Difference between revisions of "Kolaborasi Lifepatch Dan Ghana ThinkTank"

From Lifepatch - citizen initiative in art, science and technology
Jump to navigation Jump to search
Line 124: Line 124:
 
File:AugustaRosePhoto16.jpg
 
File:AugustaRosePhoto16.jpg
 
</gallery>
 
</gallery>
 +
 +
===Woodworking Workshop===
 +
Lifepatch mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam Woodworking Workshop yang dibawakan oleh Mehdi Ghinati, artis Morocco yang banyak bekerja dengan pengolahan kayu sebagai material utama dari berbagai karya-karyanya. Dalam workshop ini, Mehdi memperlihatkan berbagai hal yang sangat berpengaruh dalam pengolahan kayu, antara lain cara-cara penggunaan alat dan menjelaskan karakteristik setiap jenis kayu.
 +
 +
<gallery widths=210px heights=140px perrow=4 caption="Dokumentasi Acara Woodworking Workshop Bersama Mehdi Ghinati">
 +
File:Mehdi01.jpg
 +
File:Mehdi02.jpg
 +
File:Mehdi03.jpg
 +
File:Mehdi04.jpg
 +
File:Mehdi05.jpg
 +
File:Mehdi06.jpg
 +
File:Mehdi07.jpg
 +
</gallery>
 +
 +
Referensi Dan Pranala Luar Acara Ini
 +
* [https://wcma.williams.edu/event/woodworking-workshop-and-demonstration/ Acara Dalam Situs Resmi Williams College Museum Of Art]
  
  
Line 144: Line 160:
 
File:AugustaRosePhoto07.jpg
 
File:AugustaRosePhoto07.jpg
 
</gallery>
 
</gallery>
 +
 +
Referensi Dan Pranala Luar Acara Ini
 +
* [https://wcma.williams.edu/event/hacking-climate-change-workshop/ Acara Dalam Situs Resmi Williams College Museum Of Art]
  
  
 
[[Category: Projects]]
 
[[Category: Projects]]

Revision as of 11:30, 3 May 2017

Tentang Ghana ThinkTank

Ghana ThinkTank adalah kolektif internasional yang "mengembangkan negara dunia pertama" menggunakan cara-cara tradisional yang dinamis, yang memungkinkan "negara dunia ketiga" ikut campur tangan ke dalam kehidupan orang-orang di negara yang biasa disebut "negara maju".

Ghana ThinkTank mengumpulkan permasalahan keseharian yang timbul dalam masyarakat di seluruh Amerika Serikat dan Eropa. Kumpulan “permasalahan” tersebut kemudian dikirimkan kepada anggota ThinkTank yang hidup dalam masyarakat “berkembang”. Para anggota ThinkTank tersebut – antara lain kelompok mekanik sepeda di Ghana, sebuah stasiun radio pedesaan di El Salvador, pengungsi Sudan yang mencari suaka di Israel, sebuah kolektif seniman di Iran, dan sekelompok perempuan yang dipenjara dalam sistem pidana Boston – menyarankan solusi, yang kemudian diterapkan dalam kehidupan di "negara dunia pertama".

Pendekatan inovatif Ghana ThinkTank untuk seni publik mengungkapkan adanya “titik buta” antar kebudayaan yang terputus, mengorek lagi asumsi tentang siapa yang sebenarnya "kurang mampu", dan mengubah wacana merasa “sok” ahli tapi justru balik bertanya kepada orang-orang di "dunia ketiga" untuk memecahkan masalah "negara dunia pertama”. Proses ini membantu orang mengatasi stereotip mereka sendiri ketika mereka sedang mendapatkan cap stereotipnya sendiri dari sudut pandang orang dari budaya lain.

