Artikel Perhelatan Festival UK/ID, Berikut Diantara Hiburan Wajib Para Pecinta Art Creativity
Sebuah artikel mengenai aktivitas Digital Design Weekend V&A Remix di Jakarta di situs Majalah Ayah. Artikel ini disalin ulang oleh Andreas Siagian pada tanggal 6 Desember 2016. Berikut isi artikel tersebut:
Isi Majalah
Majalahayah.com, Jakarta – Festival UK/ID (Inggris-Indonesia), resmi dibuka sejak 18 Oktober 2016. Ini adalah festival kali pertama yang digelar oleh para seniman dan pekerja kreatif dari kedua negara itu, bersama dalam kolaborasi. Jakarta menjadi salah satu dari tujuh kota besar lainnya di Indonesia yang menjadi lokasi pagelaran rangkaian acaranya.
Festival ini adalah bagian dari program berkelanjutan selama tiga tahun yang bertujuan membangun hubungan baru antara para seniman dan pekerja kreatif pada kedua negara. Bagi anda yang belum sempat menghadiri festival itu, masih ada keseruan-keseruan menarik lainnya yang menunggu untuk disambangi sekedar mencari hiburan bersama kerabat demi melepas penat.
Berikut diantaranya yang dirangkum majalahayah.com sampai Festival UK/ID berakhir 10 Desember 2016 nanti:
Some One Come Find Me
- Lokasi: Historia Cafe, Kota Tua, Jakarta Barat dan Lagoon Beach, Ancol, Jakarta Utara
- Waktu: 12 November – 10 Desember 2016, 10.00-20.00 WIB
Some One Come Find Me adalah gabungan dari puisi suara dan cahaya dengan seni video dan karya intalasi. Medium yang digunakan berupa buoy, yaitu sebuah peralatan mengambang yang telah diletakkan di laut Ancol. Di dalamnya telah dipasang perlengkapan digital semacam sim card sehingga mampu menerjemahkan pesan yang diterima dengan memancarkan cahaya yang berkedip-kedip dan merilis kode morse.
Isi pesan tersebut dikirim oleh pengunjung di Historia Cafe, Kota Tua, melalui sms ke 085574679409. Pengunjung bisa membaca isi pesan tanpa nama tersebut yang telah disediakan pada sebuah layar di sudut cafe, sekaligus melihat tayangan ketika buoy memancarkan sinarnya sebagai reaksi terhadap sms yang dikirim. Tentu lampu kedipan buoy itu akan semakin terlihat indah di malam hari. Pesan ini juga tersampaikan langsung dengan orang-orang yang ada di museum Foundation for Art and Creative Technologi (FACT) di Liverpool, Inggris.
Karya eksperimental ini terinspirasi dari perilaku orang zaman dahulu yang suka mengirimkan pesan di dalam botol untuk dilarung ke laut, namun sekarang terwujud ala abad 21. Itu semua merupakan hasil kolaborasi Invisible Flock, organisasi seniman yang berbasis di Leeds Inggris, dengan Miebi Sikoki, seorang creative technologist pendiri Digital Nativ Indonesia. Acara ini jadi salah satu yang banyak menarik minat pengunjung pada sesi ‘Digital Design Weekend’ yang sudah dihelat pada 19-20 November kemarin di lokasi yang sama.
The Assembly of Animals
- Lokasi: Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
- Waktu: 26-27 November 2016, 17.00 dan 20.00 WIB
The Assembly of Animals merupakan pertunjukan magis menggunakan patung yang terkombinasi dengan boneka lewat peragaan ilmiah. Instalasi ini tampak memiliki jiwanya sendiri karena dapat bergerak melalui mekanisme khusus yang juga dengan penambahan magnet, motor, obyek gelembung, dan cairan yang berpendar. Tim Spooner adalah sosok seniman dibalik karya itu yang kagum atas manipulasi obyek dan boneka melalui medium gambar, lukisan, serta pertunjukan.
Good Pitch Master Class
- Lokasi: Erasmus Huis, Rasuna Said, Jakarta Selatan
- Waktu: 1 Desember 2016, 10.00 WIB
Good Pitch Master Class adalah kelas khusus yang ditujukan untuk para pembuat film dokumenter sebagai bagian dari program Good Pitch South East Asia. Beadie Finzi dan Elise McCave dari BRITDOC akan berbagi pengalaman mereka dalam membuat film dokumenter.
Virtual Reality
- Lokasi: Erasmus Huis, Rasuna Said, Jakarta Selatan
- Waktu: 1-4 Desember 2016, 10.00 WIB
Notes on Blindness: Into Darkness lalu In My Soes: Dancing with Myself merupakan judul film yang akan ditampilkan dalam medium Virtual Reality kali ini. Keduanya sama-sama menceritakan tentang kisah nyata dari pengalaman hidup para penyandang disabilitas. Notes on Blindness: Into Darkness menceritakan tentang seseorang bernama John Hull yang mengalami kebutaan lalu mengubah kehidupannya kemudian. Sedangkan In My Soes: Dancing with Myself mengkisahkan seorang penderita epilepsi bernama Jane Gauntlett.
Tertarik untuk mencobanya? Silahkan datang dan rasakan pengalaman berinteraksi dengan kebudayaan Inggris.