Difference between revisions of "Jakarta Biennale 2013"
Line 33: | Line 33: | ||
=== Peserta === | === Peserta === | ||
Pameran ni menampilkan karya-karya dari: | Pameran ni menampilkan karya-karya dari: | ||
− | # | + | # Abdulrahman Saleh (Indonesia) |
− | # | + | # Ace House Collective (Indonesia) |
− | # | + | # Agan Harahap (Indonesia) |
− | # | + | # Anton Ismael (Indonesia) |
− | # | + | # Artlab [[ruangrupa]] (Indonesia) & Keg De Souza (Australia) |
− | # | + | # Babi Badalov (Azerbaijan, Prancis) |
− | # | + | # Casco (Belanda) |
− | # | + | # Davy Linggar (Indonesia) |
− | # | + | # Enrico Halim (Indonesia) |
− | # | + | # Etienne Turpin (Kanada) |
− | # | + | # Ho Tzu Nyen (Singapura) |
− | # | + | # Icaro Zorbar (Kolombia) |
− | # | + | # Jimmy Ogonga (Kenya) |
− | # | + | # Julia Sarisetiati (Indonesia) |
− | # | + | # Khaled Jarrar (Palestina) |
− | # [[Dining Space Project | | + | # [[Dining Space Project | Lifepatch Collaboration (Indonesia)]] |
− | # | + | # Lost Generation (Malaysia) |
− | # | + | # Melati Suryodarmo (Indonesia) |
− | # | + | # Mixrice (Korea Selatan) |
− | # | + | # Moelyono (Indonesia) |
− | # | + | # Mufti Priyanka alias Amenk (Indonesia) |
− | # | + | # Narpati Awangga alias Oomleo (Indonesia) |
− | # | + | # Nguyen Trinh Thi (Vietnam) |
− | # | + | # Paul Mondok (Filipina) |
− | # | + | # Saleh Husein (Indonesia) |
− | # | + | # Sanggar Anak Akar (Indonesia) |
− | # | + | # Serrum & Dinas Artistik Kota (Indonesia) |
# TRANZIT (Republik Ceska) | # TRANZIT (Republik Ceska) | ||
# VISUAL ARTS NETWORK OF SOUTH AFRICA / VANSA (Afrika Selatan) | # VISUAL ARTS NETWORK OF SOUTH AFRICA / VANSA (Afrika Selatan) | ||
Line 93: | Line 93: | ||
* [http://jakartabiennale.net/ Situs resmi Jakarta Biennale 2013] | * [http://jakartabiennale.net/ Situs resmi Jakarta Biennale 2013] | ||
* [http://museumsenirupa.com Situs resmi Museum Seni Rupa dan Keramik] | * [http://museumsenirupa.com Situs resmi Museum Seni Rupa dan Keramik] | ||
+ | * [http://mural.jakartabiennale.net/ Situs khusus untuk program mural di Jakarta Biennale 2013] |
Revision as of 18:36, 12 November 2013
Teks diambil dari situs resmi Jakarta Biennale 2013 pada tanggal 9 November 2013.
Siasat
Jakarta Biennale 2013 mengusung tema “SIASAT”. Sebagai kata serapan dari bahasa Arab, “siyasah” memiliki makna yang luas dalam bahasa Indonesia. Selain investigasi maupun kritik, ia juga bisa berarti politik, muslihat, taktik, maupun “akal” untuk mencapai tujuan. Melalui SIASAT, Jakarta Biennale 2013 ingin memeriksa ulang posisi warga dalam menyiasati keterbatasan, ketidakstabilan, masalah, ancaman, potensi, maupun kesempatan yang dihadapi di ruang kota. Bagaimana siasat-siasat warga tersebut lahir secara organik, tumbuh secara mengejutkan, serta membentuk struktur dan pola tersendiri, dan akhirnya berperan dalam kehidupan kota.
Dengan tema SIASAT, Jakarta Biennale 2013 mengundang 50-an seniman individu maupun kelompok, melibatkan ratusan warga dan puluhan kolaborator lintas disiplin. Selain dari Indonesia, seniman peserta berasal dari Belanda, China, Kanada, Prancis, Afrika Selatan, Australia, Argentina, Jerman, Meksiko, Korea Selatan, Kenya, Palestina, Vietnam, Republik Ceska, dan Malaysia. Sebagian besar karya mereka merupakan hasil kerja bersama dengan komunitas atau warga maupun suatu intervensi di ruang publik.
Pameran di Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki

Deskripsi Pameran
Bagai mengikuti tema SIASAT yang diusung Jakarta Biennale tahun ini, ruang parkir bawah tanah Teater Jakarta disiasati menjadi ruang pameran. Beragam medium karya, dari instalasi, proyeksi video, mural, maupun lukisan memenuhi ruang ini, mewakili ragam gagasan yang diangkat para seniman.
Berbagai pendekatan terhadap tema dilakukan. Ada seniman-seniman yang membahas persoalan budaya dan sosial, seperti melacak modifikasi-modifikasi yang dilakukan warga akan “budaya impor”, mempertanyakan keyakinan atas mitos-mitos, gagasan intelektual, maupun standar kelayakan hidup. Ada pula seniman-seniman yang berkolaborasi dengan warga, baik di perkotaan maupun perdesaan, demi mendukung kenyamanan maupun keterlibatan warga dalam menjalani kehidupan sosialnya. Sebagian seniman lain fokus pada pendekatan sejarah. Ada seniman-seniman yang membandingkan pengaruh rezim politik terhadap perkembangan seni rupa di Eropa Timur dan di Indonesia, menampilkan temuan perihal kegiatan politik warga keturunan Arab di Indonesia. Selain itu, beberapa seniman berkarya dengan bahan pangan. Ada yang menawarkan cara memasak alternatif dengan menggunakan bakteri, maupun membicarakan polemik kebangsaan lewat satu makanan khas Palestina yang justru digemari oleh lidah orang Israel.