Ghana ThinkTank didirikan pada tahun 2006 oleh Christopher Robbins, John Ewing dan Matey Odonkor. Maria Del Carmen Montoya bergabung pada tahun 2009. Proyek ini dimulai dengan ThinkTank di Ghana, Cuba, dan El Salvador, yang kemudian meluas sampai Mexico, Iran, Serbia, Indonesia, Sudan, Morocco dan India.


Kolaborasi Lifepatch Dan Ghana ThinkTank Dalam "GTT – Discussion Session"

"GTT – Discussion Session" adalah sesi diskusi yang dilakukan oleh Lifepatch bersama beberapa teman yang diundang untuk mencari alternatif solusi dari beberapa permasalahan keseharian masyarakat di negara maju yang dikirimkan oleh Ghana ThinkTank. Beberapa kegiatan "GTT - Discussion Session" yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:


GTT – "Netherlands" Project (2015)

Netherlands problems

GTT – "Netherlands" Project adalah salah satu dari berbagai project Ghana ThinkTank yang memiliki tujuan untuk "develop the first world" dengan cara mengumpulkan berbagai permasalahan yang mereka temukan di negara-negara "The First World" dan kemudian mengirimkannya ke kelompok ThinkTank di negara-negara "The Developing World" untuk di diskusikan alternatif solusi dari berbagai permasalahan tersebut. Dalam Project ini, Ghana ThinkTank diundang oleh Museum De Lakenhal untuk melakukan perjalanan ke Belanda untuk memicu dialog tentang masalah dan keprihatinan warga Leiden dalam hal globalisasi. Proyek ini bertepatan dengan serangan terhadap kantor Charlie Hebdo di Paris dan masalah yang paling disebutkan adalah diskriminasi dari umat Islam dan kebangkitan intoleransi di Belanda.

Dalam project ini, Ghana ThinkTank mengumpulkan beberapa pertanyaan dan permasalahan dari para penduduk di kota Leiden, Netherlands dan mengirimkannya ke tim ThinkTank yang berada di beberapa negara Islam – diantaranya adalah para pengungsi Sudan yang mencari suaka di Israel dan Lifepatch di Indonesia – yang kemudian memberikan solusi berupa seruan kepada Belanda untuk berhubungan kembali dengan sejarah mereka tentang Islam dan bagaimana membantu pengembangan rasa toleransi semenjak suatu bangsa mulai berdiri dan terbentuk. Melalui project ini, Ghana thinktank berusaha untuk membawa toleransi diwakili oleh Islam dan bergabung dengan sebuah mercusuar simbolis toleransi di Belanda.

Deskripsi Project

Dalam project ini, Lifepatch sebagai ThinkTank Indonesia berkontribusi dengan melakukan sebuah sesi diskusi untuk merumuskan alternatif solusi dari permasalahan dan pertanyaan yang dikumpulkan Ghana ThinkTank dari penduduk di Leiden, Netherlands. Dalam sesi diskusi tersebut, sebagian anggota Lifepatch sebagai Indonesia ThinkTank mengundang beberapa anggota organisasi lain untuk saling berbagi dan bekerjasama mempelajari bagaimana permasalahan yang terjadi di negara lain, mencoba memahami bagaimana cara mereka memandang lingkungannya, apa saja pertanyaan mereka ketika menghadapi aktivitas kesehariannya maupun kondisi lingkungannya. hal tersebut dilakukan sebagai dasar untuk menjawab berbagai permasalahan maupun pertanyaan yang telah dikirimkan oleh Ghana ThinkTank melalui perspektif personal dari setiap peserta sesi diskusi. Kemudian, hasil diskusi perumusan solusi permasalahan tersebut dikirimkan kembali ke Ghana ThinkTank untuk dikelola dan menjadi dasar penciptaan kembali suatu bentuk sebagai implementasi jawaban akan setiap pertanyaan maupun permasalahan yang didapat dari para penduduk di Leiden maupun para pengunjung pameran instalasi berjudul "Monument to the Dutch" yang diadakan di Museum De Lakenhal.

