Difference between revisions of "Jakarta Biennale 2013"

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Line 1: Line 1:
 +
''Teks diambil dari situs resmi Jakarta Biennale 2013 pada tanggal 9 November 2013.''
 
[[File:Flyer Jakarta Biennale 2013.png|thumb|right|200px|Flyer Publikasi Jakarta Biennale 2013]]
 
[[File:Flyer Jakarta Biennale 2013.png|thumb|right|200px|Flyer Publikasi Jakarta Biennale 2013]]
  
 
== Siasat ==
 
== Siasat ==
 
 
Jakarta Biennale 2013 mengusung tema “SIASAT”. Sebagai kata serapan dari bahasa Arab, “siyasah” memiliki makna yang luas dalam bahasa Indonesia. Selain investigasi maupun kritik, ia juga bisa berarti politik, muslihat, taktik, maupun “akal” untuk mencapai tujuan. Melalui SIASAT, Jakarta Biennale 2013 ingin memeriksa ulang posisi warga dalam menyiasati keterbatasan, ketidakstabilan, masalah, ancaman, potensi, maupun kesempatan yang dihadapi di ruang kota. Bagaimana siasat-siasat warga tersebut lahir secara organik, tumbuh secara mengejutkan, serta membentuk struktur dan pola tersendiri, dan akhirnya berperan dalam kehidupan kota.
 
Jakarta Biennale 2013 mengusung tema “SIASAT”. Sebagai kata serapan dari bahasa Arab, “siyasah” memiliki makna yang luas dalam bahasa Indonesia. Selain investigasi maupun kritik, ia juga bisa berarti politik, muslihat, taktik, maupun “akal” untuk mencapai tujuan. Melalui SIASAT, Jakarta Biennale 2013 ingin memeriksa ulang posisi warga dalam menyiasati keterbatasan, ketidakstabilan, masalah, ancaman, potensi, maupun kesempatan yang dihadapi di ruang kota. Bagaimana siasat-siasat warga tersebut lahir secara organik, tumbuh secara mengejutkan, serta membentuk struktur dan pola tersendiri, dan akhirnya berperan dalam kehidupan kota.
  
 
Dengan tema SIASAT, Jakarta Biennale 2013 mengundang 50-an seniman individu maupun kelompok, melibatkan ratusan warga dan puluhan kolaborator lintas disiplin. Selain dari Indonesia, seniman peserta berasal dari Belanda, China, Kanada, Prancis, Afrika Selatan, Australia, Argentina, Jerman, Meksiko, Korea Selatan, Kenya, Palestina, Vietnam, Republik Ceska, dan Malaysia. Sebagian besar karya mereka merupakan hasil kerja bersama dengan komunitas atau warga maupun suatu intervensi di ruang publik.
 
Dengan tema SIASAT, Jakarta Biennale 2013 mengundang 50-an seniman individu maupun kelompok, melibatkan ratusan warga dan puluhan kolaborator lintas disiplin. Selain dari Indonesia, seniman peserta berasal dari Belanda, China, Kanada, Prancis, Afrika Selatan, Australia, Argentina, Jerman, Meksiko, Korea Selatan, Kenya, Palestina, Vietnam, Republik Ceska, dan Malaysia. Sebagian besar karya mereka merupakan hasil kerja bersama dengan komunitas atau warga maupun suatu intervensi di ruang publik.
  
=== Pameran ===
+
== Pameran di Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki ==
====  
+
[[File:Teater Jakarta.jpg|thumb|right|200px|Gedung Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Di parkir basement gedung inilah pameran [[Jakarta Biennale 2013]] diselenggarakan.]]
 +
Bagai mengikuti tema SIASAT yang diusung Jakarta Biennale tahun ini, ruang parkir bawah tanah Teater Jakarta disiasati menjadi ruang pameran. Beragam medium karya, dari instalasi, proyeksi video, mural, maupun lukisan memenuhi ruang ini, mewakili ragam gagasan yang diangkat para seniman.
 +
 
