a new life, thought about the past as little as possible, searched for and found peace."
- Met een verleden, waarmee ieder ander maar al te gaarne pronken zou, heft kapitein Christoffel volmaakt gebroken. Hij heft alle bescheiden uit zijn Indischen tijd, rapporten, brieven, foto’s…. verbrand!
- "With the history where everybody else would be happy to boost about, Christoffel has completely broken with it. He has burned all things from his Indischen time, reports, letters, pictures...."
Karya Berdasar Hasil Riset dan Penelitian
Persiapan Dan Pemasangan Instalasi IN SITU: Lifepatch – The Tale of Tiger and Lion
Persiapan dan pemasangan instalasi pameran IN SITU: Lifepatch – The Tale of Tiger and Lion di Museum van Hedendaagse Kunst Antwerpen (M HKA) meliputi persiapan dan pemasangan instalasi yang telah dipersiapkan di Indonesia serta peminjaman beberapa artefak yang dimiliki oleh Museum Aan de Stroom (MAS) sebagai museum yang menyimpan seluruh koleksi pribadi Hans Christoffel setelah disumbangkan ke kota Antwerp.
Peminjaman Artefak Dari Museum Aan de Stroom (MAS)
Peminjaman artefak oleh Lifepatch dari MAS melalui kerjasama antara MAS dan M HKA merupakan kegiatan yang sudah direncanakan jauh sebelum keberangkatan "Wawies" Wisnu dan Agung "Geger" mengikuti Air Antwerpen Residency Program 2017. Beberapa artefak yang dipinjam dari MAS meliputi 4 (empat) bendera, satu buah meriam Lantaka, dan satu buah tongkat kayu Tunggal Panaluan yang dipercaya merupakan artefak dari masa Si Singamangaraja XII.
- Peminjaman artefak koleksi Museum aan de Stroom
File:Display Bendera.jpg | Display Bendera hasil peminjaman koleksi Museum aan de Stroom File:Display Tongkat dan Lantaka.jpg | Display artefak Lantaka dan Tongkat Tunggal Panaluan hasil peminjaman koleksi Museum aan de Stroom'