Detail Dan Dokumentasi Acara

Diskusi ini berlangsung pada:

  • Hari, Tanggal: 15 Maret 2015
  • Waktu: 14.00 WIB
  • Tempat: Rumah Lifepatch, Yogyakarta

Instalasi "Monument to the Dutch"

Hasil dokumentasi sesi diskusi yang dilakukan ikut menjadi bagian dalam pameran yang dilakukan di Museum De Lakenhal sebagai hasil kerjasama yang dilakukan oleh Ghana ThinkTank dan Museum De Lakenhal. Hasil dari diskusi yang dilakukan oleh ThinkTank dari Pengungsi Sudan maupun Indonesia adalah "Monument to the Dutch", instalasi yang merupakan bagian dari pameran global Imajinasi di Museum De Lakenhal yaitu dengan penciptaan kembali dari Anne Frank House yang digambarkan sebagai ruang beribadah dan menampilkan video dari ThinkTank membahas masalah Belanda dan plakat sejarah yang menghubungkan Islam dan sejarah Belanda sebagai bangsa yang toleran.

Referensi dan Pranala Luar


GTT – "Climate Change" Project (2016)

Williamstown problems

"Climate Change" Project merupakan hasil kerjasama antara Ghana ThinkTank dan Williams College Museum of Art (WCMA) sebagai sebuah project panjang yang dilakukan selama setahun pada tahun 2016 dan terfokus pada Issue-issue Perubahan Iklim. Seperti halnya beberapa project Ghana ThinkTank sebelumnya, "Climate Change" Project merupakan project Ghana ThinkTank yang mencoba untuk mengembangkan tujuan "develop the first world" melalui pengumpulan berbagai permasalahan para penduduk di negara-negara yang dianggap "The First World" dan kemudian mengirimkannya untuk dirumuskan alternatif solusi dari setiap permaslahan yang dilakukan oleh kelompok ThinkTank di negara-negara berkembang.

Dalam project ini, Ghana ThinkTank, Williams College Museum of Art, serta sekelompok mahasiswa dari Williams College membentuk “Tim Aksi” memulainya dengan memperbaiki Ghana ThinkTank Mobile Unit (Trailer teardrop yang dibangun dari awal sebagai video-booth, tempat pertemuan, dan mobile-workshop) dan menggunakannya untuk mengumpulkan tanggapan dan beragam pertanyaan seputar climate change atas pertanyaan "How does Climate Change affect YOU?" dari orang-orang di wilayah Berkshires, Williamstown, Massachusetts.

Dalam project kali ini, selain mengajak ThinkTank dari Morocco dan Indonesia sebagai dua negara sudah bergulat dengan dampak perubahan iklim sejak lama untuk merumuskan alternatif solusi dari setiap pertanyaan maupun permasalahan dari penduduk di wilayah Berkshires, Ghana ThinkTank dan WCMA juga mengundang perwakilan dari tim ThinkTank di Morocco maupun Indonesia untuk datang dan melakukan residensi ke Williamstown di Amerika Serikat untuk membantu mengimplementasikan berbagai solusi yang telah tawarkan.

Deskripsi Project

Dalam project ini, Lifepatch sebagai ThinkTank Indonesia berkontribusi dengan melakukan sebuah sesi diskusi untuk merumuskan alternatif solusi dari permasalahan dan pertanyaan yang dikumpulkan Ghana ThinkTank dari penduduk di Berkshires, Williamstown. Dalam sesi diskusi tersebut, sebagian anggota Lifepatch sebagai Indonesia ThinkTank mengundang beberapa anggota organisasi lain untuk saling berbagi dan bekerjasama mempelajari bagaimana permasalahan yang terjadi di Berkshires, mencoba memahami bagaimana pola kehidupan penduduk di williamstown dan merasakan bagaimana cara mereka memandang lingkungannya sebagai dasar untuk menjawab berbagai permasalahan maupun pertanyaan yang telah dikirimkan oleh Ghana ThinkTank melalui perspektif personal dari setiap peserta sesi diskusi. Kemudian, hasil diskusi dikirimkan kembali ke Ghana ThinkTank sebagai materi dasar perumusan solusi dan perencanaan implementasi jawaban akan setiap pertanyaan maupun permasalahan yang didapat dari para penduduk di Berkshires maupun para pengunjung pameran instalasi yang diadakan di Williams College Museum of Art. Dalam hal ini, hasil perumusan solusi yang dilakukan oleh ThinkTank Morocco dan Indonesia akan diperluas dari ruang pameran ke ruang-ruang di lingkungan masyarakat tetangga maupun ke banyak insitutions yang berbeda.