 +
Berbagai pendekatan terhadap tema dilakukan. Ada seniman-seniman yang membahas persoalan budaya dan sosial, seperti melacak modifikasi-modifikasi yang dilakukan warga akan “budaya impor”, mempertanyakan keyakinan atas mitos-mitos, gagasan intelektual, maupun standar kelayakan hidup. Ada pula seniman-seniman yang berkolaborasi dengan warga, baik di perkotaan maupun perdesaan, demi mendukung kenyamanan maupun keterlibatan warga dalam menjalani kehidupan sosialnya. Sebagian seniman lain fokus pada pendekatan sejarah. Ada seniman-seniman yang membandingkan pengaruh rezim politik terhadap perkembangan seni rupa di Eropa Timur dan di Indonesia, menampilkan temuan perihal kegiatan politik warga keturunan Arab di Indonesia. Selain itu, beberapa seniman berkarya dengan bahan pangan. Ada yang menawarkan cara memasak alternatif dengan menggunakan bakteri, maupun membicarakan polemik kebangsaan lewat satu makanan khas Palestina yang justru digemari oleh lidah orang Israel.
 +
 
 +
=== Pembukaan ===
 +
Pembukaan pameran akan berlangsung pada:
 +
* Hari/Tanggal: Sabtu, 9 November 2013
 +
* Waktu: 19.00 WIB
 +
* Tempat: Pelataran dan Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
 +
* Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
 +
 
 +
Dimeriahkan oleh performans Melati Suryodarmo (Indonesia), Khaled Jarrar (Palestina), disc jockey dari Café Mondo Jakarta, dan OM Pengantar Minum Racun.
 +
 
 +
Pameran berlangsung pada:
 +
* Hari/Tanggal: 10-30 November 2013
 +
* Waktu: 11.00–20.00 WIB
 +
* Tempat: Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
 +
* Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
 +
 
 +
Pameran ni menampilkan karya-karya dari:
 
# ABDULRAHMAN SALEH (Indonesia)
 
# ABDULRAHMAN SALEH (Indonesia)
 
# ACE HOUSE Collective (Indonesia)
 
# ACE HOUSE Collective (Indonesia)
Line 44: Line 64:
 
== Referensi dan Pranala Luar ==
 
== Referensi dan Pranala Luar ==
 
* [http://jakartabiennale.net/ Situs resmi Jakarta Biennale 2013]
 
* [http://jakartabiennale.net/ Situs resmi Jakarta Biennale 2013]
 +
--[[User:Lifepatch|andreslov4]] ([[User talk:Lifepatch|talk]]) 01:41, 12 November 2013 (CST)

Revision as of 14:41, 12 November 2013

Teks diambil dari situs resmi Jakarta Biennale 2013 pada tanggal 9 November 2013.

Flyer Publikasi Jakarta Biennale 2013

Siasat

Jakarta Biennale 2013 mengusung tema “SIASAT”. Sebagai kata serapan dari bahasa Arab, “siyasah” memiliki makna yang luas dalam bahasa Indonesia. Selain investigasi maupun kritik, ia juga bisa berarti politik, muslihat, taktik, maupun “akal” untuk mencapai tujuan. Melalui SIASAT, Jakarta Biennale 2013 ingin memeriksa ulang posisi warga dalam menyiasati keterbatasan, ketidakstabilan, masalah, ancaman, potensi, maupun kesempatan yang dihadapi di ruang kota. Bagaimana siasat-siasat warga tersebut lahir secara organik, tumbuh secara mengejutkan, serta membentuk struktur dan pola tersendiri, dan akhirnya berperan dalam kehidupan kota.

Dengan tema SIASAT, Jakarta Biennale 2013 mengundang 50-an seniman individu maupun kelompok, melibatkan ratusan warga dan puluhan kolaborator lintas disiplin. Selain dari Indonesia, seniman peserta berasal dari Belanda, China, Kanada, Prancis, Afrika Selatan, Australia, Argentina, Jerman, Meksiko, Korea Selatan, Kenya, Palestina, Vietnam, Republik Ceska, dan Malaysia. Sebagian besar karya mereka merupakan hasil kerja bersama dengan komunitas atau warga maupun suatu intervensi di ruang publik.