Pembukaan
Pembukaan pameran akan berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 9 November 2013
- Waktu: 19.00 WIB
- Tempat: Pelataran dan Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
- Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
Dimeriahkan oleh performans Melati Suryodarmo (Indonesia), Khaled Jarrar (Palestina), disc jockey dari Café Mondo Jakarta, dan OM Pengantar Minum Racun.
Detail Pameran
Pameran berlangsung pada:
- Hari/Tanggal: 10-30 November 2013
- Waktu: 11.00–20.00 WIB
- Tempat: Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta – Taman Ismail Marzuki
- Alamat: Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
Peserta
Pameran ni menampilkan karya-karya dari:
- Abdulrahman Saleh (Indonesia)
- Ace House Collective (Indonesia)
- Agan Harahap (Indonesia)
- Anton Ismael (Indonesia)
- Artlab ruangrupa (Indonesia) & Keg De Souza (Australia)
- Babi Badalov (Azerbaijan, Prancis)
- Casco (Belanda)
- Davy Linggar (Indonesia)
- Enrico Halim (Indonesia)
- Etienne Turpin (Kanada)
- Ho Tzu Nyen (Singapura)
- Icaro Zorbar (Kolombia)
- Jimmy Ogonga (Kenya)
- Julia Sarisetiati (Indonesia)
- Khaled Jarrar (Palestina)
- Lifepatch Collaboration (Indonesia)
- Lost Generation (Malaysia)
- Melati Suryodarmo (Indonesia)
- Mixrice (Korea Selatan)
- Moelyono (Indonesia)
- Mufti Priyanka alias Amenk (Indonesia)
- Narpati Awangga alias Oomleo (Indonesia)
- Nguyen Trinh Thi (Vietnam)
- Paul Mondok (Filipina)
- Saleh Husein (Indonesia)
- Sanggar Anak Akar (Indonesia)
- Serrum & Dinas Artistik Kota (Indonesia)
- TRANZIT (Republik Ceska)
- VISUAL ARTS NETWORK OF SOUTH AFRICA / VANSA (Afrika Selatan)
- WOK THE ROCK (Indonesia)
- XU TAN (China)
- YUSUF ISMAIL (Indonesia)
Pameran di Museum Seni Rupa dan Keramik
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik karya arsitek W.H.F.H. van Raders ini dibangun pada 1870 dengan arsitektur gaya Neo Klasik. Setelah beberapa kali beralih fungsi selama masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia, gedung ini diresmikan sebagai Gedung Balai Seni Rupa saat Orde Baru pada 1976. Di dalam gedung ini terdapat Museum Keramik yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1977. Semenjak 1990, Balai Seni Rupa digabung dengan Museum Keramik menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik. Gedung yang termasuk sebagai bangunan cagar budaya ini menyimpan lebih dari 500 karya seni rupa Indonesia.
Deskripsi Pameran
Ada Jakarta kecil dalam Museum Seni Rupa dan Keramik. Kelima karya yang ditampilkan di museum ini dibuat di Jakarta, tentang Jakarta, dari beragam perspektif, sebagaimana domisili para seniman: dari Jakarta, luar Jakarta, dan luar Indonesia. Sejumlah seniman berkolaborasi dengan komunitas setempat untuk mengadakan investigasi “kebenaran fiksi” tentang kawasan Senen berdasarkan berbagai karya sastra Indonesia. Di museum itu pula ada seniman yang membuat karya fiksi berdasarkan tempat penuh sejarah itu.
Lain lagi dengan amatan seorang seniman asal Argentina. Berbekal peta dan pengetahuannya akan kepadatan lalu lintas ibukota, ia merekam kawannya melintasi jalanan ramai di Jakarta, masuk dari satu pintu, keluar dari pintu lain di jalan yang berbeda, menjadi sebuah cerita film. Karya lain adalah presentasi dokumentasi proyek-proyek sosial di sejumlah kawasan ibukota. Ada presentasi tentang pengadaan fasilitas umum bagi warga, ada pula presentasi hasil kolaborasi dengan kelompok orkes Tanjidor asal Pasar Rebo.
Detail Pameran
Pameran akan diadakan pada:
- Hari/Tanggal: 9–30 November 2013
- Waktu: Selasa – Minggu: 09.00–15.00 WIB, hari Senin dan hari libur nasional tutup
- Tempat: Museum Seni Rupa dan Keramik
- Alamat: Jl. Pos Kota No. 2 Jakarta Barat
Peserta
Pameran ini akan menampilkan karya - karya dari:
- AKUMASSA (Indonesia)
- JATIWANGI ART FACTORY & TROTOARt (Indonesia)
- MELLA JAARSMA & NINDITYO ADIPURNOMO (Indonesia)
- M.R. ADYTAMA PRANADA (Indonesia)
- SEBASTIAN DIAZ MORALES (Argentina)