Detail Dan Dokumentasi Acara

Diskusi sesi I berlangsung pada:

  • Hari, Tanggal: 2 Oktober 2016
  • Waktu: 13.00 WIB
  • Tempat: Rumah Lifepatch, Yogyakarta

Diskusi sesi II berlangsung pada:

  • Hari, Tanggal: 15 Desember 2016
  • Waktu: 14.00 WIB
  • Tempat: Rumah Lifepatch, Yogyakarta

Museum Installation – ARTH 15 Public Art and Climate Change: Ghana ThinkTank

Pada bulan Januari 2016, sekelompok mahasiswa dari Williams College bekerja sama dengan anggota kolektif Ghana ThinkTank untuk merancang dan membangun instalasi di rotunda Williams College Museum of Art (WCMA) yang berfungsi baik sebagai ruang kerja aktif dan display untuk melibatkan masyarakat dengan proyek Ghana ThinkTank di Williams College. Masa studi musim dingin dipilih oleh para siswa untuk membangun instalasi pameran melalui pendekatan interpretif,dan menggunakan berbagai keterampilan scluptural dan menggunakan strategi DIY (Do It Yourself). Puncak dari serial kegiatan ini adalah pameran publik di rotunda Williams College Museum of Art (WCMA) yang menampilkan hasil proses kerja dan perumusan rancangan seluruh anggota Tim kolektif antara Ghana ThinkTank, WCMA, dan Tim Aksi mahasiswa menggunakan berbagai materi alternatif solusi dari permasalahan penduduk di Berkshires sebagai hasil proses diskusi maupun video dokumentasi dari proses yang telah dilakukan oleh tim ThinkTank dari Morocco dan Indonesia .


Time-Lapse dokumentasi proses pembuatan instalasi "Climate Change" Project di Williams College Museum of Art – Courtessy of Ghana ThinkTank Documentation"

Referensi dan Pranala Luar


GTT – "Houston Diversity" Project (2017)

Deskripsi Project

Sesi diskusi sebagai bagian dari kontribusi Lifepatch dalam "Houston Diversity" Project yang diselenggarakan oleh Ghana ThinkTank. Salah satu dari kontribusi Lifepatch dalam beberapa project Ghana ThinkTank yang memiliki tujuan untuk "develop the first world" dengan cara mengumpulkan berbagai permasalahan yang mereka temukan di negara-negara "The First World" dan kemudian mengirimkannya ke kelompok ThinkTank di negara-negara "The Developing World" untuk di diskusikan alternatif solusi dari berbagai permasalahan tersebut.

"Houston Diversity" Project adalah project Ghana ThinkTank yang mengumpulkan berbagai pertanyaan dan permasalahan orang-orang di Houston, Texas, yang kali ini lebih banyak didominasi oleh permasalahan seputar identitas, tekanan akan kebebasan beraktivitas dan berekspresi secara personal dalam keragaman di ranah publik, hingga permasalahan kaum minoritas di suatu lingkungan tertentu. Berdasar daftar pertanyaan maupun permasalahan yang dihadapi penduduk di Houston tersebut, Lifepatch sebagai ThinkTank Indonesia mengadakan sesi diskusi untuk mencoba mempelajari bagaimana permasalahan tersebut bisa terjadi, mencoba memahami kondisi lingkungan maupun sosial setempat, serta berupaya untuk mencari alternatif solusi dari berbagai pertanyaan maupun tanggapan terhadap permasalahan yang terjadi melalui perspektif para peserta sesi diskusi.

