GGF 2023
Tulisan akan diperbaiki
Good! GoFerment & Kesadaran “DIY, DIWO, DITO” Hingga sekarang masih sering mendengar pertanyaan seperti ini: "Mana fermentasinya, bawa fermentasi atau tidak?", dalam banyak acara pembukaan pameran atau acara-acara kolektif atau saat mengunjungi atau mendapat kunjungan teman. “Bikin sendiri!” itu respon paling mudah; alih-alih selalu “menyediakannya” atau melakukan workshop fermentasi. Meskipun sekarang nyatanya lebih mudah “mendapatkan” fermentasi dan workshop membuat fermentasi tidak lagi jadi acara langka bahkan bisa menjadi rangkaian dalam berbagai acara termasuk dibuat festival. Workshop-workshop membuat fermentasi yang dibuat secara spontan dan tidak dipublikasi oleh pegiat dan peminat fermentasi pun pasti lebih banyak lagi.
Maksud dari “workshop fermentasi” di sini adalah loka karya atau kegiatan belajar, diskusi bersama secara intensive didampingi “fasilitator” tentang bagaimana membuat fermentasi. Kegiatan workshop menjadi menarik, karena selain bisa belajar bersama juga saling berbagi pengetahun satu dengan yang lain. Kegiatan ini mendorong peserta untuk terlibat dan bisa mengalami bagaimana membuat fermentasi sendiri atau bersama dengan yang lain. Ada motivasi pribadi “ingin bisa, ingin tahu dan ikut praktek” sehingga menarik untuk terlibat dalam workshop fermentasi. Secara tidak langsung kegiatan ini adalah model-model DIY, DIWO, DITO secara lingkup kecil – kerja sama, gotong royong dalam lingkup kecil – menyiapkan peralatan, memasak bahan untuk membuat fermentasi – dan pengalaman mengenal pengetahuan tentang fermentasi.
Sebagai bagian dari “the rings of fermentation” Lifepatch dan atau para anggotanya masih dan tetap membuat fermentasi dan melakukan workshop fermentasi. Anggota Lifepatch dan lingkaran teman pegiat fermentasi juga menginisiasi dan menyelenggarakan Good! GoFerment (GGF). Inisiatip ini muncul untuk menanggapi pandangan umum bahwa fermentasi hanya sebatas minuman beralkohol saja padahal ada banyak sekali minuman yang dibuat dari hasil fermentasi, tidak saja anggur, tetapi juga termasuk minuman yang sudah cukup dikenal seperti kefir, yoghurt, kombucha, brem, tuak dan lain sebagainya yang bisa disebut fermentasi cair / liquid. Belum lagi fermentasi solid seperti tempe, roti, kimchi, keju dan banyak lagi sebagai praktik pengawetan makanan atau untuk membuat makanan. Kegiatan GGF atau Good! GoFerment ini sudah terselengara dua kali, yaitu di tahun 2018 dan 2019. GGF merupakan event yang berlangsung selama 3 hari dengan acara serangkaian workshop fermentasi. GGF #1 (2018) berlangsung di Rumah Lifepatch; sedangkan GF #2 (2019) berlangsung di Konservasi Burung Hantu Tyto Alba di Desa Cancangan, Cangkringan, Sleman. GGF menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan saling belajar bersama tentang fermentasi atau praktik ragi-meragi. Even ini diharapkan bisa menambah pengetahuan yang bermanfaat khususnya terkait dengan makanan dan minuman. Tidak menutup kemungkinan, pengetahuan ragi-meragi dan fermentasi bisa menjadi kesempatan usaha ekonomi kreatif makanan minuman bagi pegiat ragi-meragi yang serius. Even GGF secara tidak langsung juga menuntut para peserta melatih diri untuk membuat wokshop, artinya menyiapkan diri menjadi fasilitator workshop fermentasi karena bisa jadi ada orang yang sudah bisa membuat fermentasi tertentu tetapi belum tentu bisa menjadi fasilitato workshop. Even GGF ikut mendorong teman-teman peserta juga untuk melatih diri dalam hal ini. Sehingga produksi pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang praktik ragi-meragi bisa terus berlangsung dalam berbagai kesempatan.
