Artikel HackteriaLab 2014 Yogyakarta
Sebuah artikel mengenai aktivitas HackteriaLab 2014 - Yogyakarta di situs Mave Magz. Artikel ini disalin ulang oleh Andreas Siagian pada tanggal 5 Mei 2014. Berikut isi artikel tersebut:
Rangkaian acara HackteriaLab 2014 – Yogyakarta sudah dimulai dan dibuka dengan paparan dari setiap peserta tentang latar belakang bidang dan disiplin yang digeluti sekaligus perkenalan kepada peserta lain dan para tamu yang hadir pada sessi tersebut. Para peserta berasal dari Indonesia (Surabaya, Bandung, Jatiwangi, Yogyakarta) maupun dari luar negeri (Swiss, Slovenia, Kroasia, Nepal, India, Singapore, Taiwan, Australia, Jepang, Spanyol dan lain sebagainya). Ada berbagai hal yang dipaparkan oleh masing-masing peserta dari membuat musik dari genting dan “suling” dari tanah, seorang guru dari India yang membuat alunan musik dengan rangkaian bercahaya, gerakan menanam dan membuat kebun sendiri dengan menggunakan tempat yang terbatas, sensor air atas kandungan bahan tertentu yang larut di dalamnya, dan masih banyak lagi hal yang disampaikan para peserta sesuai bidang disiplin yang digeluti.
Untuk selanjutnya pada hari Kedua, HackteriaLab 2014 Yogyakarta akan melakukan kunjungan lapangan ke Sungai Code (Senin, 14 April 2014) mulai pukul 10.00 s.d. 13.00 WIB dari sekitar Jembatan Juminahan Sungai Code. Kunjungan ke Sungai Code akan dipandu Lifepatch dan komunitas lokal dari kampung Juminahan. Kunjungan ini terkait dengan pengawasan sungai di Yogyakarta.
Tedapat tiga sungai besar yang melewati Kota Yogyakarta, yaitu Kali Code, Kali Winanga, dan Kali Gajahwong. Sejak tahun 2011 Lifepatch bekerja sama dengan kelompok setempat melakukan berbagai penjelajahan, mencoba mengenal permasalahan disekitar sungai daerah perkotaan. Selain mendokumentasikan citra Daerah Aliran Sungai (DAS), juga memetakan kandungan E. coli di beberapa lokasi sungai. Analisa ini dipilih karena deteksi E. coli merupakan petunjuk awal terjadinya pencemaran sungai. Mengingat permasalahan sungai merupakan topik yang global, inisiatif warga dalam mendeteksi pencemaran sungai serta usaha dalam pengembangannya, sangat diperlukan dalam mencegah kerusakan terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini kemudian bekerjasama dengan Biodesign dan EPFL, untuk disebarluaskan pada bulan Juni 2014 mendatang di Lausanne.