Detail Acara

Diskusi berlangsung pada:

  • Hari, Tanggal: 14 Januari 2017
  • Waktu: 14.00 WIB
  • Tempat: Rumah Lifepatch, Yogyakarta

Dokumentasi

Referensi dan Pranala Luar


Residensi Lifepatch Dalam Project-project Ghana ThinkTank

Residensi Lifepatch Di Williamstown Dan Detroit (2017)

Williamstown – Detroit Trip

Residensi atau kunjungan Lifepatch di Williamstown dan Detroit merupakan sebuah program residensi yang pertama kali diselenggarakan oleh Ghana ThinkTank (GTT) . dan merupakan upaya GTT untuk mengembangkan project-project yang selama ini dilakukannya, yaitu dengan mengundang anggota ThinkTank untuk datang ke amerika Serikat dan bersentuhan langsung dengan kondisi lingkungan maupun kehidupan sosial masyarakat setempat, serta membantu mewujudkan solusi yang ditawarkan dari hasil diskusi kelompok ThinkTank di tempat terjadinya permasalahan itu. Dalam program residensi ini, GTT mengundang Lifepatch sebagai ThinkTank dari Indonesia yang diwakili oleh "Timbil" Agus Tri Budiarto, "Wawies" Wisnu Wisdantio, dan Agung "Geger" Firmanto. Selain itu, GTT juga mengundang beberapa anggota ThinkTank dari Morocco yang diwakili oleh Nadia Elaattar, Mariam Ait Oufkir, dan Mehdi Ghinati.

Residensi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:


Serial Kegiatan Lifepatch Di Williamstown

Beberapa kegiatan yang dilakukan di Williamstown menjadi bagian dari keseluruhan proses kegiatan dalam Climate Change Project di Williamstown, Berkshire, yaitu kelanjutan dari proses panjang yang telah dilakukan oleh Ghana ThinkTank (GTT), Williams College Museum of Art (WCMA), dan “Action Team” kelompok mahasiswa dari Williams College, yaitu kegiatan mengumpulkan permasalahan di Berkshire County dan kemudian dibahas dan dirumuskan alternatif solusi yang bisa diterapkan oleh ThinkTank Indonesia dan ThinkTank Morocco di negaranya masing-masing. Berdasar beberapa solusi yang ditawarkan, team GTT, WCMA, dan Action Team membangun dan merumuskan berbagai aksi yang dilakukan di wilayah WIlliamstown dan Instalasi Climate Change Project di WCMA.

Kegiatan residensi ThinkTank Indonesia dan Morocco ini merupakan kelanjutan dari proses panjang yang telah dilakukan tersebut, yaitu berupaya untuk membantu menerapkan dan mengimplementasi beberapa alternatif solusi di Williams College. Selama berada di Williamstown yang dimulai dari 12 Maret 2017 hingga 18 Maret 2017, berbagai kegiatan yang dilakukan meliputi aktivitas sesi diskusi, diskusi panel, hingga aktivitas workshop. Sebagian besar kegiatan dilakukan di beberapa venue utama di Williams College, yaitu di Williams College Museum Of Art, Zhilkha Center For Environmental Inisiatives dan 'Whitmans’ Dining Hall di Paresky Student Center. Disamping itu, juga dilakukan beberapa kegiatan diskusi ringan antara GTT, WCMA, Action Team dan ThinkTank Indonesia dan Morocco yang dilakukan di beberapa lokasi yang tersebar di Williamstown.