Dalam konteks ini GGF tidak lepas dari kesadaran DIY (do it yourself), DITO (do it together), DIWO (do it with other) termasuk saling belajar bersama, berkolaborasi, bersinergi, suakrela saling bantu dan belajar bagaimana mengelola acara bersama. Tetap “having fun” adalah dasar dari setiap workshop dalam GGF.
Fermentation – sebuah filsafat tentang hidup Beberapa pegiat ragi-meragi, selain melihat factor ketersediaan bahan dan materi membuat fermentasi juga perlu “mood”. Persiapan membuat fermentasi yang baik perlu mood yang baik pula. Apalagi ada yang menganggap bahwa bakteri yang bekerja dalam proses fermentasi adalah seperti "rekan kerja" semacam "working class bacteria" karena merekalah salah satu bagian penting yang bekerja dalam proses terjadinya fermentasi. Menyiapkan wadah / peralatan fermentasi secara benar dan mood bisa jadi dialektika yang diperlukan para bakteri. Bakteri tidak kasat mata tetapi merupakan koloni yang hidup, tapi bisa jadi mengerti ketika diberi bisikan: "tumbuh dan hidup yang baik, sehat dan buatlah minuman alkohol yang enak dan sehat ketika kuminum." Membuat fermentasi merupakan proses kolaborasi antara manusia, bakteri dan alam raya. Pegiat menyiapkan bahan-bahan fermentasi, mengolah dengan peralatan yang sesuai dan prosedur yang standar kemudian sesudahnya memberikan proses selanjutnya kepada para bakteri, cuaca, iklim, ruang dan waktu. mood dan feel yang baik adalah sisi puitis spiritualitik yang menjadi bonus dalam proses fermentasi. Hal lain tidak kalah menarik dari proses fermentasi adalah melakukan eksperimen; baik itu terkait bahan-bahan fermentasi, experimen warna, experimen rasa, aroma dan kadar alkohol. Fermentasi bisa menjadi analogi mikro kosmos dalam makro kosmos.. Bagi masyarakat, "sosial fermentasi” adalah analogi di mana kehidupan masyarakat seperti fermentasi – bisa menjadi anggur yang baik atau menjadi cuka ketika sistem dan persiapan tidak berjalan dengan baik. Misalnya, ketika membuat fermentasi anggur buah maka perlu menyiapkan segala bahan dan peralatan, meyiapkan ruangan, melaksanakan prosedur yang sesuai, dengan proses: menyiapkan buah, memotong buah, blending, boiling, filtering, pemberian gula, menampung pada kontainer fermentor yang bersih dan memberi starter ragi yang benar lalu “give the rest to the universe”. Sesudah terlibat dalam proses penyiapan maka hanya bisa menyerahkan selebihnya pada alam raya ini. Seperti kehidupan, fermentasi adalah mikro kosmos yang buah-buahan, gula, bakteri, cuaca, iklim, faktor tempat dan waktu dengan harapan semoga nanti bisa jadi minuman anggur yang enak.
Fermentation is one of the ways associated with the habits of preserving foods & beverages culture. GGF #2 is a gathering event as well as learning together within the framework of workshops, with easy informal discussions on various things, especially related to fermentation cults. In this GGF #2 _ Social Fermentation we will learn together how to make: soybean tempeh, sticky rice tape, tepache, POC compost, kombucha, kefir milk, yoghurt, taucho, and mozarella cheese. GGF emphasizes the importance of learning together & direct practices of various ways of the fermentations mentioned above. This series of workshops will be facilitated by many presenters and will be followed by a casual conversation session.
The event is managed by Lifepatch.org & Good GoFerment Network.
- GoodGoFerment #fermentation #workshop #lifepatchnetworking #lifepatch #kombucha #tempe #tepache #kefir #yoghurt #POC #taucho #tapeketan #mozarella #fermentationworkshop