Distilasi Sederhana

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Distilasi sederhana memakai rice cooker

Sebuah tutorial untuk melakukan proses distilasi sederhana dengan material bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar anda.

Deskripsi

Distilasi adalah proses pemisahan bahan cair dengan menggunakan perbedaan titik didih dari bahan yang akan dipisahkan. Salah satu contoh pemisahan menggunakan distilasi adalah pemisahan alkohol dari air. Alkohol mempunyai titik didih antara 60-80 derajat Celsius, sedangkan air mempunyai titik didih 100 derajat Celsius. Dengan pemanasan pada suhu sekitar 80 derajat Celcius maka alkohol akan menguap terlebih dahulu daripada air, dan uap dengan konsentrasi alkohol tinggi ini kita embunkan sehingga kita dapat memperoleh alkohol dengan konsentrasi/prosentase lebih tinggi. Dengan menggunakan alat-alat dan bahan disekitar kita dapat membuat alat distilasi sederhana.

Bahan

  • Rice cooker
  • Selang/pipa plastik diameter 0.5 in
  • Sambungan L pipa paralon 0.5 in
  • Botol Kaca
  • Lem
  • Kain pel/lap
  • Ember
Rice cooker
Botol penampung

Peralatan

Tidak ada peralatan yang dibutuhkan kecuali kedua tangan anda. Distilasi ini sangat sederhana dan tidak memerlukan alat khusus untuk mengerjakannya.

Pengerjaan

Botol dibalut kain
  • Pada Rice cooker terdapat sebuah lubang untuk pengeluaran uap air. Lubang tersebut dapat dimodifikasi dengan menambahkan sambungan L pipa paralon dan pipa pengeluaran menggunakan pipa plastik yang sesuai. Rata-rata Rice Cooker di pasaran mempunyai ukuran diameter lubang pengeluaran 0.5 inchi.
  • Lalu hubungkan dengan pipa plastik dengan diameter 0.5 inchi dengan panjang sekitar 1-2 meter.
  • Basahkan kain pel/lap dan balutkan pada pipa plastik untuk mempercepat proses pengembunan uap yang dihasilkan.
  • Masukkan ujung dari pipa plastik ke botol kaca untuk menampung hasil proses distilasi.
  • Di dalam botol kaca tersebut uap akan mengembun. Balutkan kain basah di sekeliling botol kaca untuk proses pengembunan yang lebih efektif.

blog comments powered by Disqus