"Climate Change" Talk di Williams College Museum Of Art

Poster Publikasi Ghana ThinkTank "Talk" di Williams College Museum Of Art

Sebuah diskusi panel diselenggarakan oleh Ghana ThinkTank dan Williams College Museum Of Art sebagai bagian dari Climate Change Project di WCMA. Simposium ini memperkenalkan praktik-praktik yang dilakukan oleh ThinkTank Indonesia dan ThinkTank Morocco berhubungan dengan issue perubahan cuaca, dan relasinya dengan proses anggota ThinkTank dalam diskusi dan perumusan alternatif solusi bagi berbagai permasalahan yang telah dikumpulkan oleh "Action Team" di Williamstown.

Panelist dalam diskusi ini adalah:

  • Terence Washington (Action Team)
  • Christopher Robbins (Ghana ThinkTank)
  • Sonnet Coggins (WCMA)
  • Timbil BUDIARTO (Lifepatch/ThinkTank Indonesia)
  • Agung GEGER (Lifepatch/ThinkTank Indonesia)
  • Wisnu WAWIES (Lifepatch/ThinkTank Indonesia)
  • Nadia Elaattar (ThinkTank Morocco)
  • Mariam Ait Oufkir (ThinkTank Morocco)
  • Mehdi Ghinati (ThinkTank Morocco)


BYOC Reception di Rotunda WCMA

Sebuah acara gathering sederhana sebagai kelanjutan dari panel "Climate Change" Talk untuk memberi ruang bagi seluruh peserta panel saling bertemu dan berinteraksi satu sama lain dengan lebih nyaman. Selain itu, acara tersebut juga menjadi salah satu bentuk penerapan dari alternatif solusi yang ditawarkan oleh ThinkTank Indonesia dan Morocco dalam menjawab salah satu permasalahan di Williamstown, yaitu menjawab permasalahan tentang sampah yang timbul akibat budaya minum. Dimana acara tersebut dilaksanakan dengan membawa sebuah ide sederhana BYOC atau "Bring Your Own Cup" dan peserta diharapkan membawa alat minumnya sendiri-sendiri dan mengambil minuman yang telah disediakan dalam wadah tunggal, sehingga tidak terjadi sampah akibat digunakannya wadah minuman sekali pakai seperti cup styrofoam, maupun botol dan kaleng minuman.


Serial Pertemuan Plan Action Discussion

Plan Action Discussion adalah sebagian dari rangkaian kegiatan persiapan untuk mewujudkan beberapa aksi yang akan dilakukan oleh action team di Williams College. Aksi-aksi tersebut merupakan salah satu bentuk dari implementasi atau penerapan dari beberapa alternatif solusi dari ThinkTank Indonesia dan ThinkTank Morocco terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di WIlliamstown. Serial diskusi dilakukan antara action team bersama ThinkTank Indonesia dan Morocco, GTT dan WCMA dengan maksud untuk menjaring beberapa ide yang mungkin dapat diterapkan dalam pelaksanaan setiap aksi, dimana aksi-aksi tersebut terbagi menjadi 3 aksi utama, yaitu Labeling and Meal of the Future, Rebranding Climate Change, dan Parking Day/Odometer Freeze.


Food Fermentation Workshop - Tempe Making di Zhilkha Center

Workshop fermentasi makanan sebagai praktik sederhana rekayasa biologi yang dilakukan melalui pembuatan Tempe, yaitu makanan populer dari Indonesia yang berasal dari fermentasi kedelai dan banyak dipraktekkan penduduk lokal sebagai salah satu strategi pengolahan makanan yang berkelanjutan. Tempe terkenal karena memiliki rasa yang unik dan kaya protein yang sebanding dengan sumber hewani. "Tempe" cukup dekat dengan "NATO" yang terdapat di Jepang, yaitu menggunakan kedelai sebagai bahan utama. Perbedaannya terletak pada mikroorganisme yang terlibat dalam proses produksi; "NATO" menggunakan bakteri bacillus sementara Tempeh menggunakan Rhizopus Fungi. Workshop ini bertujuan untuk belajar bersama bagaimana membuat Tempe dengan menggunakan teknik fermentasi solid (Solid State Fermentation), sebuah teknik fermentasi yang sangat umum di negara-negara Asia. Workshop dilakukan sebagai bagian dari sharing pengalaman budaya dan tradisi lokal di Indonesia dalam teknik-teknik pengolahan makanan berkelanjutan kepada siswa di Williams College dan siapapun yang tertarik.


