Poster publikasi pameran seni rupa Rivers of The World di Solo 2014
Deskripsi Acara
Sebuah pameran seni rupa hasil kerja kolaboratif antara seniman, ilmuwan dan siswa di Solo, Indonesia. Pameran ini menampilkan 6 karya dari 120 siswa yang tergabung dari 6 sekolah menengah di Solo, melalui kerjasama dengan 6 seniman dan 6 fasilitator. Pada pameran seni rupa ini, Lifepatch berpartisipasi dengan menampilkan miCAM yang digunakan oleh para siswa dalam aktivitas Penelitian Kali Pepe, Bengawan Solo yang menjadi bagian dari Rivers of The World 2014. Rivers of the World sendiri adalah sebuah program bertema seni dan pendidikan yang menggunakan sungai sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan karya seni. 120 siswa dari 6 sekolah menengah pertama terlebih dahulu mengikuti lokakarya bersama Lifepatch didampingi oleh para seniman dan fasilitator dari Yayasan Kampung Halaman (KH)
Program yang dijalankan oleh British Council ini bekerjasama dengan The Mayor’s Thames Festival di London. Program ini telah melibatkan lebih dari 2,000 siswa di seluruh dunia termasuk Indonesia yang diwakili oleh Solo. Dalam pelaksanaannya di Solo, British Council bekerjasama dengan Yayasan Kampung Halaman dan ke-6 sekolah peserta di Solo, antara lain SMPN 1, SMPN 4, SMPN 9, SMP Muhammadiyah 7, SMP Kristen Kalam Kudus dan SMP Kasatriyan 1. Dalam pameran ini, ditampilkan juga karya-karya dari negara peserta program ini diantaranya adalah Argentina, Korea, Ireland, Egypt, Bangladesh, China, Brazil, Mexico, India, South Africa, Thailand, United States dan Indonesia.
Detail Acara
Pameran ini berlangsung pada:
- Tanggal: 11 Januari 2014
- Tempat: Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Solo.
Acara bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Pameran Seni Rupa ini dikuratori oleh Grace Samboh.
Karya
Karya yang ditampilkan dalam pameran ini antara lain adalah:
Sungai Yang Menangis oleh SMPN 1 Solo
|
- Tema: Polluted River
- Seniman: Flourish Sekarjati
- Fasilitator: Ima Puspitasari
- Guru Pendamping: Titik Trisharwati dan Widi Pangarso
Penjelasan
Karya ini adalah penggabungan dari gambar para siswa peserta lokakarya yang dikerjakan di atas plastik mika transparan menggunakan lem kayu dan pewarna makanan. Lewat eksplorasi warna dan corak, para siswa ingin bercerita tentang ibu bumi yang cedera karena polusi tersebut dan berpotensi mencelakakan generasi mendatang. Para siswa diajak bekerja dengan bahan-bahan yang bisa ditemui sehari-hari ini untuk menirukan polusi dalam air sungai.
|
|
Our Soul oleh SMPN 9 Solo
|
- Tema: Resourceful River
- Seniman: Elia Nurvista
- Fasilitator: Cicilia Maharani Tunggadewi
- Guru Pendamping: Dwi Sulistyo dan Didik Haryanto
Penjelasan Karya
Karya ini menggabungkan beberapa cerita dalam satu gambar; cerita masa lalu, kondisi masa kini, dan harapan akan masa depan. Teknik yang digunakan adalah mengolase kain-kain perca yang dibawa para siswa dari rumah mereka masing-masing dengan teknik jahit sederhana. Secara khusus, sekolah ini memang terletak di salah satu kampung batik di Solo. Dalam risetnya, para siswa menemukan bahwa Bengawan Solo tidak hanya berguna untuk transportasi atau untuk kebutuhan sehari-hari seperti memancing dan mencuci. Pada masa lalu, sungai digunakan untuk melarung jasad leluhur karena air dipercaya dapat menyucikan dan mengantar ke alam keabadian.
|
|
The Shadow oleh SMP Muhammadiyah 7 Solo
|
- Tema: River Culture
- Seniman: Seto Hari Wibowo
- Fasilitator: Abu Juniarenta
- Guru Pendamping: Luhung Achmad Perguna dan Rafy Sulistanto
Karya ini penggabungan dari sejumlah gambar benda temuan para siswa di sekitar area pertemuan antara Kali Pepe dan Bengawan Solo. Benda-benda tersebut pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya dan para siswa diajak untuk membangun ceritanya sendiri dengan temuan mereka. Cerita dalam bentuk komposisi benda temuan ini kemudian dicetak menggunakan teknik fotogram (dalam kamar gelap). Penyusunanan gambar dalam bentuk gunungan wayang dan siluet kota London ini bermaksud untuk menggambarkan berlapis-lapis perpaduan budaya; baik secara visual maupun kisah-kisah yang disimpan benda temuan dan juga cerita yang dibuat dari benda-benda tersebut.
