Artikel Pesta Synthesiser, Sensasi Kreatifitas Ala Hentakan Musik DJ Modern

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Screenshot Artikel Pesta Synthesiser, Sensasi Kreatifitas Ala Hentakan Musik DJ Modern di Majalah Ayah

Sebuah artikel dari Majalah Ayah mengenai aktivitas lifepatch dalam Pesta Synthesizer, bagian dari Digital Design Weekend V&A Remix di Jakarta. Artikel ini disalin ulang oleh Andreas Siagian pada tanggal 6 Desember 2016. Berikut isi artikel tersebut:

Majalahayah.com, Jakarta – Musik merupakan salah satu hal yang sangat melekat dalam kehidupan manusia sehari-harinya. Namun apakah anda pernah terpikir untuk menciptakan alat musik sendiri untuk dimainkan?. Mungkin sedikit yang sudah atau akan berpikir demikian. Namun bagi kelompok orang-orang berikut mereka benar-benar telah melakukannya.

Pesta Synthesiser, salah satu konten dalam sesi ‘Digital Design Weekend’ pada Festival UK/ID menyuguhkan pengalaman dan edukasi berkreatifitas menciptakan lagu dari alat musik sendiri. Synthesiser merupakan semacam sirkuit eksperimen dengan berbagai macam suara dari yang nadanya melengking sampai rendah. Konten yang dibuka pada tanggal 19-20 November pukul 10.00-17.00 WIB itu, berlokasi di Halaman Kedai Pos, Kota Tua, Jakarta Pusat. Organisasi bernama Makedonia dan Lifepatch asal Indonesia pun terlibat kolaborasi bersama.

Dholy Husada, salah seorang anggota Lifepatch mengatakan mereka sudah sepuluh tahunan lebih menggeluti hoby mereka. “Awalnya ketertarikan setiap individu. 11 anggota Lifepatch tak ada yang berhubungan dengan elektronika”, pungkasnya ketika ditanya tim majalahayah.com, Minggu (21/11/2016).

Selain itu, Dina, perwakilan dari Makedonia menjeaskan pihaknya ingin mengedukasi anak agar bisa menciptakan teknologi sedari dini. “Kita ingin ngajarin anak-anak bagaimana membuat teknologi dari yang paling dasar yaitu dimulai dari power, batre dan input”, jelas Dina kepada majalahayah.com. Dina juga menambahkanm mereka berangkat dari rasa keprihatinan terhadap masyarakat Indonesia yang semakin lama semakin konsumtif. Segala sesuatu dikatakannya tinggal membeli saja tanpa mau berinovasi sendiri.

Artikel ini dapat dilihat di tautan luar berikut ini.