Arisan Tenggara
Deskripsi
Arisan Tenggara adalah sebuah program residensi yang dirancang sebagai serambi diskusi, pengembangan dan perluasan jaringan antara kolektif - kolektif seni di Asia Tenggara. Disamping itu, program ini direncanakan akan menjadi serambi diskusi mengenai isu yang dihadapi bersama, berkaitan dengan praktik kolektif, pengembangan personal bagi individu yang terlibat di kolektif tersebut dan juga berkaitan dengan isu regional. Dalam program ini, Ace House Collective bekerja secara kolaborasi dengan kolektif - kolektif seni lainnya yang berkediaman di Yogyakarta seperti Krack! Studio, Lifepatch, Ruang MES 56, Ruang Gulma, dan SURVIVE! Garage.
Program ini dirancang dengan mengadopsi konsep "Arisan" (pertemuan sosial di Indonesia). Arisan itu sendiri adalah sebuah bentuk pertemuan sosial di lingkungan tertentu, pertemuan antara saudara, atau teman, yang diselenggarakan secara rutin dan bergantian. Arisan biasanya diselenggarakan dengan cara sederhana, tapi sangat efektif untuk menjadi ruang sosial bagi banyak kalangan masyarakat di Indonesia. Puncak kegiatan dari Arisan adalah sebuah undian untuk menentukan tuan rumah dan penyelenggara Arisan berikutnya, dan pemenang undian juga mendapatkan uang Arisan.
Jadi, kami menerjemahkan dramaturgi Arisan ke beberapa kegiatan yang berlangsung selama du bulan: berbagi pengalaman, informasi dan pengetahuan melalui beberapa kegiatan baik resmi dan non resmi seperti lokakarya, diskusi, pemutaran film, dan pameran kelompok.
Ace House bersama dengan 5 kolektif seni lainnya akan menjadi tuan rumah untuk wakil dari 6 kolektif dari Asia Tenggara. Kami berharap program ini dapat berlangsung di kemudian hari dan menjadi proyek percontohan tentang kolektif seni di daerah Asia Tenggara.
This residency program is designed as a platform for discussing, developing, and expanding networking between art collectives in SEA. Besides that, this program will become a platform for discussing issue faced together, related to the collective practice and to the personal development of person involving in the collective also related to the regional issue. In this program, Ace House Collective is working in collaboration with Yogyakarta art collectives: Krack! Studio, Lifepatch, Ruang MES 56, Ruang Gulma, and SURVIVE! Garage.
The program is designed by adopting “Arisan” (social gathering) concept. It is a form of public gathering in certain neighborhoods, gathering between relatives, or between friends that held routinely and alternately. Arisan is usually held in a modest way, but it is effective to become a social space for many people in Indonesia. The peak activity of arisan is a lottery to decide the host for next arisan and the person getting arisan money (collective pot money).
Thus, we translate the arisan dramaturg into several activities that will be run for two months: sharing experience, information, and knowledge through several activities both formal and informal such as workshop, discussion, movie screening, and group exhibition.
Ace House together with five other art collectives will be the host for other six art collectives in SEA region. We hope that this program will run in continuation and become the pilot project of art collective forum in SEA region.
Agenda Harian
Wakil Kolektif Asia Tenggara
- Alyana Cabral, WSK, Manilla, Filipina menjadi tamu kediaman di Lifepatch
- Pakchira Chartpanyawut (Bow), Tentacles, Bangkok, Thailand menjadi tamu kediaman di Ace House Collective
- Amir Syafiq, Rumah Api, Kuala Lumpur, Malaysia menjadi tamu kediaman di Ruang Gulma
- Armindo Fernandes De Carvalho dan Pedro Rebelo, Gembel Art Collective, Timor Leste menjadi tamu kediaman di SURVIVE! Garage
- Silvestre Pires Castro dan Acasio Pinto, REKREATIF, Timor Leste menjadi tamu kediaman di MES 56
- Azizah Diah A (Zizi), Tanah Indie, Makassar, Indonesia menjadi tamu kediaman di KRACK! Studio
Anggota Arisan
- Ace House Collective, Yogyakarta
- Ace House Collective adalah sebuah kolektif seni yang bekerja dengan komunitas dan jaringannya dalam mengelola sebuah ruang yang berfungsi sebagai laboratorium seni dan kebudayaan terutama bagi seniman muda. Ace House didirikan pada tahun 2011 secara swadaya, dan selalu berjuang untuk mendukung dan mengembangkan potensi dan kontribusi pada praktik seni terkini dengan menyediakan serambi bagi produksi, dialog dan kolaborasi melalui pertemuan dan pertukaran.
