JRP - Jogja River Project

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
(Redirected from Jogja River Project)
Jump to navigation Jump to search
Rute ekspedisi yang dilakukan di JRP di tahun 2011 dan 2012

Sebuah proyek kolaborasi interdisiplin antar komunitas di Yogyakarta hasil inisiatif antara lifepatch, komunitas laboratorium mikrobiologi fakultas pertanian UGM dan Cantigi Indonesia.

Deskripsi

Jogja River Project (JRP) adalah sebuah proyek kolaborasi interdisiplin antar komunitas di Yogyakarta. Proyek ini mempunyai aktifitas untuk menelusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) khususnya di daerah perkotaan Yogyakarta. Setiap eksplorasi penelusuran JRP bersifat ekspedisi dimana peserta terbagi menjadi dua tim untuk menelusuri DAS dari kedua sisi sungai. JRP bersifat terbuka bagi siapapun yang ingin mengikuti penelusuran sungai dengan peserta saling berbagi data dalam bentuk apapun. Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan JRP tidak menerima imbalan material dalam bentuk apapun.

Aktifitas

Aktifitas yang dilakukan dalam JRP dapat berbentuk apapun menyesuaikan dengan inisiatif peserta dan komunitas yang terlibat. Aktifitas kemudian dibahas dan dikembangkan bersama oleh seluruh peserta JRP. Adapun aktifitas utama dalam JRP antara lain adalah:

Penelitian Koliform

Aktifitas ini dilaksanakan berkat dukungan Komunitas Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam pelaksanaan JRP, peserta akan mengambil beberapa sampel air di titik lokasi tertentu. Sampel air tersebut kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandungan bakteri di sampel tersebut. Contoh bakteri yang termasuk kedalam jenis koliform adalah Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Bakteri koliform sendiri adalah golongan bakteri intestinal, yaitu bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri ini digunakan sebagai indikator keberadaan bakteri patogen. Penentuan koliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.

Lebih lengkap mengenai Investigasi Pencemaran Bakteri Koliform Sungai Yogyakarta dapat dilihat disini.

Dokumentasi Visual

Aktifitas pengambilan dokumentasi visual dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas Cantigi Indonesia. Pengambilan dokumentasi visual diperlukan sebagai data penggambaran kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang bermukim di DAS. Dokumentasi visual juga menjadi data penggambaran situasi dan kondisi nyata DAS yang dikunjungi berdasarkan waktu pengambilannya. Hingga saat ini, dokumentasi visual yang dikumpulkan masih berbasis fotografi.

Pembersihan DAS

Aktifitas pembersihan DAS merupakan inisiatif dari Ordinary Acts dan Pemulung Colony. Aktifitas ini bertujuan untuk mengumpulkan sampah non-organik yang berserakan di DAS. Sampah yang terkumpul kemudian dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) terdekat sesuai dengan jalur ekspedisi.

Pemetaan DAS

Aktifitas pemetaan daerah aliran sungai merupakan inisiatif dari lifepatch melalui kolaborasi dengan DeadMediaFM. Tujuan dari aktifitas ini adalah untuk menghasilkan informasi mengenai DAS yang berbasis lokasi dengan bantuan GPS dan livetracking.

Inventarisasi vegetasi dan hewan di DAS

Aktifitas inventarisasi vegetasi dan hewan di DAS merupakan inisiatif dari komunitas Cantigi. Aktifitas ini mencoba untuk membuat daftar dan lokasi vegetasi yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat lokal. Selain vegetasi, aktifitas ini juga mencoba membuat daftar spesies hewan-hewan yang menjadikan DAS sebagai habitatnya.

Pemetaan lokasi pemberdayaan Sumber Daya Air (SDA) oleh masyarakat

Aktifitas ini merupakan inisiatif dari komunitas Cantigi. Aktifitas ini mencoba mengumpulkan data berbasis lokasi pemberdayaan SDA oleh masyarakat lokal. Data ini digunakan untuk menggambarkan kebudayaan pemanfaatan air sungai oleh masyarakat setempat.

Rangkaian Kegiatan

Penelusuran yang dilakukan JRP sudah berjalan sebanyak 3 kali. Berikut halaman masing-masing penelusuran disertai dokumentasi terpilih dari penelusuran tersebut.

Referensi dan Pranala Luar

blog comments powered by Disqus