Pameran di Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki

Gedung Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Di parkir basement gedung inilah pameran Jakarta Biennale 2013 diselenggarakan.

Bagai mengikuti tema SIASAT yang diusung Jakarta Biennale tahun ini, ruang parkir bawah tanah Teater Jakarta disiasati menjadi ruang pameran. Beragam medium karya, dari instalasi, proyeksi video, mural, maupun lukisan memenuhi ruang ini, mewakili ragam gagasan yang diangkat para seniman.

Berbagai pendekatan terhadap tema dilakukan. Ada seniman-seniman yang membahas persoalan budaya dan sosial, seperti melacak modifikasi-modifikasi yang dilakukan warga akan “budaya impor”, mempertanyakan keyakinan atas mitos-mitos, gagasan intelektual, maupun standar kelayakan hidup. Ada pula seniman-seniman yang berkolaborasi dengan warga, baik di perkotaan maupun perdesaan, demi mendukung kenyamanan maupun keterlibatan warga dalam menjalani kehidupan sosialnya. Sebagian seniman lain fokus pada pendekatan sejarah. Ada seniman-seniman yang membandingkan pengaruh rezim politik terhadap perkembangan seni rupa di Eropa Timur dan di Indonesia, menampilkan temuan perihal kegiatan politik warga keturunan Arab di Indonesia. Selain itu, beberapa seniman berkarya dengan bahan pangan. Ada yang menawarkan cara memasak alternatif dengan menggunakan bakteri, maupun membicarakan polemik kebangsaan lewat satu makanan khas Palestina yang justru digemari oleh lidah orang Israel.

Pembukaan

Pembukaan pameran akan berlangsung pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 9 November 2013
  • Waktu: 19.00 WIB
  • Tempat: Pelataran dan Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
  • Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat

Dimeriahkan oleh performans Melati Suryodarmo (Indonesia), Khaled Jarrar (Palestina), disc jockey dari Café Mondo Jakarta, dan OM Pengantar Minum Racun.

Pameran berlangsung pada:

  • Hari/Tanggal: 10-30 November 2013
  • Waktu: 11.00–20.00 WIB
  • Tempat: Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
  • Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat

Pameran ni menampilkan karya-karya dari:

  1. ABDULRAHMAN SALEH (Indonesia)
  2. ACE HOUSE Collective (Indonesia)
  3. AGAN HARAHAP (Indonesia)
  4. ANTON ISMAEL (Indonesia)
  5. ARTLAB RUANGRUPA (Indonesia) & KEG DE SOUZA (Australia)
  6. BABI BADALOV (Azerbaijan, Prancis)
  7. CASCO (Belanda)
  8. DAVY LINGGAR (Indonesia)
  9. ENRICO HALIM (Indonesia)
  10. ETIENNE TURPIN (Kanada)
  11. HO TZU NYEN (Singapura)
  12. ICARO ZORBAR (Kolombia)
  13. JIMMY OGONGA (Kenya)
  14. JULIA SARISETIATI (Indonesia)
  15. KHALED JARRAR (Palestina)
  16. LIFEPATCH COLLABORATION (Indonesia)
  17. LOST GENERATION (Malaysia)
  18. MELATI SURYODARMO (Indonesia)
  19. MIXRICE (Korea Selatan)
  20. MOELYONO (Indonesia)
  21. MUFTI PRIYANKA alias AMENK (Indonesia)
  22. NARPATI AWANGGA alias OOMLEO (Indonesia)
  23. NGUYỄN TRINH THI (Vietnam)
  24. PAUL MONDOK (Filipina)
  25. SALEH HUSEIN (Indonesia)
  26. SANGGAR ANAK AKAR (Indonesia)
  27. SERRUM & DINAS ARTISTIK KOTA (Indonesia)
  28. TRANZIT (Republik Ceska)
  29. VISUAL ARTS NETWORK OF SOUTH AFRICA / VANSA (Afrika Selatan)
  30. WOK THE ROCK (Indonesia)
  31. XU TAN (China)
  32. YUSUF ISMAIL (Indonesia)

Referensi dan Pranala Luar

--andreslov4 (talk) 01:41, 12 November 2013 (CST)