Ace House Collective is an artists' collective that works with communities and their networks in running a space as a youth art and culture laboratory. Established in 2011 on self-funding, this community strives to support and develop the potential and the contribution to the latest art practices by providing platform for productions, dialogues, and collaborations through assembly forums and exchanges.
- Tentacles, Bangkok
- Tentacles adalah sebuah inisiatif seni didirikan pada tahun 2014. Tentacles berfokus dalam menyediakan serambi untuk praktisi kreatif baru dan eksperimental dengan menyelenggarakan pameran dan program residensi berkala bagi seniman dan peneliti yang ingin meluangkan waktu di Bangkok, untuk berfokus pada praktik mereka, sekaligus berinteraksi dengan komunitas lokal. Tentacles juga berfungsi sebagai tempat untuk kolaborasi dan pertukaran ide di wilayah sosial dan budaya yang lebih luas.
Tentacles is an art initiative founded in 2014. Tentacles focus on providing platform for emerging and experimental creative practitioners by hosting regular exhibitions and residency program for artists and researchers looking to spend time in Bangkok, to focus on their practices, as well as engage with local communities. Tentacles also act as a venue for collaboration and exchange of ideas in the wider social and cultural fields.
- Krack! Studio , Yogyakarta
- Krack! adalah sebuah studio dan galeri seni grafis yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 2013. Krack! bekerja secara kolaboratif dengan seniman untuk menghasilkan dan memamerkan karya seni berbasis cetak inovatif yang secara kritis memperbincangkan kejadian budaya, perkembangan dan debat di daerah Asia Tenggara. Di empat tahun belakangan ini, Krack! telah mempersembahkan berbagai pameran solo dan kelompok, lokakarya, diskusi dan residensi di ruang mereka.
Krack! Is a studio and printmaking gallery that established in Yogyakarta on 2013. Krack! is working collaboratively with artists to produce and to exhibit innovative print-based artworks that critically discuss about cultural event, development, and debate in SEA region. In these recent four years, Krack! has been presented various solo and group exhibitions, workshops, discussions, and residencies in their space.
- Tanah Indie, Makassar
- Tanah Indie didirikan pada tahun 1999. Anggota mereka adalah peneliti, penulis, pengacara, pengrajin, pengajar, murid, pekerja sosial dan ibu rumah tangga. Tanah Indie berfokus pada riset dan diskusi, seminar, lokakarya, pameran, dan publikasi tentang kerja pada perkembangan masyarakat urban kontemporer dan berbagai cara ekspresi. Tanah Indie menggunakan seni dan arsip dalam maknay yang diperluas sebagai bentuk presentasi mereka. Mereka juga berkontribusi di inisiatif jurnal warga http://makassarnolkm.com (sejak 2012) dan memprakarsai perpustakaan Kampung Buku sebagai laboratorium mereka dalam serambi kolaborasi dan riset.
Tanah Indie was established in 1999. Their members are researcher, writer, lawyer, crafter, lecturer, student, social worker, and housewife. Tanah Indie focuses on research & discussion, seminar, workshops, exhibition, and publication of works on the development of contemporary urban society and various ways of expressions. Tanah Indie uses art and archive in their expanded meanings as its form of presentation. Their also contributes in citizen journalism initiative http://makassarnolkm.com (from 2012 to present) and initiates Kampung Buku library as their laboratory for collaboration and research platform.
