Diskusi QUIET INVENTORS. Tales of Resourcefulness

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Poster Publikasi Diskusi Proyek Nenek di IVAA

Diskusi ini adalah kali kedua Proyek Nenek dipresentasikan untuk umum di Yogyakarta. Proyek Nenek dikerjakan Stefanie Wuschitz (Austria) dan Cindy Lin (Singapura) sebagai rangkaian proses mengamati dan berbincang dengan para "Ibu-ibu" yang sudah bisa disebut "Nenek".

Percakapan dari diskusi terdahulu di KUNCI, mengeksplorasi gagasan dikerjakannya proyek, yakni menelusuri bagaimana pengetahuan diserap, diterapkan, dan pada waktunya diwariskan oleh para Nenek ke generasi selanjutnya. Proyek Nenek juga beraspirasi untuk merancangkan "teknologi" yang sesuai dengan kebutuhan para Nenek.

Deskripsi Acara

Diskusi akan berlangsung 10 Februari 2015 di Yogyakarta, Indonesia sebagai bagian dari "Proyek Nenek", sebuah proyek kolaborasi antara Stefanie Wuschitz, Cindy Lin dan Lifepatch, ingin belajar dari para nenek yang hidup di Jawa dalam praktik struktur pengasuhan dan kepercayaan yang mereka jalani dan bagaimana mereka merawat struktur tersebut. Program ini akan berfokus pada Nenek (Perempuan Lansia) dan metode kreativitas mereka, teknologi yang mereka gunakan untuk penghasilan dan taktik-taktik pembuatan ruang serta struktur pembentukan kelompok. Diskusi akan mempertemukan para pakar dari bidang studi media, studi budaya dan ilmu-ilmu sosial untuk membahas perkembangan terakhir dan mendekatkan perkembangan ini dengan fenomena serupa dari tahun 70-an dan 80-an.

Kelompok-kelompok perempuan di Jawa memiliki banyak fungsi. Mereka tidak hanya mendorong usaha rumah tangga (jual makanan, laundry, salon kecantikan, mengajar), tetapi mereka juga mempromosikan dan merayakan budaya Jawa dan mengambil alih posisi administrasi bagi masyarakat di lingkungan tersebut. Pekerjaan perempuan terdiri dari sebagian besar kerja sosial (menimang bayi, membantu dalam pemakaman seseorang di lingkungan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan untuk kelompok besar di lingkungan) yang telah disalurkan oleh pemerintah untuk ormas yang efektif. Oleh karena itu, ketika disalurkan oleh pemerintah, peran perempuan jarang menyebabkan perubahan sosial yang otonom. Namun, hal itu memang menyebabkan pemerintah menyetujui perubahan sosial, seperti misalnya Kampanye PKK untuk program KB nasional.

Peran kelompok perempuan karena itu ambivalen. Apa minat kami tentang hal itu adalah tubuh pengetahuan (ditransfer dari generasi ke generasi) tentang cara mengatur pada tingkat akar rumput, kelompok-kelompok kecil orang, cara merawat satu sama lain dan menjadi produktif, bagaimana mempertahankan masyarakat pada tingkat mikro, bagaimana untuk bertahan hidup dengan membuat sesuatu dari hampir tidak ada. Ini tubuh pengetahuan, seperti yang kami sarankan, telah sangat menginformasikan budaya hacker di Yogyakarta. Banyak fungsi, ritual, strategi dan etika telah mempengaruhi penawaran cara Lifepatch dengan pertanyaan "perilaku yang tepat". Gagasan membuat hal-hal teknologi rendah, namun efisien bagi masyarakat dan kaya kesempatan belajar, dapat diamati dalam banyak proyek Lifepatch terlibat dalam. Kami percaya bahwa struktur ini dan jaringan untuk mempertahankan struktur pra-kondisi untuk hacking. Dan karena itu pra-syarat untuk setiap jenis penemuan. Penemuan Nenek-Nenek mengorganisir diri dapat dibaca sebagai "ibu dari semua penemuan".

Detail Acara

Diskusi ini berlangsung pada:

  • Hari, Tanggal: Selasa, 10 Februari 2015
  • Waktu: 16.00 WIB
  • Tempat: RumahIVAA
  • Alamat: Jl. Ireda, Gang Hiperkes, MG1/188A-B, Dipowinatan, Yogyakarta

Acara bersifat gratis dan terbuka untuk umum.

Pembicara

Raoul Schmidt

Modeling the Past - The Traces of Female Amateurs in Austrian Filmarchives

Korinna Lindinger

My Artistic Practice and Collectives

Lale Rodgarkia-Dara

Transferring knowledge from one to the next generation - Belonging across generations through means of art on the example of experimental radio

Dokumentasi Acara

Berikut dokumentasi terpilih dari acara ini:

Referensi dan Pranala Luar