From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation
Jump to search
Berikut beberapa toko elektronik di Yogyakarta beserta informasinya.
Toko Elektronik
Sinar Baru
|
Penjelasan
Toko Audio mungkin salah satu toko elektronik tua yang masih tersisa di Yogyakarta. Di toko ini, kita masih bisa mendapatkan beberapa komponen lama yang sudah berhenti diproduksi atau cukup susah ditemukan di toko elektronik baru. Pelayan tokonya sudah berumur, terbilang cukup ramah dan sangat mengerti mengenai komponen elektronik. Beberapa diantara mereka bahkan melakukan praktik elektronik selepas dari pekerjaan mereka di toko ini. Karena menggunakan standar harga dengan stok barang lama, toko Audio mempunyai standar harga yang cukup berbeda dengan toko lainnya, bisa lebih murah ataupun lebih mahal.
- Lokasi: Jl. Mangkubumi
- Operasional: Senin - Sabtu
- Jam Operasional: 09.00 - 21.00 WIB
- Tips: Toko Elektronik Oldskul di Yogyakarta
- Pelayanan: Baik
|
|
Our Soul oleh SMPN 9 Solo
|
Penjelasan
Toko Digiware merupakan toko elektronik generasi baru yang pertama kali dibuka pada tahun 2013 di Yogyakarta. Toko ini menyediakan komponen-komponen elektronik model baru yang sangat cocok bagi praktik elektronik menggunakan microcontroller seperti Arduino. Tapi, toko ini tergolong cukup membantu dalam praktik elektronik analog seperti menyediakan komponen elektronik transistor MPF102 pengganti transistor FET noise 2N5457.
- Website: http://digiwarestore.com
- Lokasi: Jl. Dr. Sutomo
- Operasional: Senin - Sabtu
- Jam Operasional: 09.00 - 17.00 WIB
- Tips: Toko Elektronik yang menyediakan komponen elektronik generasi baru
- Pelayanan: Baik
|
|
The Shadow oleh SMP Muhammadiyah 7 Solo
|
- Tema: River Culture
- Seniman: Seto Hari Wibowo
- Fasilitator: Abu Juniarenta
- Guru Pendamping: Luhung Achmad Perguna dan Rafy Sulistanto
Karya ini penggabungan dari sejumlah gambar benda temuan para siswa di sekitar area pertemuan antara Kali Pepe dan Bengawan Solo. Benda-benda tersebut pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya dan para siswa diajak untuk membangun ceritanya sendiri dengan temuan mereka. Cerita dalam bentuk komposisi benda temuan ini kemudian dicetak menggunakan teknik fotogram (dalam kamar gelap). Penyusunanan gambar dalam bentuk gunungan wayang dan siluet kota London ini bermaksud untuk menggambarkan berlapis-lapis perpaduan budaya; baik secara visual maupun kisah-kisah yang disimpan benda temuan dan juga cerita yang dibuat dari benda-benda tersebut.
|
|
Tetap Manfaat oleh SMPN 4 Solo
|
- Tema: River of Life
- Seniman: Antonius Purwantoro
- Fasilitator: Yusuf Safary
- Guru Pendamping: Wegang Sri Suharjani dan Riyadi
Karya ini menggambarkan kegiatan warga pada masa lalu dan masa sekarang di sekitar Kali Pepe, yang bermuara pada Bengawan Solo. Dengan teknik cukil kayu, para siswa diajak menyusun gambar-gambar tentang bagaimana sungai menjadi sumber kehidupan dulu dan sekarang. Selain citra ikan, yang juga banyak muncul adalah beberapa jenis bakteri hasil amatan dengan mikroskop-buatan-sendiri atas contoh air yang diambil di area bertemunya Kali Pepe dan Bengawan Solo. Seperti Gesang dengan lagunya, Bengawan Solo, melalui karya ini para siswa ingin mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan merawat sungai yang adalah salah satu sumber kehidupan kita.
|
|
Wajah-wajah Kali Pepe oleh SMP Kasatriyan 1 Solo
|
- Tema: Working River
- Seniman: Ferial Afiff
- Fasilitator: Tommy Kristiawan Permadi
- Guru Pendamping: Ari Satriya Wibawa dan Daniel Wibowo
Topeng-topeng ini dibuat menggunakan tisu dan lem kayu. Cetak wajah sederhana ini adalah salah satu teknik dasar dalam studi seni patung. Para siswa berpasangan dan satu sama lain mencetak topeng wajah temannya. Yang mereka gambarkan pada topeng-topeng ini adalah wajah-wajah unik para warga sepanjang Kali Pepe yang membelah kota Solo di hilir Bengawan Solo yang menggunakan sungai sebagai sumber mata pencaharian.
|
|
Gelembung Kota (City Bubbles) oleh SMP Kristen Kalam Kudus Solo
|
- Tema: River City
- Seniman: Andreas Siagian
- Fasilitator: Deden Bangkit
- Guru Pendamping: MM Erna Handajani dan Elizabeth Yunita
Badan utama karya ini menggambarkan rute perjalanan yang ditempuh para siswa peserta lokakarya menuju ke sekolah mereka. Dalam bulatan adalah foto organisme yang hidup dalam contoh-contoh air yang dibawa dari sekitar rumah para siswa. Dalam proses pembuatan karya ini, para siswa diajak mengeksplorasi sejumlah kata kunci yaitu bersih, kotor, indah, hidup, dan pemukiman. Bengawan Solo yang membelah kota dan dilalui hampir semua siswa serta-merta menjadi latar sekaligus penghubung antara semua lokasi. Yang menjadi pusat perhatian dalam kerja sama pembuatan karya ini adalah Bengawan Solo dalam kehidupan perkotaan.
|
|
Instalasi
Pameran ini juga menampilkan instalasi yang menjadi penunjang acara pameran. Instalasi tersebut antara lain adalah:
Instalasi Fotomatis oleh Budi Prakosa
|
Instalasi ini berfungsi untuk mengambil foto penonton pameran Rivers of The World 2014. Penonton dapat mengambil foto mereka sendiri yang kemudian secara otomatis akan terunggah di situs Facebook British Council. Foto - foto penonton pameran yang telah terunggah dapat dilihat disini.
|
|
miCAM 2.0 oleh Lifepatch
|
miCAM 2.0 adalah mikroskop webcam yang digunakan oleh siswa peserta Rivers of The World Solo dalam mengamati mikroorganisme yang hidup di Kali Pepe, Bengawan Solo. miCAM 2.0 merupakan hasil modifikasi desain melalui kolaborasi dengan Hackteria.
|
|
|
miCAM 3.0 adalah mikroskop webcam yang didesain ulang oleh Nur Akbar Arofatullah, lifepatch. Desain miCAM 3.0 mengutamakan durabilitas, akurasi fokus dan kestabilan konstruksi mikroskop sehingga sangat cocok untuk penyelidikan awal laboratorium amatir atau laboratorium warga.
|
|