- Lifepatch , Yogyakarta
- Lifepatch - inisiatif warga dalam seni, sains dan teknologi, adalah organisasi interdisiplin berbasis komunitas yang didirikan pada tahun 2012. Lifepatch mengajak anggotanya dan siapapun yang terlibat dalam aktivitas mereka untuk meneliti, mengamati dan mengembangkan kehadiran teknologi, sumber daya alam maupun manusia di sekitar mereka. Bentuk inisiatif warga dipilih untuk memberikan ruang lebih luas bagi praktik anggota mereka dan mendorong kreativitas mereka dalam praktik kolaborasi. Do It Yourself (DIY) dan Do It with Others (DIWO) adalah semangat Lifepatch dalam melakukan praktiknya untuk mendorong kemunculan pola dan sistem baru dari proses kreatif individu dan komunitas, dan juga interaksi dengan warga.
Lifepatch, citizen initiative in art, science, and technology, is an interdisciplinary community - based organization established in 2012. Lifepatch invites their member and anyone involved in their activity to research, examine, and develop the presence of technology, natural resources, and human resources in their surroundings. Citizen initiative is chosen to give wider space for their member various practice and to push their own creativity to participate in collaborative practice. Do It Yourself (DIY) and Do It with Others (DIWO) is the spirit of Lifepatch in doing their practice in order to push the emergence of new pattern and system from individual and community creative process, also interaction with the community.
- WSK, Manilla
- WSK adalah kependekan dari "Wasak" yang berarti "terurai" atau "hancur" dalam bahasa Filipina - adalah satu-satunya dan festival kesenian international tahunan pertama yang ditujukan bagi seni elektronik, digital dan experimental kontemporer. Diluncurkan pada tahun 2008 dengan nama Fete dela WSK dan berubah nama sebagai WSK pada tahun 2013, Festival ini menjelajahi beragam kegiatan seni lintas disiplin dalam konteks kebudayaan dan pertunjukan digital, dengan fokus pada proyek kolaboratif antara Filipina, Asia Tenggara dan lebih luas. WSK bertujuan untuk mengaburkan, dekonstruksi dan membayangkan kembali prasangka yang terbentuk sebelumnya mengenai seni, kebudayaan dan teknologi menyimpang, bergabung, dan bekerja secara bersamaan. WSK diselenggarakan oleh SABAW Media Art Kitchen - sebuah inisiatif seni not-for-profit yang minat utamanya terletak dalam produksi berbasis riset dan kuratorial terhadap persimpangan seni dan teknologi terkini. Festival ini pada pokoknya bergerak dengan etos Do-It-Yourself dan Do-It-with-Others dan seringkali menggunakan swadaya, dengan sebagian dana pendukung dari organisasi kebudayaan.
WSK—a modern disemvoweled form of“wasak”, which means“shattered”or “destroyed” in Filipino—is the first and only annual international art festival dedicated to contemporary electronic, digital, and experimental art. Launched in 2008 as Fete dela WSK and rebranded as WSK in 2013, the festival explores the diverse range of cross-disciplinary artistic activities in the context of digital culture and performance, with focus in collaborative projects between the Philippines, Southeast Asia, and beyond. It aims to blur, deconstruct, and reimagine the preconceived notions of how art, culture, and technology diverge, merge, and work together. It is organized by SABAW Media Art Kitchen – a not-for-profit artist-run initiative whose primary interests lie in curatorial and research-based production towards the imminent intersections of art and technology. The festival primarily runs on a Do-It-Yourself and Do-It-Together ethic and is mostly self-funded, with partial funding support from cultural organizations.
- Ruang MES 56, Yogyakarta
- Ruang MES 56 adalah sebuah kolektif seni yang bekerja secara kooperatif dengan komunitas dan jaringan mereka untuk mengelola studio, taman bermain dan sebuah tempat bermukim. Didirikan pada tahun 2002 melalui swadaya, komunitas ini berfokus pada pengembangan fotogradi dan seni kontemporer yang menyimpang dengan disiplin lainnya dalam karya kritis dan kontekstual.
