Ekstraksi Eugenol Dari Cengkeh - DripLab

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Revision as of 15:01, 7 June 2022 by Wawies (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Deskripsi

Struktur Eugenol

Ekstraksi Eugenol dari bunga Cengkeh kering adalah kegiatan eksplorasi atau pembelajaran yang merupakan awal mula rangkaian aktivitas dalam "DripLab", sebuah aktivitas kolaborasi yang di-inisiasi oleh Wawies Wisnu, YANG Ching-wen (Club Bing Beng - Taipei), dan Lifepatch.

Latar Belakang

Sketsa Cengkeh - Köhler–s
Jaringan Perdagangan Maritim Austronesian Di Samudera Hindia

Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah rempah hasil pengeringan bunga keluarga pohon Myrtaceae yang merupakan tumbuhan indigenious di Kepulauan Maluku (Moluccas) Indonesia. Cengkeh adalah salah satu rempah yang semenjak ratusan tahun lalu dan menjadi komoditas utama dalam jaringan Jalur Perdagangan Rempah Maritim di Lautan Hindia karena rasa dan aromanya yang tajam, dan berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Dimana dalam teks-teks kuno di India dari tahun 800 AD, Cengkeh disebut sebagai the 'Divine Flower' yang dikaitkan dengan dewi Hindu Lakshmi sebagai perlambang keindahan, kekayaan dan keberuntungan. Bahkan, penemuan langka berupa sampel fosil Cengkih berasal dari tahun 900-1100 AD di situs penggalian pelabuhan kuno “Mantai” di Sri Lanka menunjukkan bahwa Cengkeh dipercaya sebagai salah satu rempah mahal dan langka di masa itu karena harus dikirim dari Kepulauan Maluku yang berjarak sangat jauh di Asia Tenggara dan hanya tersedia dalam jumlah terbatas “Jalur Rempah” Maritim.

Hingga saat ini, Cengkeh masih menjadi salah satu komoditi utama di perdagangan dunia karena keunikan rasa pedas sebagai penyedap makanan dan kandungan kimianya yang menunjang industri farmasi dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan metode pengobatan Ayurveda karena Cengkeh memiliki fungsi anestesi, analgesik, antimikroba, anti-inflamasi, antibakteri, antimutagenik, bahkan menurunkan tekanan darah. Berdasar Data online The Observatory of Economic Complexity (OEC) memperlihatkan bahwa Cengkeh masih menjadi salah satu identitas dari Kepulauan Maluku dan Indonesia, dimana Indonesia masih menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia dengan nilai ekspor mencapai 40% dari seluruh ekspor Cengkeh di dunia. Akan tetapi, meskipun menjadi pengekspor Cengkeh terbesar, berdasar Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, penggunaan dan penyerapan terbesar dari produksi Cengkeh di pasar dalam negeri adalah Cengkeh kering sebagai bahan utama industri rokok kretek yang mencapai 80-90% dari produksi Cengkeh, sedangkan sisanya hanya sebesar 10-20% yang dikonsumsi oleh industri lain, yaitu industri makanan, kosmetik, hingga farmasi.

Abstraksi Proses Eksplorasi Dan Pembelajaran

Ketertarikan kami tertuju pada bagaimana Cengkeh telah dimanfaatkan di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk penggunaan semenjak zaman dahulu, yaitu sebagai bahan obat-obatan, penambah rasa dan aroma pada makanan maupun minuman, campuran dalam meracik rokok kretek, hingga kemudian berkembang sebagai bahan baku dalam industri rokok kretek dan bahkan dalam industri kosmetik.