Aksi Labeling And Meal Of The Future

Labeling And Meal Of The Future adalah salah satu aksi yang diselenggarakan oleh Action Team yang didasari beberapa alternatif solusi dari ThinkTank Morocco dan Indonesia untuk menjawab permasalahan sampah di Wiliamstown. Aksi dilakukan dengan memperlihatkan bahwa setiap proses penyediaan makanan akan memberi dampak tersendiri pada lingkungan dan bagaimana kebiasaan setiap orang ketika mengkonsumsi makanan tersebut. hal ini dilakukan oleh action team untuk memupuk kesadaran setiap orang akan berbagai dampak baik positif maupun negatif yang mungkin terjadi dari aktivitas keseharian manusia ketika mengkonsumsi produk makanan maupun minuman.

Dalam aksi yang dilakukan, action team bersama ThinkTank Indonesia, Thinktank Morocco, Ghana Thinktank Dan WCMA melakukan intervensi dengan meletakkan beberapa info sheet di setiap meja makan dan di beberapa vending machine di seputar 'Whitmans’ Dining Hall di dalam The Paresky Student Center. Intervensi dilakukan dengan memberikan info-info seputar produk tersebut baik dampak positif maupun dampak negatif yang mungkin terjadi, sehingga mengusik kesadaran para pembeli atau konsumen akan dampak yang mungkin terjadi setiap kali mereka membeli produk tersebut.

Woodworking Workshop

Lifepatch mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam Woodworking Workshop yang dibawakan oleh Mehdi Ghinati, artis Morocco yang banyak bekerja dengan pengolahan kayu sebagai material utama dari berbagai karya-karyanya. Dalam workshop ini, Mehdi memperlihatkan berbagai hal yang sangat berpengaruh dalam pengolahan kayu, antara lain cara-cara penggunaan alat dan menjelaskan karakteristik setiap jenis kayu.

Referensi Dan Pranala Luar Acara Ini


Presentasi ThinSlice Climate Change / River Project

Presentasi Thinslice Climate Change adalah salah satu bentuk alternatif solusi berupa motede yang ditawarkan untuk menjawab salah satu problem dalam Climate Change Project yang telah dikumpulkan action Team dari penduduk di Williamstown. Berdasar pengalaman yang telah ditemui oleh Lifepatch adalah kesulitan yang didapatkan untuk mengajak orang lain dalam membahas issue-issue lingkungan ketika orang-orang tersebut tidak merasakan langsung imbas dari issue-issue tersebut dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan adalah dengan mengajak untuk melakukan hal-hal lain yang memiliki skala lebih kecil dan bersentuhan langsung dengan kehidupan keseharian mereka, dengan tujuan untuk mendekatkan mereka pada problematika keseharian mereka dan mengaitkannya dengan issue-issue lingkungan dengan skala yang lebih besar.

Sebagai contoh metode yang telah dilakukan adalah dengan mempresentasikan praktek-praktek dalam berbagai project yang telah dilakukan Lifepatch, salah satunya adalah kegiatan kolektif dari anggotanya yang memiliki beragam latar belakang pendidikan dan kegiatan berbasis minat mereka masing-masing yang kemudian menjadi dasar dari beragam kegiatan kolektif yang telah dilakukan Lifepatch selama ini, salah satunya adalah Jogja River Project.

Referensi Dan Pranala Luar Acara Ini