Ruang MES 56 is an artist collective working cooperatively with their communities and networks to manage a house for studio, education, playground and a place to live in. Established in 2002 with self funding, this community focuses on the development of photography and contemporary art crossing over with other disciplines in critical and contextual works.
- REKREATIF, Timor Leste
- REKREATIF adalah sebuah organisasi non profit yang bekerja di bidang fotografi. REKREATIF didirikan pada tahun 2016 sebagai serambi bagi mereka yang tertarik untuk mengambil foto. Disamping itu, REKREATIF juga bebagi pengetahuan dan pengalaman melalui lokakarya fotografi dan diskusi bersama anak muda. REKREATIF juga berkomitmen dalam berbagi pengetahuan mengenai Timor Leste kepada dunia melalui medium foto. REKREATIF berkeinginan untuk berkontribusi dalam perkembangan Timor Leste melalui fotografi.
REKREATIF is a non-profit organization working on photography. REKREATIF was established in 2016 as a platform for those who like to take pictures. Besides that, REKREATIF also shares knowledge and experience through photography workshops and discussions with the youths. REKREATIF is also committed in sharing information about Timor Leste to the world through photographs. REKREATIF wants to contribute in Timor Leste development through photography.
- SURVIVE! Garage , Yogyakarta
- SURVIVE! Garage didirikan pada tahun 2009, merupakan sebuah ruang komunitas alternatif dan toko seni. SURVIVE! Garage bekerja dengan berbagai seniman dan komunitas dari Indonesia, dan mendukung individu independen dan seniman muda dengan menyediakan ruang untuk memamerkan karya mereka, menggelar pertunjukan, dan menyelenggarakan lokakarya. SURVIVE! Garage bertujuan untuk mengaktifkan forum alternatif bagi seniman yang bekerja diluar seni dan budaya alur utama, dan untuk menyediakan ruang berbasis komunitas dimana seniman dapat berhubungan satu dengan yang lain.
SURVIVE! Garage was established in 2009 and is a community alternative space and art shop. SURVIVE! Garage works with a range of artists and communities from Indonesia, and supports young independent and emerging artists by providing space to exhibit their works, to run performances, and to organize workshops. SURVIVE! Garage aims to enable an alternative forum for artists working outside mainstream art culture, and to provide a community base space from which artists can connect.
- Gembel Art Collective , Timor Leste
- Kolektif Seni Gembel didirikan pada tahun 2003 dibawah bimbingan Institut Pendidikan Populer. Anggota mereka merupakan kaum muda dari berbagai pelosok di Timor Leste. Seniman - senimannya mempunya sumber daya yang terbatas dan selalu bergantung pada filosofi Do-It-Yourself (DIY), mendorong kaum muda Timor untuk berfikir secara kreatif. Gembel sendiri adalah sebuah kata dari Indonesia yang berarti tunawisma atau gelandangan. Gembel Art Collective mengooptasi istilah merendahkan ini sebagai nama kolektif mereka untuk proyek-proyek kreatif yang mencakup seni visual, musik, dan teater.
Gembel Art Collective was established in 2003 under the guidance of the Institute for Popular Education. Their members include youth across Timor-Leste. The artists have limited resources and have always relied upon a Do-It-Yourself (DIY) philosophy encouraging young Timorese to think creatively. Gembel is an Indonesian word that means homeless person, bum, or vagrant. Gembel Art Collective co-opted this derogatory term as their collective name for creative projects which include visual art, music, and theatre.
- Ruang Gulma , Yogyakarta
- Ruang Gulma adalah sebuah ekosistem seni dan ruang hidup yang didirikan pada tahun 2014. Diinisiasikan dan dikelola secara independen bagi musik, seni murni, literatur, dan masyarakat. Ruang Gulma adalah sebuah ruang untuk membuka kemungkinan - kemungkinan dan kesadaran bagi siapapun yang berkeinginan untuk membebaskan ide - ide kreatif mereka yang berbasis proses kolektif dan jaringan. Ruang Gulma mempunyai beberapa program seperti Singgah Kelana, Sastra Bengong, NGajiswara, Folk Tunggang Gunung, Terik Berisik, Kelas Berisik, Singgah Menggulma, Bajak FIlm dan Weldgood Magazine tersedia bagi siapapun yang berkehendak untuk berpartisipasi.
