Pekan Seni Media 2017
Pekan Seni Media adalah kegiatan kesenian yang diinisiasi oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Forum Lenteng. Kegiatan kesenian ini meliputi pameran Pekan Seni Media (yang menampilkan seniman-seniman yang bekerja dengan menggunakan medium teknologi media dalam praktik keseniannya); Simposium Nasional Seni Media; Lokakarya Seni Media; Tur Edukasi Seni Media, sosialisasi seni media; serta pembangunan dan pengembangan platform Database Seni Media Indonesia.
Partisipasi Lifepatch di Pekan Seni Media 2017
LABORATORIUM TERBUKA
"SENI BERBASIS EKSPERIMENTASI TEKNOLOGI" Sebagai bagian dari Pekan Seni Media 2017 – “Arus Balik Dimensi Teknologi Dalam Seni”, acara Lokakarya Seni Media diselenggarakan secara khusus untuk membuka keterlibatan publik yang lebih luas. Lokakarya bertajuk “Seni Berbasis Eksperimentasi Teknologi” ini diselenggarakan dalam bentuk Laboratorium Terbuka (Open Lab), dipandu oleh Lifepatch (sebuah kolektif seni asal Yogyakarya, yang aktif menyelenggarakan berbagai proyek seni partisipatoris), dan melibatkan sejumlah partisipan yang berasal dari masyarakat umum. Lifepatch dan para partisipan lokakarya secara bersama-sama mempelajari dan memproduksi baik gagasan, strategi praktik dan produksi, maupun karya-karya kolaboratif yang berhubungan dengan eksperimen teknologi dan keterkaitannya dengan persoalan sosiokultural kontemporer. Dalam lokakarya tersebut, Lifepatch mengambil fokus pada persoalan utama yang ada di dalam konteks lokalitas Provinsi Riau, yakni menanggapi isu bencana asap. Tiap tahun, setidaknya sejak 2007, Riau selalu mengalami bencana kabut asap. Kabut asap terjadi akibat pembakaran lahan gambut. Dalam konteks Riau, lahan gambut yang sudah dikeringkan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Situs web Green Peace (www.greenpeace.org) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Sementara itu, Provinsi Riau adalah wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Riau pada tahun 2012, jumlah lahan perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 2.372.402 hektar atau seperempat dari luas wilayah Riau. Mahalnya biaya buka lahan dan pembersihan lahan gambut membuat pembakaran jadi alternatif ekonomis yang diambil perusahaan pemilik lahan gambut di Riau. Pembakaran lahan gambut ini bukan saja mengakibatkan kabut asap yang membahayakan kesehatan warga Riau dan sekitarnya. Saat terjadi kabut asap di tahun 2014, Green Peace melansir bahwa puluhan ribu warga Riau terserang ISPA. Pembakaran yang dilakukan terus-menerus (disertai dengan konversi lahan) juga mengganggu keseimbangan ekologis. Ia mengubah sifat lahan gambut yang sebenarnya tidak mudah terbakar (sebab bersifat menyerupai spons yang mampu menyerap dan menahan air) menjadi mudah terbakar. Hal di atas belum termasuk dampak 70 negatif dari pembakaran lahan gambut dan kabut asap bagi satwa-satwa yang ada di Riau. Seri lokakarya yang Lifepatch lakukan merupakan usaha pembelajaran bersama tentang bahaya kabut asap (khususnya bagi kesehatan manusia) dan upaya menanggulangi dampak negatifnya. Secara umum, rangkaian lokakarya ini adalah upaya mereproduksi dan menularkan pengetahuan yang sudah ada di masyarakat Riau. “Lokakarya Paru Paru Pekanbaru” dan “Lokakarya Ramuan Anti Asap Andalan” pada dasarnya adalah usaha untuk menggali lalu membagikan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang penyebab kabut asap, dampak negatifnya, dan cara-cara sederhana untuk menanggulanginya. Upaya menanggulangi dampak dari kabut asap juga akan dibagikan lewat “Lokakarya Masker Asap”. Dalam lokakarya ini, peserta akan diajak untuk bekerja sama menciptakan masker sederhana yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan. Sedangkan “Lokakarya Sonifikasi Citra Satelit” akan mengajak peserta untuk membagikan perasaan mereka terhadap polusi yang ditimbulkan oleh kabut asap.
LOKAKARYA PARU PARU PEKANBARU
- Hari/Tanggal : Selasa-Rabu/ 4-5 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum dibatasi 10 orang, peserta membawa sampah rumah tangga.
LOKAKARYA 2: JJS "Jalan jalan Sore Seni Suara"
- Hari/Tanggal : Kamis/ 6 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta membawa perangkat telepon selular android dan headset.
LOKAKARYA 3: MASTER "Masker Asap Terpercaya"
- Hari/Tanggal : Jumat/ 7 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang.
LOKAKARYA 4: RASA "Ramuan Anti Asap Andalan"
- Hari/Tanggal : Sabtu/ 8 Juli 2017
- Waktu : 14.00-17.00
- Tempat : Ruangan Open Lab Lifepatch, Gedung Dewan Kesenian Riau - Lantai 2.
Gratis dan terbuka untuk umum, peserta dibatasi 10 orang.
LOKAKARYA 5: 8-BIT MIXTAPE "(Lokakarya Khusus di SMK Labor)" 8-bit Mixtape adalah sebuah synthesizer kecil kompatibel yang diciptakan oleh Marc Dusseiller, Budi Prakosa, dan Andreas Siagian. 8-bit Mixtape menggunakan bahasa pemrograman. Processing yang dikembangkan berdasarkan Babygnusbuino dari Anyma dan “Simfoni algoritma berdasarkan 1 baris pemrograman” oleh Viznut. 8-bit Mixtape kemudian dikembangkan dengan sumber terbuka. Dalam lokakarya ini, para peserta akan diajak untuk merangkai Synthesizer sendiri.
- Hari/Tanggal : Kamis-Sabtu/12-14 Juli 2017
- Waktu : 10.00-15.00
- Tempat : SMK Labor Pekanbaru.
Peserta adalah siswa dari SMK Labor Pekanbaru.