|
|
Tetap Manfaat oleh SMPN 4 Solo
|
- Tema: River of Life
- Seniman: Antonius Purwantoro
- Fasilitator: Yusuf Safary
- Guru Pendamping: Wegang Sri Suharjani dan Riyadi
Karya ini menggambarkan kegiatan warga pada masa lalu dan masa sekarang di sekitar Kali Pepe, yang bermuara pada Bengawan Solo. Dengan teknik cukil kayu, para siswa diajak menyusun gambar-gambar tentang bagaimana sungai menjadi sumber kehidupan dulu dan sekarang. Selain citra ikan, yang juga banyak muncul adalah beberapa jenis bakteri hasil amatan dengan mikroskop-buatan-sendiri atas contoh air yang diambil di area bertemunya Kali Pepe dan Bengawan Solo. Seperti Gesang dengan lagunya, Bengawan Solo, melalui karya ini para siswa ingin mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan merawat sungai yang adalah salah satu sumber kehidupan kita.
|
|
Wajah-wajah Kali Pepe oleh SMP Kasatriyan 1 Solo
|
- Tema: Working River
- Seniman: Ferial Afiff
- Fasilitator: Tommy Kristiawan Permadi
- Guru Pendamping: Ari Satriya Wibawa dan Daniel Wibowo
Topeng-topeng ini dibuat menggunakan tisu dan lem kayu. Cetak wajah sederhana ini adalah salah satu teknik dasar dalam studi seni patung. Para siswa berpasangan dan satu sama lain mencetak topeng wajah temannya. Yang mereka gambarkan pada topeng-topeng ini adalah wajah-wajah unik para warga sepanjang Kali Pepe yang membelah kota Solo di hilir Bengawan Solo yang menggunakan sungai sebagai sumber mata pencaharian.
|
|
Gelembung Kota (City Bubbles) oleh SMP Kristen Kalam Kudus Solo
|
- Tema: River City
- Seniman: Andreas Siagian
- Fasilitator: Deden Bangkit
- Guru Pendamping: MM Erna Handajani dan Elizabeth Yunita
Badan utama karya ini menggambarkan rute perjalanan yang ditempuh para siswa peserta lokakarya menuju ke sekolah mereka. Dalam bulatan adalah foto organisme yang hidup dalam contoh-contoh air yang dibawa dari sekitar rumah para siswa. Dalam proses pembuatan karya ini, para siswa diajak mengeksplorasi sejumlah kata kunci yaitu bersih, kotor, indah, hidup, dan pemukiman. Bengawan Solo yang membelah kota dan dilalui hampir semua siswa serta-merta menjadi latar sekaligus penghubung antara semua lokasi. Yang menjadi pusat perhatian dalam kerja sama pembuatan karya ini adalah Bengawan Solo dalam kehidupan perkotaan.
|
|
Instalasi
Pameran ini juga menampilkan instalasi yang menjadi penunjang acara pameran. Instalasi tersebut antara lain adalah:
Instalasi Fotomatis oleh Budi Prakosa
|
Instalasi ini berfungsi untuk mengambil foto penonton pameran Rivers of The World 2014. Penonton dapat mengambil foto mereka sendiri yang kemudian secara otomatis akan terunggah di situs Facebook British Council. Foto - foto penonton pameran yang telah terunggah dapat dilihat disini.
|
|
miCAM 2.0 oleh Lifepatch
|
miCAM 2.0 adalah mikroskop webcam yang digunakan oleh siswa peserta Rivers of The World Solo dalam mengamati mikroorganisme yang hidup di Kali Pepe, Bengawan Solo. miCAM 2.0 merupakan hasil modifikasi desain melalui kolaborasi dengan Hackteria.
|
|
|
miCAM 3.0 adalah mikroskop webcam yang didesain ulang oleh Nur Akbar Arofatullah, lifepatch. Desain miCAM 3.0 mengutamakan durabilitas, akurasi fokus dan kestabilan konstruksi mikroskop sehingga sangat cocok untuk penyelidikan awal laboratorium amatir atau laboratorium warga.
|
|
Referensi dan Pranala Luar