Ruang Gulma is an art ecosystem and living space established in 2014. Initiated and managed independently for music, fine art, literature, and society. Ruang Gulma is a space to open possibilities and awareness for anyone who want to liberate their creative ideas based on collective process and networking. Ruang Gulma has several programs such as Singgah Kelana, Sastra Bengong, Ngajiswara, Folk Tunggang Gunung, Terik Berisik, Kelas Berisik, Singgah Menggulma, Bajak Film and Weldgood Magazine that are available for anyone who wants to participate.
- Rumah Api , Kuala Lumpur
- Masyarakat Rumah Api ditentukan oleh serangkaian nilai dan keyakinan bersama. Mereka merupakan komunitas baik lokal maupun internasional. Mereka merupakan sebuah komunitas yang berkomitmen pada keadilan sosial, kesetaraan, anti-otoritarianisme, tindakan otonom, proses kolektif, dan untuk mengembangkan struktur dan lembaga yang beroperasi pada prinsip-prinsip alternatif. Komunitas ini termasuk seniman dan aktivis yang karyanya mempromosikan analisis kritis dan kemungkinan visi perluasan untuk kehidupan kita dan kehidupan lingkungan, kota, dan komunitas. Komunitas ini termasuk punk yang menganut etos Do-It-Yourself, mengekspresikan kemarahan positif, dan menolak komersialisme perusahaan. Komunitas ini termasuk pengembara, penghuni liar, penduduk pinggiran, dan orang-orang di masyarakat menganggap Rumah Api sebagai tempat untuk didengar dan dihargai.
Rumah Api society is defined by a set of shared values and convictions. It is both the local and international community. It is a community that is committed to social justice, equality, anti- authoritarianism, autonomous action, collective processes, and to develop structures and institutions operating on alternative principles. The community includes artists and activists whose work promotes critical analysis and the possibility of expanded vision for our lives and the lives of neighbourhoods, cities, and communities. It includes punks who embrace the ethos of Do- It-Yourself, express positive outrage, and reject corporate commercialism. It includes nomads, squatters, fringe population, and people in the community finding Rumah Api as a place to be heard and appreciated.
Program
Acara Penyambutan
Acara penyambutan para wakil dari kolektif tamu Arisan Tenggara berlangsung di MES 56.
Kunjungan
Forum Arisan Tenggara baik tuan rumah dan anggota tamu mengunjungi kediaman kolektif dan ruang seni di Yogyakarta.
Sesi Curah Pendapat, 21 Oktober 2018 di Rumah Lifepatch
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
- Error creating thumbnail: File with dimensions greater than 12.5 MP
Sesi Berbagi #1 - Ideologi Kolektif
Sesi Berbagi Lifepatch , WSK, MES56 dan REKREATIF, 22 Oktober 2018 di Rumah Lifepatch
Sesi Berbagi Ace House Collective, Tentacles, KRACK! dan Tanah Indie, 23 Oktober 2018 di Ace House Collective
Sesi Berbagi SURVIVE! Garage, Gembel Art Collective, Ruang Gulma dan Rumah Api, 24 Oktober 2018 di SURVIVE! Garage
Assembly #1 - Ideologi Kolektif, 25 Oktober 2018 di Ruang Gulma
Sesi Berbagi #2 Modal Budaya Kolektif
Sesi Berbagi Ruang Gulma, Rumah Api, Gembel Art Collective dan SURVIVE!, 31 Oktober 2018 di Ruang Gulma
Assembly Day #2 Modal Budaya Kolektif, 1 November 2018 di Rumah Lifepatch
Dokumen Berbagi
Dokumen berbagi dalam proyek ini dapat dilihat di: